Kesehatan

Terlalu Banyak Makan Daging dapat Sebabkan Sakit Kepala, Ketahui Penyebab Lainnya

Sayangnya tak semua orang bisa menikmati olahan daging sesuka hati.Beberapa orang sering mengeluhkan sakit kepala atau pusing setelah makan daging.

Editor: Nurlailis
meetdoctor.com
ilustrasi sakit kepala 

TRIBUNJAMBI.COM - Daging menjadi sajian spesial karena rasanya yang nikmat serta harganya yang tidak murah.

Saat hari raya Idul Adha biasanya ada pembagian hewan qurban sehingga tiap rumah mengolah dapat mengolah daging sesuai selera.

Diolah dengan tepat, makanan satu ini memang membuat siapa saja tergoda untuk menyatanpnya.

Kenapa Daging Kambing Prengus? Bagaimana Menghilangkan Baunya?

Tips Menyimpan Daging Kambing, Perlukah Dicuci? Atau Langsung Simpan di Kulkas?

Sayangnya tak semua orang bisa menikmati olahan daging sesuka hati.

Beberapa orang sering mengeluhkan sakit kepala atau pusing setelah makan daging. Kok bisa?

Meski daging menawarkan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh kamu, namun makanan satu ini juga bisa menimbulkan masalah.

Salah satunya adalah pusing dan kliyengan.

Berikut beberapa hal yang bisa menjadi penyebab kamu sering pusing setelah makan daging.

Ilustrasi daging kambing
Ilustrasi daging kambing (ist)

1. Alergi daging

Sering pusing setelah makan daging bisa disebabkan karena kamu mengalami alergi terhadap daging.

Ya! Jika biasanya makanan yang memicu alergi adalah susu, seafood, dan telur, beberapa orang ada yang justru alergi terhadap daging.

Reaksi alergi menyebabkan tubuh memproduksi histamin, yaitu senyawa yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh.
Histamin akan bereaksi secara berlebihan dan menyebabkan kulit gatal, mual, bersin-bersin, atau pusing.

Pada dasarnya semua daging hewan ternak bisa saja memicu alergi pada orang yang sensitif. Sejauh ini, daging sapi merupakan salah satu bentuk dari alergi daging yang paling sering terjadi.

2. Keracunan makanan

Resep Gulai Daging
Resep Gulai Daging (Sajian Sedap)

Daging yang terkontaminasi berbagai bakteri, seperti Salmonella, E. colli, atau Listeria bisa menyebabkan keracunan.

Apalagi jika kamu tidak mengolah daging tersebut dengan cara yang tepat.

Ya, selain mengurangi kualitas nutrisi yang terkandung di dalamnya, daging yang tidak diolah dengan cara yang tepat juga dapat bisa menyebabkan keracunan makanan.

Keracunan makanan bisa terjadi beberapa jam atau beberapa hari setelah daging dikonsumsi.

Gejala keracunan makanan umumnya meliputi sakit perut, mual dan muntah, pusing dan diare. Segera cari bantuan medis jika gejala yang kamu alami tidak kunjung membaik atau justru semakin memburuk.

3. Terlalu banyak makan daging

Ilustrasi sate kambing
Ilustrasi sate kambing (Sajian Sedap)

Daging merupakan sumber zat besi yang baik untuk tubuh. Salah satu fungsi zat besi yaitu untuk pembentukan sel darah merah yang sehat.

Namun, terlalu banyak makan daging juga berbahaya. Pasalnya, hal tersebut dapat menyebabkan kamu mengalami keracunan zat besi.

Keracunan zat besi biasanya akan menimbulkan gejala dalam waktu 6 jam setelah overdosis dan dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh yang berbeda.

Mulai dari saluran pernapasan, paru-paru, lambung, usus, jantung, darah, hati, kulit, dan sistem saraf.

Secara umum, gejala keracunan zat besi termasuk mual, muntah, pusing, diare, nyeri perut, gelisah, dan mengantuk.

Dalam kasus yang serius mungkin akan menyebabkan napas cepat, jantung berdebar, pingsan, kejang, dan tekanan darah rendah.

Penting untuk dipahami bahwa kondisi ini biasanya lebih mungkin dialami oleh orang-orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti hemokromatosis.

Hemokromatosis merupakan kondisi genetik yang menyebabkan proses penyerapan zat besi dari makanan secara tidak wajar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved