Idul Adha 2020

SIMAK Rukun Idul Adha 1441 H, Mulai dari Sebelum Salat Sampai Tata Cara Salat Idul Adha yang Benar

SIMAK Rukun Idul Adha 1441 H, Mulai dari Sebelum Salat Sampai Tata Cara Salat Idul Adha yang Benar

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI/ROHMAYANA
Ilustrasi suasana sholat idul Adha 

Sedangkan salat Idul Adha dikerjakan lebih awal adalah agar orang-orang dapat segera menyembelih kurban [Abu Bakr Jābir al-Jazāiri, Minhāj al-Muslim, hlm. 201].

Hal ini sejalan dengan pendapat Ibn Qudamah, yaitu karena pada hari Adha, umat Islam akan sibuk melakukan pemotongan hewan kurban (al-Mughnī:  II/280)

Pelaksanaan salat hendaknya disegerakan, ini dapat dipahami dari hadis,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ صَاحِبُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ خَرَجَ مَعَ النَّاسِ يَوْمَ فِطْرٍ أَوْ أَضْحَى فَأَنْكَرَ إِبْطَاءَ الْإِمَامِ وَقَالَ إِنْ كُنَّا لَقَدْ فَرَغْنَا سَاعَتَنَا هَذِهِ وَذَلِكَ حِينَ التَّسْبِيحِ
[رواه أبو داود وابن ماجه والطبراني]

Dari ‘Abdullāh ibn Busr –seorang sahabat Rasulullah- (diriwayatkan) bahwasanya ia bersama orang-orang berangkat pada hari raya Idul fitri, atau Idul Adha, kemudian ia keberatan dengan keterlambatan imam seraya mengatakan, seharusnya kita telah selesai pada saat ini, dan itu tatkala tasbih (duha) [HR Abū Dāwūd, Ibn Mājah dan aṭ-Ṭabrānī]

5. Shalat Idul Adha dikerjakan dua rakaat dan tidak ada salat sunah sebelum maupun sesudahnya,

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلَا بَعْدَهَا
[رواه مسلم]

Dari Ibn ‘Abbās (diriwayatkan) bahwasanya Rasulullah saw pada hari Iduladlha atau Idulfitri keluar, lalu salat dua rakaat, dan tidak mengerjakan salat apa pun sebelum maupun sesudahnya [HR Muslim].

6. Tidak ada azan dan iqamah sebelum salat Idul Adha serta tidak ada ucapan aṣ-ṣalātu jāmi’ah

عَنْ جَابِرٍ ابْنِ سَمُرَةَ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ
[رَوَاهُ مُسْلِم]

Dari Jābir ibn Samurah (diriwayatkan) ia berkata: Aku pernah melaksanakan salat Id (Idulfitri dan Iduladha) bersama Rasulullah saw bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada azan maupun iqamah [HR Muslim].

Ibn Qayyim mengatakan: Jika Nabi saw sampai ke tempat salat, beliau pun mengerjakan salat Id tanpa ada azan dan iqamah. Juga ketika itu untuk menyeru jemaah tidak ada ucapan “aṣ-ṣalātu jāmi‘ah [Ibn Qayyim al-Jauziyah, Zād al-Ma’ād, I: 425].

7. Tata cara salat Idul Adha

a. Memulai dengan takbiratul ihram, sebagaimana salat-salat lainnya, diiringi niat ikhlas karena Allah

b. Membaca doa Iftitah

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved