Berapa Kenaikan Harga Emas dalam Setahun? Untung atau Rugi Investasi Logam Mulia?

Nilai emas ini cenderung terus meningkat. Kadangkala emas mengalami penurunan, meski itu jarang terjadi dibandingkan kenaikannya.

Editor: Suci Rahayu PK
Antara Foto
Ilustrasi logam mulia 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Sejak dulu, emas jadi salah satu favorit menyimpan aset maupun sarana investasi.

Nilai emas ini cenderung terus meningkat. Kadangkala emas mengalami penurunan, meski itu jarang terjadi dibandingkan kenaikannya.

Emas, terutama emas batangan, merupakan logam mulia yang memiliki nilai nyata (riil).

Lain dengan uang kertas yang setiap tahunnya cenderung turun karena inflasi.

Salah satu emas batangan yang beredar di Indonesia dan permintaannya selalu tinggi yakni emas Antam.

Karyawan menyusun perhiasan emas di salah satu toko perhiasan di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (21/7).
Karyawan menyusun perhiasan emas di salah satu toko perhiasan di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (21/7). (ANTARA FOTO/M N Kanwa/foc.)

Harga emas yang diproduksi Unit Bisnis Logam Mulia Antam ini juga cenderung terus mengalami kenaikan.

Sebagai contoh, seperti dikutip dari laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam berada posisi Rp 997.000 per gram per Senin, 27 Juli 2020.

Atau nyaris Rp 1.000.000 per gramnya.

Ini merupakan level tertinggi selama perdagangan emas Antam.

Rabu dan Kamis (30 Juli) Ini Lakukan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Lengkap Bacaan Niat

Klaim Dapat Dukungan Golkar, Amir Sakib Optimis Maju Pilkada Tanjab Barat

Angka tersebut naik Rp 8.000 jika dibandingkan dengan harga emas pada Sabtu (25/7/2020).

Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 997.000 per satu gram.

Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta.

Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda. Berikut rincian harga emas Antam pada Senin (27/7/2020):

Pecahan 0,5 gram Rp 528.500
Pecahan 1 gram Rp 997.000
Pecahan 2 gram Rp 1.934.000
Pecahan 3 gram Rp 2.875.000
Pecahan 5 gram Rp 4.765.000
Pecahan 10 gram Rp 9.465.000
Pecahan 25 gram Rp 23.537.000
Pecahan 50 gram Rp 46.995.000
Pecahan 100 gram Rp 93.912.000
Pecahan 250 gram Rp 234.515.000
Pecahan 500 gram Rp 468.820.000
Pecahan 1.000 gram Rp 937.600.000

Kasus Korupsi Dana Koperasi, Anggota DPRD Muarojambi Bantah Tuntutan Jaksa dan Mengaku tak Menyesal

Mengapa Dulu Jackie Chan dan Maggie Cheung Tak Menikah Saja? Pesona Mantan Miss Hong Kong

Sementara sebagai perbandingan, harga emas Antam persis pada setahun lalu atau 26 Juli 2019, yang merupakan harga penutupan terakhir di Antam.

Harga emas untuk pecahan 1 gramnya dijual Rp 702.000.

Saat itu, Antam menetapkan harga buyback emas yang diproduksinya dengan harga Rp 631.000 per gram.

Artinya kenaikan harganya dibandingkan tahun lalu cukup fantastis.

Berikut rincian harga emas Antam pada 26 Juli 2019:

Pecahan 0,5 gram Rp 375.000
Pecahan 1 gram Rp 702.000
Pecahan 2 gram Rp 1.353.000
Pecahan 3 gram Rp 2.008.000
Pecahan 5 gram Rp 3.330.000
Pecahan 10 gram Rp 6.595.000
Pecahan 25 gram Rp 16.380.000
Pecahan 50 gram Rp 32.685.000
Pecahan 100 gram Rp 65.300.000
Pecahan 250 gram Rp 163.000.000
Pecahan 500 gram Rp 325.800.000
Pecahan 1.000 gram Rp 651.600.000

Harga Sepeda Police Bike Mulai Rp 2 Jutaan

Campuran Lidah Buaya dan Minya Kelapa Ternyata Bisa Mengatasi Masalah Stretch Mark

Kenapa harga emas selalu naik setiap tahun?

Safe haven adalah investasi aset yang nilainya bisa bertahan bahkan terus meningkat di tengah gejolak pasar.

Beberapa waktu contohnya harga emas melonjak tajam.
Banyak investor di dunia berpikir untuk menaruh investasinya di pasar, namun menyimpan sebagian asetnya dalam bentuk logam mulia untuk menghindari kerugian terlalu besar jika terjadi penurunan pasar.

Artinya, meski untungnya terbilang kecil, emas dijadikan cadangan agar aset tak benar-benar tergerus gejolak keuangan dunia.

Kenaikan nilai emas sendiri di mata investor bukan lebih karena dianggap sebagai keuntungan, namun untuk menjaga aset mereka dari gerusan inflasi dalam jangka waktu yang lama.

Emas diibaratkan sebagai asuransi bagi beberapa investor.

Ketika situasi dinilai semakin memburuk, banyak investor akan menumpuk lebih banyak emas yang membuatnya harganya melonjak saat krisis.

Ini karena nilai emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter dan fiskal lain dari bank sentral dan pemerintah.

Ini berbanding terbalik dengan portofolio berupa saham dan obligasi.

Bisa dikatakan, harga emas malah akan naik ketika merespon ketidakstabilan pasar.

Safe heaven banyak dicari investor untuk menghindarkan mereka dari kerugian ketika terjadi krisis keuangan.

Itu sebabnya, harga emas justru melonjak tinggi saat ekonomi dunia diliputi ketidakpastian.

Meski harganya terus mengalami kenaikan, tak berarti investasi emas tanpa risiko.

Menyimpan emas dalam jumlah besar membutuhkan biaya tinggi seperti menitipkannya di brankas bank.

Menyimpan emas batangan masih memungkinkan di rumah jika jumlahnya relatif sedikit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Membandingkan Harga Emas dalam Setahun, Berapa Kenaikannya?", 
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved