BMKG Pasang Alat Informasi Gempa dan Deteksi Dini Tsunami di Kerinci dan Merangin
Sebagai wilayah yang terletak pada jalur gempa aktif, kondisi fisiografi wilayah indonesia sangat dipengaruhi oleh aktivitas tumbukan 3 lempeng tekton
Penulis: Zulkipli | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wilayah Indonesia merupakan bagian dari jalur gempa dunia yang terbentang dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Flores, Alor, Laut Banda, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua.
Sebagai wilayah yang terletak pada jalur gempa aktif, kondisi fisiografi wilayah indonesia sangat dipengaruhi oleh aktivitas tumbukan 3 lempeng tektonik dunia yang bergerak secara relatif menjadikan indonesia sebagai salah satu kawasan rawan gempabumi dan tsunami.
Wilayah indonesia diketahui memiliki banyak sumber gempa. Dimana secara umum memiliki 13 segmentasi sumber gempa megatrust dan 295 segmentasi sesar (patahan) aktif.
• Pelaku UMKM Kota Sungai Penuh Minta Pasokan BBM Subsidi Ditambah
• 50 Tahun Menghilang, Pria Ini Syok Menemukan Saudaranya di Dalam Kulkas Ibunya
• Dulu Terkenal Sebagai Pelawak, Sekarang Artis Ini Jual Siomay Gerobak, Intip Potret Vico Rahman
Terkait kondisi wilayah indonesia yang rawan 2 bencana tersebut Badan Meteorologi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) memiliki tugas dan kewajiban dalam menyediakan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.
Sebagai salah satu implementasi dari tugas dan kewajiban tersebut, maka BMKG Jambi melaksanakan pemasangan alat penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yaitu Warning Receiver System (WRS) 2 di antaranya dipasang di Kabupaten Kerinci dan Merangin.
Pemasangan WRS New Gen tahun 2020 ini mencakup kantor kementerian/lembaga dan institusi yang terlibat dalam penanganan bencana gempabumi dan tsunami seperti kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kantor media televisi/radio, serta institusi terkait yang memiliki kerjasama dengan BMKG.
Kepala BMKG Sultan Thaha Jambi Ibnu Sulistyono mengatakan, pemasangan WRS New Gen di Merangin sudah dilakukan pada Kamis (23/7/2020) kemarin. Dan rencananya tanggal 10 atau 11 Agustus mendatang proses lauching secara resmi.
"Alatnya di Merangin sekarang sudah aktif. Sedangkan untuk yang di Kerinci harusnya awal Agustus terpasang namun kita masih menunggu alatnya tiba," sampainya, Minggu (26/7/2020).
Ditanyakan alasan terpasangnya alat di 2 daerah tersebut, menurut Ibnu karena Kerinci dan Merangin berpotensi. Pasalnya, disana pernah beberapa kali diguncang gempabumi.
"Khusus wilayah Kerinci, merupakan jalur dari zona sesar (patahan,red) Sumatera," jelasnya.
Ibnu pun berharap, dengan adanya percepatan penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami ini maka akan dapat mempercepat respond dalam penanganan bencana.
"Sehingga dapat memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat indonesia dari bencana," pungkasnya.