Hari Anak Nasional, Ternyata ini Mata Pelajaran dan Permainan Favorit Jokowi
Merayakan Hari Anak Nasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) beri kesempatan untuk anak-anak Indonesia bertanya mengenai dirinya.
TRIBUNJAMBI.COM- Hari Anak Nasional diperingati hari ini, Kamis (23/7).
Merayakan Hari Anak Nasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) beri kesempatan untuk anak-anak Indonesia bertanya mengenai dirinya.
Bersama Najwa Shihab dalam program Mata Najwa Presiden Jokowi bocorkan masa kecilnya.
Banyak pertanyaan yang diajukan oleh anak-anak yang dipilih oleh tim Narasi TV.
“Hallo aku namanya Nayla, hobi Pak Jokowi waktu kecil Pak Jokowi belajar apa,” kata anak kecil bertanya pada Jokowi lewat sebuah video.
“Belajarnya yang banyak yang seneng berhitung, matematika,” kata Jokowi dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @matanajwa pada Rabu (24/7/2019).
• Lowongan Kerja PT Pegadaian Menerima Mulai dari Lulusan SMA, Terakhir Pendaftaran 24 Juli 2020
• Tolak Disebut Pebinor, Dory Harsa Ungkap Perjuangan Dekati Nella Kharisma hingga Dicueki Mati-matian
• Asmara & Cinta 12 Zodiak Kamis (23/7) - Pisces Jomblo Ketemu Teman Kencan, Taurus Kejutkan Kekasihmu
Anak-anak lainnya juga bertanya soal mainan favorit Presiden Jokowi ketika kecil.
“Dulu mainan kesukaan Pak Presiden apa?” tanya anak tersebut.
Anak-anak lainnya juga bertanya soal tempat liburan favorit Jokowi diwaktu kecil.
“Kalau mainannya yang sering ya sepakbola karena murah meriah, bolanya bola plastik, kalau liburan senangnya ke gunung,” ungkap Jokowi.
• Kumpulan Ucapan Hari Anak Nasional 2020 dari Guru, Orang Tua Sebagai Penyemangat
Presiden Jokowi juga mengungkapkan jika di waktu kecil ia juga suka melukis seperti anak-anak pada umumnya.
“Waktu kecil suka melukis, dan sekarang kalau olahraganya sepedaan, joging, jalan sehat, panahan, tinju, udah,” kata Jokowi.
• Tangannya Digigit Ular, Pria Ini Malah Terus Mengejar Ular Hingga Badannya Lemas dan Kemudian Tewas
Dikutip dari TribunJogja Di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.
Peringatan Hari Anak Nasional ini bermula dari sebuah gagasan mantan presiden RI kedua, Soeharto yang melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa.
Adanya peringatan satu hari yang dikhususkan untuk anak-anak ini tentu bukan tanpa alasan.
Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan hak, kewajiban dan tanggung jawab mereka kepada orangtua.
Di kancah dunia, peringatan hari anak dibagi menjadi dua. Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni.
Sedangkan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November dengan Inggris sebagai negara pemrakarsanya.
Hari ini didirikan untuk mendorong semua negara untuk mendorong kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia.
• Bukan Karena Aurel, Ini Penyebab Sebenarnya Ayu Ting Ting Ngamuk di IG Atta Halilintar: Gile Hah!
Putri Presiden kedua Soeharto, Tutut Soeharto bagikan momen ayahnya sedang bersama dengan beberapa anak-anak Indonesia.
Momen itu dibagikan dalam menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli.
Lewat akun Instagramnya, Tutut membagikan sebuah video saat Soeharto merayakan Hari Anak
Nasional.
Saat itu beberapa anak dari seluruh Indonesia dipilih bertemu dengan Soeharto.
• Bukan Karena Aurel, Ini Penyebab Sebenarnya Ayu Ting Ting Ngamuk di IG Atta Halilintar: Gile Hah!
Saat memperkenalkan diri ada anak-anak dari Papua dan Kalimantan Selatan.
Dalam video, Soeharto menanyakan satu persatu cita-cita anak-anak tersebut.
“Ingin punya cita-cita apa kelak kau menjadi besar,” tanya Soeharto kala itu.
Salah seorang anak pun menjawab. “Ingin menjadi Presiden seperti bapak,” kata anak tersebut.
• Bukan Karena Aurel, Ini Penyebab Sebenarnya Ayu Ting Ting Ngamuk di IG Atta Halilintar: Gile Hah!
Soeharto langsung merespon jawaban si anak.
Tidak langsung mengamini, justru Soeharto menjelaskan konsekuensinya menjadi seorang Presiden.
“Bagus, tapi Presiden hanya satu, seluruh Indonesia Presiden hanya satu jadi harus diperebutkan oleh 190 juta orang,” kata Soeharto.
Anak yang lain juga mengungkapkan jika ia ingin menjadi seorang Presiden.
“Ingin jadi Presiden,” kata anak perempuan tersebut.
Tidak langsung mengamini, Soeharto bertanya cita-cita lain anak tersebut.
“Kalau gak mau jadi Presiden jadi apa?” kata Soeharto.
“Jadi dokter,” kata anak tersebut.
“Nah bagus kalau dokter dibutuhkan,” kata Soeharto.
Tutut menjelaskan jika ayahnya itu memang selalu peduli dengan cita-cita anak-anak Indonesia.
• Keluarga Cendana Serahkan Arsip Mantan Presiden Soeharto ke Negara, Dikumpulkan Selama 30 Tahun
• KEJAM, Kisah Budak Seks ISIS Dipaksa Berhubungan Sampai Mati Hingga Makan Bayi Sendiri
“Pak Harto selalu memotivasi anak-anak Indonesia agar memiliki cita-cita yang tinggi untuk memajukan bangsanya. Anak-anak juga diingatkan untuk terus belajar, bekerja keras untuk menggapai apa yang dicita-citakan.
Tidak kalah penting, Bapak selalu mengingatkan, apapun yang dilakukan harus berdasarkan kepada Pancasila, demi terciptanya Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Walau masih anak-anak, mereka kritis-kritis. Bapak tekun meladeni pertanyaan anak-anak itu,” ungkap Tutut.
Diketahui Soeharto menjadi Presiden terlama di Indonesia.
Setidaknya ia tercatat sudah 32 tahun menjadi Presiden RI.
Dikutip dari Kompas.com pada 11 Maret 1966, atau 53 tahun silam, Soeharto mengaku mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk memulihkan keamanan pasca-peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia.
Dengan mandat yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar itu, Soeharto tidak hanya bergerak memulihkan keamanan tetapi juga mulai mengambil alih kepemimpinan nasional.
Soeharto kemudian ditunjuk sebagai pejabat presiden setahun kemudian, Maret 1967, berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967.
Tak hanya itu, Soeharto bahkan berulang kali dipilih sebagai presiden oleh MPR, setidaknya selama 32 tahun hingga 1998.
Era kepemimpinannya dikenal sebagai Orde Baru.
Setelah 32 tahun mendapat mandat Supersemar, Soeharto dilantik sebagai presiden untuk kali ketujuh.
Hari ini 21 tahun yang lalu, tepatnya pada 11 Maret 1998, MPR melantik Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia.
Dia berpasangan dengan Bacharuddin Jusuf Habibie yang menjabat sebagai wakil presiden.
Indonesia sedang dilanda permasalahan besar saat itu, salah satunya terkait terkait krisis ekonomi. Namun, ini tak menyurutkan Soeharto untuk tetap berkuasa.
Protes keras yang dilakukan mahasiswa dan aktivis demokrasi pun tak dipedulikan "The Smiling General" itu.
Namun, sejarah mencatat bahwa 11 Maret 1998 juga menjadi awal dari akhir kejayaan Soeharto.
Setelah pelantikannya, demonstrasi besar-besaran dilakukan mahasiswa di beberapa tempat untuk menentang Soeharto dan Orde Baru.
Dua bulan setelah menjabat, akhirnya ia harus lengser dari kepemimpinannya.
Presiden yang berkuasa selama 32 tahun itu menyerahkan mandatnya kepada BJ Habibie selaku Wakil Presiden.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Hari Anak Nasional, Jokowi Buka-bukaan Soal Masa Kecil, Sampai Mata Pelajaran Favorit
Editor: Dian Anditya Mutiara