Hari Anak Nasional, Ternyata ini Mata Pelajaran dan Permainan Favorit Jokowi
Merayakan Hari Anak Nasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) beri kesempatan untuk anak-anak Indonesia bertanya mengenai dirinya.
Anak yang lain juga mengungkapkan jika ia ingin menjadi seorang Presiden.
“Ingin jadi Presiden,” kata anak perempuan tersebut.
Tidak langsung mengamini, Soeharto bertanya cita-cita lain anak tersebut.
“Kalau gak mau jadi Presiden jadi apa?” kata Soeharto.
“Jadi dokter,” kata anak tersebut.
“Nah bagus kalau dokter dibutuhkan,” kata Soeharto.
Tutut menjelaskan jika ayahnya itu memang selalu peduli dengan cita-cita anak-anak Indonesia.
• Keluarga Cendana Serahkan Arsip Mantan Presiden Soeharto ke Negara, Dikumpulkan Selama 30 Tahun
• KEJAM, Kisah Budak Seks ISIS Dipaksa Berhubungan Sampai Mati Hingga Makan Bayi Sendiri
“Pak Harto selalu memotivasi anak-anak Indonesia agar memiliki cita-cita yang tinggi untuk memajukan bangsanya. Anak-anak juga diingatkan untuk terus belajar, bekerja keras untuk menggapai apa yang dicita-citakan.
Tidak kalah penting, Bapak selalu mengingatkan, apapun yang dilakukan harus berdasarkan kepada Pancasila, demi terciptanya Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Walau masih anak-anak, mereka kritis-kritis. Bapak tekun meladeni pertanyaan anak-anak itu,” ungkap Tutut.
Diketahui Soeharto menjadi Presiden terlama di Indonesia.
Setidaknya ia tercatat sudah 32 tahun menjadi Presiden RI.
Dikutip dari Kompas.com pada 11 Maret 1966, atau 53 tahun silam, Soeharto mengaku mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk memulihkan keamanan pasca-peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia.
Dengan mandat yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar itu, Soeharto tidak hanya bergerak memulihkan keamanan tetapi juga mulai mengambil alih kepemimpinan nasional.
Soeharto kemudian ditunjuk sebagai pejabat presiden setahun kemudian, Maret 1967, berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967.
Tak hanya itu, Soeharto bahkan berulang kali dipilih sebagai presiden oleh MPR, setidaknya selama 32 tahun hingga 1998.
Era kepemimpinannya dikenal sebagai Orde Baru.
Setelah 32 tahun mendapat mandat Supersemar, Soeharto dilantik sebagai presiden untuk kali ketujuh.