Idul Adha 2020

Protokol Kesehatan saat Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha 2020 - Membagi Waktu, Periksa Organ Hewan

Berbeda dengan biasanya, hari raya kurban tahun ini akan berlangsung di tengah pandemi virus corona yang masih belum berakhir.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi/Abdullah Usman
Ilustrasi pemeriksaan kesehayan hewan kurban 

TRIBUNJAMBI.COM - Hari Raya Idul Adha yang dirayakan umat Islam di seluruh dunia identik dengan penyembelihan hewan kurban.

Berbeda dengan biasanya, hari raya kurban tahun ini akan berlangsung di tengah pandemi virus corona yang masih belum berakhir.

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN mengatakan, dalam penyembelihan hewan kurban haruslah memperhatikan beberapa syarat, termasuk jenis ternak, umur ternak, kesehatan ternak, dan waktu penyembelihan.

ilustrasi hewan kurban
ilustrasi hewan kurban (IST)

Sementara itu, jenis ternak yang sah untuk berkurban seperti sapi, kambing, domba, kerbau, unta, dan sejenisnya.

"Umur dari hewan yang dikurbankan dianggap cukup jika telah berganti sepasang gigi depan (poel) atau untuk sapi/kerbau setara dengan 1,5—2 tahun, kambing atau domba 1,5 tahun, dan unta umur 5 tahun," kata Nanung saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/7/2020).

Selesai Operasi, Marc Marquez Butuh Istirahat 48 Jam, Dipastikan Absen MotoGP Andalusia

Gaji ke-13 Cair Agustus, Berikut Rincian Daftar PNS Penerima Gaji dan Besarannya, Tidak Termasuk Ini

Hewan kurban harus memenuhi syarat kesehatan seperti kuat berdiri dan tidak cacat.

Nanung memperingatkan, di masa pandemi ini, terdapat protokol kesehatan umum yang harus diperhatikan saat menyembelih hewan kurban.

Antara lain, panitia menjaga jarak saat pelaksanaan penyembelihan, juga menyediakan air dan sabun atau hand sanitizer.

"Tidak melibatkan anak-anak, lansia, dan orang sakit dalam proses penyembelihan. Shohibul kurban juga tidak harus hadir saat penyembelihan," ujar Nanung

Pastikan kondisi aman
Panitia juga wajib memperhatikan kondisi wilayahnya termasuk aman menurut pemerintah.

 
Jika memang tidak memungkinkan, maka hewan kurban dapat dititipkan di lembaga sosial keagamaan.

"Hewan kurban sebaiknya disembelih di RPH resmi milik pemerintah," papar Nanung.

Jika situasi aman, lanjutnya, penyembelihan tetap dapat dilakukan di kampung atau masjid dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Nanung mengimbau agar panitia kurban wajib mengurangi kerumunan dengan beberapa cara seperti mengurangi jumlah panitia.

Hal tersebut dapat juga dilakukan dengan membatasi atau mengurangi jumlah ternak yang disembelih, membagi waktu penyembelihan pada hari yang diperbolehkan berkurban, dan membagi lokasi penyembelihan.

Khusus Hari Ini, Kuota Telkomsel 30GB Hanya Rp 100 Ribu, Ini Caranya!

Mertuanya Bandingkan dengan Inul Daratista, Dewi Perssik Makan Ati Air Susu Dibalas Air Tuba: Malu

Sebelum penyembelihan
Sebelum proses penyembelihan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

Menyiapkan seluruh peralatan, yang paling utama adalah mengasah pisau setajam mungkin. Memeriksa kondisi tubuh ternak, terutama kesehatannya
Puasakan ternak sebelum disembelih agar ternak tidak beringas sehingga lebih mudah ditangani. Pemuasaan ini juga akan mengurangi isi perut.
Istirahatkan dan tenangkan ternak sebelum disembelih. Ternak yang stres karena gelisah atau kelelahan dapat menurunkan kualitas daging.
"Pemuasaan dilakukan 12 jam sebelum penyembelihan tetapi minum tetap diberikan," ujar Nanung menerangkan.

Saat penyembelihan
Satu hal yang penting saat penyembelihan adalah memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yaitu saluran nafas, saluran makanan, dan pembuluh darah.

Sebelum ternak mati, tidak diperbolehkan untuk menusuk jantungnya, menguliti, memotong kakinya, memotong ekornya, dan sebagainya.

"Untuk mengecek apakah hewan sudah mati, dapat menggunakan tiga refleks, yaitu refleks mata, refleks kuku, dan refleks ekor," papar Nanung.

 
Setiap bagian ternak yang terpotong ketika hewan belum mati, maka bagian tersebut dianggap sebagai bangkai.

Setelah disembelih
Setelah hewan kurban disembelih, segera periksa organ dalam hewan kurban

Apabila panitia menemukan ketidakwajaran, sebaiknya menghubungi ahli kesehatan.

Kemudian, jangan memotong-motong daging sambil merokok.

Daging adalah sel-sel tubuh yang terbuka yang dapat menyerap aroma termasuk rokok.

Bagian jeroan dilarang dicuci di sungai karena dikhawatirkan air sungai tidak bersih. "Jeroan sebaiknya dicuci dengan air bersih dari selang," tutur Nanung.

Setelah itu, daging sebaiknya dikemas dengan plastik berwarna bening atau putih karena umumnya tas plastik berwarna hitam adalah hasil daur ulang.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/13/190239065/ini-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat-sembelih-hewan-kurban-ketika-pandemi?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved