Mengapa Langkah Achmad Purnomo Selalu Kandas Bila Berhadapan dengan Keluarga Jokowi?
Mengapa langkah Achmad Purnomo maju di Pilkada Solo 2020 selalu tersandung ketika 'berhadapan' dengan keluarga Jokowi?
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM - Jalan politik Achmad Purnomo rupanya selalu terhenti ketika berhadapan dengan keluarga Joko Widodo.
Dahulu, saat Pilkada Solo 2004, langkah Achmad Purnomo kandas oleh Jokowi yang akhirnya menang pemilihan.
Kini, kali kedua, langkah Purnomo maju di Pilkada Solo 2020 tersandung lantaran Gibran Rakabuming Raka (putra Jokowi) maju dan telah mendapat restu DPP PDIP.
Padahal sebelumnya, Achmad Purnomo yang mendapat persetujuan DPC PDIP Solo untuk maju di Pilkada.
• Karyawan BUMN Buang Anaknya di Tengah Hutan, Kini Keadaan Mengenaskan Usai Digondol Anjing!
• Purnomo Sudah Menduga Tak Diusung PDI-P: Gibran Putranya Presiden, Saya Kan Sudah Tua
Menelusuri ulang 2004, kala itu, Achmad Purnomo yang berpasangan dengan Istar Yuliadi (Purnomo-Istar) kalah dari pasangan Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo (Jokowi-Rudy).
Di saat menjabat Wali Kota Solo 2 periode, Jokowi maju Pilgub DKI 2012 dan menang.
Saat Jokowi 'meninggalkan' Solo, jabatan Wali Kota Solo dipegang FX Hadi Rudyatmo, dan jabatan wakil wali kota diisi Achmad Purnomo dari 2013-2015.
Dia kemudian maju Pilkada Solo 2016, berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo, dan menang untuk masa jabatan 2016-....
Setelah dari DKI, Jokowi maju Pilpres 2024 dan juga menang, begitu juga Pilpres 2019.
• Kapan Kepastian Pencairan Gaji ke-13 PNS? Sri Mulyani: Nanti Saja Ya!
Digadang-gadang namun dikandaskan
Nama Achmad Purnomo mencuat tatkala digadang-gadang PDIP untuk maju di Pilwako Solo.
Dia ditugaskan DPC PDI-P Solo untuk maju di Pilkada Solo (Surakarta).
Tapi belakangan, ternyata yang maju adalah Gibran Rakabuming Raka.
Namun ternyata, Achmad Purnomo dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Di sana dia diberitahu Jokowi bahwa pasangan calon yang direkomendasi DPP PDI-P maju di Pilwakot Solo 2020 itu bukan dirinya, melainkan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso.
Siapa sebenarnya Achmad Purnomo?
Nama lengkapnya Dr H Achmad Purnomo, SFarm, Apt.
Dia lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 28 Desember 1948.
• Siapa Sebenarnya Nurani Ratu Azzhara, Sang Penguasa Bulutangkis Jambi Bakal Live Pukul 14.00 WIB!
Purnomo, panggilan akrabnya, merupakan Wakil Wali Kota Surakarta dua periode, yakni 2013-2015 dan 2016-2021, mendampingi Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.
Pria ini merupakan satu di antara pengusaha ternama di Solo.
Ia tercatat sebagai pendiri dan pembina organisasi sosial "Solo Bersama Selamanya", Ketua Umum Yayasan Amal Sahabat, Bendahara Umum PMI cabang Solo, serta penasihat Kadin Solo dan HIPMI Solo.
Menelusuri jejak politik Purnomo cukup menarik.
Dia pernah berpindah partai, hingga kini di PDIP.
• Tak Mau Zack Lee Hamili Wanita Lain, Nafa Urbach Sempat Siapkan Ini: Aku Masukin Kondom di Tas Dia
Achmad pernah mencalonkan diri sebagai wali kota Surakarta bersama Istar Yuliadi pada Pilkada Solo 2004.
Kala itu, pasangan Purnomo-Istar kalah tipis oleh rivalnya, yaitu Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo yang diusung PDI Perjuangan.
Kemudian di tengah masa jabatan, Joko Widodo yang menjabat Wali Kota Solo maju bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2012 kemudian Pilpres 2014.
Achmad Purnomo merupakan salah satu yang direkomendasikan oleh PDI Perjuangan sebagai calon Wakil Wali Kota Solo mendampingi FX Hadi Rudyatmo yang terlebih dahulu dilantik sebagai wali kota pada 19 Oktober 2012.

Ia bersaing dengan Teguh Prakosa yang juga direkomendasikan PDIP.
Hasilnya, Achmad terpilih sebagai wakil wali kota karena 34 dari 39 suara dalam sidang paripurna DPRD Surakarta memilih dirinya.
Ia dilantik sebagai wakil wali kota Surakarta pada tanggal 17 April 2013 oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.
Riwayat Pendidikan
Sekolah Rakyat Negeri 2 Kebumen (1960)
SMP N 1 Kebumen (1963)
SMA N 1 Purwokerto (1966)
Sarjana Farmasi UGM Yogyakarta (1972)
Apoteker UGM Yogyakarta (1973)
Doktor Ilmu Farmasi UGM Yogyakarta (1988)
• Rayakan Kemenangannya Karena Tak Dienjara, Nikita Mirzani Boyong Keluarga Liburan ke Hawaii
Riwayat Pekerjaan
Dosen Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, Lektor. (1974—2013)
Apoteker Pengelola Apotek Fajar Surakarta (1978—)
Pengusaha SPBU (1988—)
Wakil Wali kota Surakarta (2013—2015)
Wakil Wali kota Surakarta (2016 —)
Riwayat Organisasi
Ketua Umum Ikatan Sarjana Farmasi Surakarta (1986—1990)
Wakil Ketua Hiswana Migas Surakarta (2004—2006)
Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Cabang Surakarta. (2005—2010)
Ketua Umum Yayasan Amal Sahabat Suarakarta (2006—)
Presiden Rotary Club Solo Raya (2008—2009)
Penasihat Hiswana Migas Surakarta (2008—2011)
Pengawas Koperasi Hiswana Migas (2008—2011)
Bendahara PMI Surakarta (2008—2013)
Bendahara KAGAMA FARMASI (2008—)
Penasihat KAGAMA Surakarta (2010—)
Pembina HIPMI Surakarta (2010—)
Pembina dan Pendiri SBS (Solo Bersama Selamanya)
Penasihat KADIN Surakarta
Penasihat PMI Surakarta (sekarang)
Anggota Ikatan Apoteker Indonesia Surakarta
Anggota Pengajian Amal Sahabat
Anggota Pengajian Amal Asih
• 5 Fakta Tak Terduga Meninggalnya Omaswati, Derita 3 Penyakit Ini hingga Sempat Dikira Omas Bercanda
Mengapa Jokowi memanggil?
Gibran sendiri adalah putra sulung Presiden Jokowi. "
Tadi saya di Istana Negara diberitahu oleh Pak Jokowi kalau yang dapat rekomendasi Gibran sama Teguh (Gi-Guh). Bukannya Pu-Guh, tapi Gi-Guh," kata Purnomo saat dihubungi wartawan, Kamis kemarin.
"Iya gimana, Pak Jokowi hanya menyampaikan itu utusan dari DPP," terang pria yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Solo.
Tak mempermasalahkan
Purnomo mengatakan tidak mempersoalkan meski dirinya tidak mendapat rekomendasi maju sebagai bakal calon wali kota pada Pilwakot Solo 2020.
"Iya, gimana lagi. Saya ndak apa-apa. Wong dari dulu saya sudah menduga ke arah itu (Gibran). Sikonnya begitu kok," ujar Purnomo.
"Iya yang pertama tentunya karena Gibran putranya presiden. Kedua barang kali masih muda. Saya kan sudah tua mungkin begitu. Iya tidak tahu pertimbangan DPP apa, yang tahu DPP kenapa yang diberi rekomendasi Mas Gibran," sambung dia.
Bertemu Megawati tidak?
Disinggung keberangkatannya ke Jakarta tersebut apakah bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Purnomo mengaku tidak.
"Saya ndak dipanggil Bu Mega. Saya dipanggil Presiden (Jokowi) kok. Langsung dipanggil Pak Jokowi. Tadi pagi tolak dari Solo naik pesawat langsung ke Jakarta. Pulang tidak ada pesawat ke Solo dan Jogja, adanya ke Semarang, lha ini turun ke Semarang," ungkapnya.
Purnomo menyatakan belum menentukan langkah politik selanjutnya usai rekomendasi DPP jatuh kepada Gibran dan Teguh.
Kendati masih ada peluang untuk mencalonkan diri maju melalui partai politik (parpol) lain.
"Nggaklah. Pasti minangnya bukan ke saya tapi calon lain. Nggaklah, jangan mengandai-andai," ucap dia.
• Ular Piton Sepanjang 5 Meter Yang Gigit Suardi Hingga Tewas, Mati Dibunuh Warga
Rekomendasi Rudy?
Sebelumnya, Ketua DPC PDI-P Kota Solo sekaligus Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, rekomendasi pasangan calon yang diusung PDI-P pada Pilkada Serentak 2020 akan diumumkan di DPD PDI-P Jateng pada Jumat (17/7/2020).
Ia mengatakan telah menerima undangan untuk menghadiri pengumuman rekomendasi pasangan calon tersebut.
"Yang diundang saya, sekretaris, wakil ketua bidang pemenangan Pemilu, Teguh dan Gibran," kata Rudy kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/7/2020).
"Sehingga untuk calon wali kotanya siapa, calon wakil wali kotanya siapa saya belum tahu persis," sambungnya.
Nama Gibran dan Teguh ada dalam undangan tersebut karena yang dipastikan mendapat rekomendasi dari DPP PDI-P untuk maju pada Pilkada Serentak 2020.
• Utang Rp 32 Triliun, Maskapai Garuda Indonesia Siap-siap Gulung Tikar, Pensiunkan Ratusan Karyawan
"Pak Purnomo tidak diundang. Yang diundang berarti yang kira-kira dapat rekomendasi itu. Namun, posisinya di mana saya belum tahu. Saya ndak omong soal itu. Karena kalau saya omong kan harus dengan data yang otentik," kata Rudy.
Itulah sosok Achmad Purnomo yang selalu tersandung ketika di jalur politik berhadapan dengan keluarga Jokowi. (*)