Remaja Ini 22 Jam sehari Selama Sebulan Main Game karena Lockdown, Mendadak Alami Lumpuh Otak
Ia tidak dapat menggerakkan lengan dan tangan kirinya karena terlalu sering bermain game dalam sebulan terakhir.
TRIBUNJAMBI.COM - Main game online berlebihan memiliki dampak yang sangat buruk. Contohnya, seorang remaja di Tiongkok mengalami kelumpuhan pada tubuhnya setelah ia kecanduan bermain video game komputer.
Ia tidak dapat menggerakkan lengan dan tangan kirinya karena terlalu sering bermain game dalam sebulan terakhir. Remaja lelaki berusia 15 tahun tersebut terus-terusan bermain video game selama 22 jam setiap harinya.
Dilansir dari Dailymail, ia kemudian dilarikan ke rumah sakit di kota Nanning di China Selatan setelah tiba-tiba pingsan di rumah.
Kemudian, Nanning Television memberitakan jika anak tersebut telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiangbin di provinsi Guangxi sejak insiden itu.
• Deklarasi Forum KEE: Bupati Sukandar Harapkan Ekosistem dan Habitat Gajah Terjaga
• Ramalan Zodiak 11 Juli 2020, Cek Percintaan hingga Keuangan Lengkap 12 Bintang, Aries Cari Tambahan
Ibunya mengatakan bahwa putranya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarnya selama penutupan sekolah.
Ketika orang tuanya bertanya apa yang dia lakukan, ia selalu menjawab bahwa dia mengambil kelas online.
"Dia selalu menutup jendela dan mengunci pintu, kami tidak tau apa yang ia lakukan di sana," kata ibunya kepada wartawan setempat.
Sang ibu kemudian menemukan bahwa anaknya, Xiaobin, telah bermain game komputer tanpa henti selama 22 jam sehari.
"Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman. Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak dua jam sehari," ungkapnya.
Akibat kurang istirahat dan kecanduan game tersebut, Xiaobin didiagnosis menderita stroke otak setelah dilakukan CT Scan.
Parahnya, ia juga kehilangan indera perasanya di bagian lengan dan tangan kirinya yang berakhir kelumpuhan.
• Gegara Jodohkan Rangga Azof dengan Cut Syifa di Samudra Cinta, Pemeran Wening Diprotes Warganet
• 7 Pekerja PETI di Sarolangun Ditangkap Polisi, Pemilik Modal Masih Diselidiki
Dr Li, seorang spesialis otak di rumah sakit, mengatakan bahwa kondisi bocah lelaki itu disebabkan oleh gaya hidupnya yang tidak sehat dari bermain-main game komputer dan begadang.
Dia mengatakan kepada media lokal: ‘Alasan utamanya adalah dia memiliki pola tidur dan makan yang tidak teratur karena dia tidak di sekolah. Orang tua juga terlalu menoleransi perilakunya.
"Kurangnya gizi dan istirahat telah menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan menyebabkan stroke otak," kata Dr Li.
Gamer muda itu telah menerima perawatan rehabilitasi di rumah sakit Nanning.
Dr Jin, kepala terapis di fasilitas itu, mengatakan bahwa sulit untuk menentukan apakah Xiaobin dapat sepenuhnya pulih.
SUMBER: Surya
• Lima Orang PPDP KPU Tebo Reaktif Covid-19 Akan Dites Swab, Sukandar: Untuk Memastikannya
• Daftar Mobil Bekas Dibawah Rp 100 juta - Toyota Rush, Yaris, Avanza, Honda Jazz, Daihatsu Xenia