Kisah Inspiratif

Kisah Inspiratif Budi Susilo Setiawan, Berawal dari Makelar Jadi Peternakan Besar

Kendati menyandang status sarjana peternakan, tak pernah terlintas dalam benak Budi Susilo Setiawan bakal memiliki usaha peternakan

Editor: Fifi Suryani
ISTIMEWA
Budi Susilo Setiawan, juragan ternak dengan ribuan ekor kambing dan sapi, lengkap dengan berbagai produk turunannya. 

Namun, pada periode 2011–2014, penjualan merosot jadi rata-rata 1.400 ekor per tahun. Penurunan ini dikarenakan pola penjualan menggunakan sistem grosir. Memang, penjualan sekali berangkat bisa banyak, namun kadang pembayaran telat.

Maka, Mitra Tani (MT) Farm memutuskan fokus pada ritel atau langsung end user. “Pembayaran lebih nyaman dan kerja lebih ringan,” jelasnya.

Pasar memang penting. Namun, sektor hulu tak kalah penting buat mengamankan pasokan. Untuk itu, MT Farm pun melakukan sistem kemitraan dengan para peternak.

Bahkan, strategi bermitra dengan peternak menjadi kunci keberhasilan Budi dalam mengamankan pasokan.

Hingga saat ini, ia sudah bermitra dengan 100 peternak di wilayah Bogor, Lampung, dan Papua.

Di Bogor sendiri, sudah ada sekitar 40 peternak yang bergabung dalam sistem kemitraan ini

“Untuk menjaga pasokan, kami melakukan sistem kemitraan dengan peternak lain sejak 2011, sehingga ketersediaan selalu ada,” ujar pria kelahiran 4 Desember 1981 ini.

Supaya sistem ini berjalan lancar, ia merancang agar peternak plasma merasa nyaman selama masa pemeliharaan dengan memberikan jaminan harga, waktu panen, pasar, serta modal.

Dengan pendekatan pola kemitraan ini usaha MT Farm terus berkembang. Hingga saat ini, jumlah hewan ternak milik sendiri sudah mencapai 1.600 ekor domba dan 250 ekor sapi.

Belum ditambah pasokan dari para mitra. Tentu dengan hewan ternak sebanyak itu, ia pun melakukan beragam cara untuk melego ternaknya agar bisa terserap pasar.

“Dari situ kami mulai berpikir untuk mengembangkan bisnis ke hilir,” ujarnya.

Selain mengisi pasar kurban dan rumah potong hewan (RPH), di tahun 2015 Budi mulai menyediakan jasa katering dan akikah. Bahkan, belakangan ia juga mulai memasok daging ke restoran-restoran ternama di Indonesia.

Budi juga melebarkan sayap bisnisnya, mulai dari olahan makanan berupa rendang domba dan rendang sapi siap saji. Ia melihat tinggi dan stabilnya bisnis kuliner siap saji bisa menjadi pintu masuk usahanya.

Di era digital ini, Budi juga aktif memasarkan bisnisnya dari hulu hingga hilir tersebut melalui kanal daring dan media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain.

Semua usahanya itu tidak ada yang sia-sia. Dipadukan dengan bisnis katering, bisnis olahan makanan milik Budi mulai berkontribusi ke pemasukan bulanan.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved