Kakek 60 Tahun Tega Bunuh Mantan Pacarnya, Cemburu Intip di Jendela Kamar Dengar Suara Berisik
Dalam pemeriksaan terungkap, tersangka Selamet kesal dan sakit hati kepada korban. Pasalnya, hampir seminggu sekali ia melihat seseorang pria
TRIBUNJAMBI.COM - Usia boleh tua. Tapi kalau melihat mantan pacar diapeli lelaki lain ternyata masih menyimpan cemburu. Apalagi di depan mata.
Selamet (60) sampai tega membunuh Painem, mantan pacarnya dengan cara memiting dan mencekik leher korban.
Peristiwa tragis itu bermotif cemburu dilakukan tersangka di penginapan Rama Desa, Bandar Baru, Sibolangit, Deliserdang
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah Tobing mengatakan, pelaku adalah buruh bangunan warga Desa Pangkalan Berandan, Kecamatan Babalan, Langkat.
• Begini Permintaan Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto Soal Alutsista, Utamakan Dari Produksi Ini
• Tak Mau Kalah Sama China, AS Juga Gelar Latihan Militer di LCS, Kedua Negara Saling Berhadapan
• Sampai Gadaikan HP Buat Makan, Begini Respon Sule Tahu Dede Sunandar Pinjam Uang Kepadanya
• Gelombang Pertama, Enam Perusahaan yang Ditunjuk Sebagai Pemungut PPN Produk Digital Luar Negeri
Kejadiannya berlangsung 2 Juli 2020 sekitar pukul 00.05 WIB.
Dalam pemeriksaan terungkap, tersangka Selamet kesal dan sakit hati kepada korban. Pasalnya, hampir seminggu sekali ia melihat seseorang pria bernama Darwin mendatangi korban, baik siang ataupun malam.
"Saat itu pelaku sedang duduk di teras depan rumah sebelah kanan rumah korban. Kemudian Darwin datang ke rumah korban dan dibukakan pintu oleh korban. Kemudian korban menyuruh Darwin cepat masuk lalu pintu rumah langsung ditutup," ungkapnya kepada Tribun, Rabu (8/7/2020).
Sekitar 15 menit berselang, pelaku mengintip dari jendela rumah korban di Penginapan Rama Desa, Bandar Baru, Sibolangit, Deliserdang.
Tersangka mengaku mendengar suara berisik yang lantas ia anggap bahwa korban dan Darwin sedang bersetubuh.
"Karena mendengar hal itu, pelaku merasa cemburu, sehingga mengotak-atik jendela kamar korban sebelah kanan tempat pelaku sambil mengatakan kepada korban "Tiap hari melon** aja kerjamu", dan dijawab korban dari dalam rumah "apa urusanmu," jelas Martuasah.
Selanjutnya korban dan Darwin keluar rumah mengejar pelaku sambil mengatakan, "Kau rupanya selama ini mengintip-intip ya".
Ketika itu, pelaku lari bersembunyi di sekitar TKP. Akhirnya korban dan Darwin kembali masuk ke rumahnya.
Tak berapa lama kemudian, korban kembali ke luar rumah memanggil anak dan menantunya.
"Saat itu anak dan menantu korban mencari pelaku akan tetapi pelaku tidak ditemukan. Namun tanpa disadari anak dan menantu korban, pelaku mendengar percakapan mereka yang mengatakan "tidak dapat ku hari ini besok kucari," beber Martuasah.
Korban lantas kembali masuk ke rumah dan Darwin pulang meninggalkan korban sendiri dalam rumah.