Petaka, Pria Ini Akhiri Hidup Akibat Stres Ponsel yang Baru Dibeli Dibanting Anaknya

Dilaporkan seorang petani berusia 50 tahun, memilih untuk mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup memenuhi permintaan putrinya.

Editor: Tommy Kurniawan
Ilustrasi(SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi ponsel 

TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona memang membuat semuanya berubah.

Pandemi virus corona telah menyebabkan instansi pendidikan beralih ke pembelajaran online.

Sayangnya, tidak semua anak didik mampu menyanggupi hal tersebut.

Faktor-faktor penghambat ini bisa disebabkan karena daerah yang terpencil dan susah sinyal, atau karena kemiskinan.

Tidak dipungkiri, melakukan pembelajaran jarak jauh dengan sambungan video membutuhkan dana yang lebih jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka.

Para Diplomat AS Berbondong-bondong Kabur, Karena Arab Saudi Alami Lonjakan Kasus Corona

Intel Densus 88 Pantau Gerak Gerik Wanita di Semarang Sebelum Penyergapan, Korek-korek Dulu

Mulai dari dibutuhkannya smartphone yang memadai, hingga menghabiskan uang untuk membeli paketan internet.

Ketidakmampuan memenuhi hal-hal tersebut bahkan telah menyebabkan seseorang kehilangan nyawanya.

Melansir Somagnews.com, sebuah insiden memilukan terjadi di India.

Dilaporkan seorang petani berusia 50 tahun, memilih untuk mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup memenuhi permintaan putrinya.

Sang anak, yang naik ke kelas 10, meminta dibelikan smartphone untuk menghadiri kelas online.

Tetapi ayahnya hanya mampu membelikan smarthphone standar karena tidak punya uang.

Petani malang itu diketahui tinggal di sebuah desa di negara bagian Tripura, India.

Petani yang namanya tak diungkapkan ini mengalami kesulitan keuangan.

Ketika gadisnya meminta smarthphone untuk ikut pembelajaran, ia membelikan ponsel biasa karena uangnya hanya cukup untuk itu.

Ponsel itu tidak dapat digunakan untuk menghadiri kelas online. Sang anak yang tidak puas dengan pemberian ayahnya lantas merusak telepon seluler itu.

Ia mendebat ayahnya tentang kesalahan pembelian yang dilakukannya.

Setelah kejadian, petani itu masuk ke kamarnya. Namun sepertinya, saat itu sang ayah sudah tidak mampu mencerna situasi yang dihadapinya, sehingga memutuskan untuk bunuh diri.

Dalam pernyataan yang dibuat oleh polisi India, dinyatakan bahwa insiden itu terjadi pada hari Rabu dan tubuh petani yang tak bernyawa itu diserahkan kepada keluarga setelah otopsi.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Petani Akhiri Hidup Usai sang Anak Banting Ponsel Pemberiannya, Butuh Smartphone untuk Kelas Online Tapi Tak Punya Uang.

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu, jadi apabila kalian memiliki permasalahan sama, jangan menyerah apalagi sampai memutuskan mengakhiri hidup.

Kalian nggak sendiri, layanan konseling bisa menjadi salah satu pilihan untuk dapat meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, bisa simak website Into the Light Indonesia.

(*)

Profil Lengkap Vina (27) Pegawai Bank Cantik Gasak Uang Miliaran, Targetnya Pengusaha hingga Pejabat

Rajin Minum Madu Campur Teh Hangat Jadi Penyebab Pasien Corona Cepat Sembuh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved