Meski Dinilai Belum Pernah Beri Keuntungan, Keuangan PT JII BUMD Pemprov Jambi Berangsur Membaik
"Supaya lebih efisien. Bahkan JII sekarang sudah mulai melakukan kerjasama-kerjasama untuk menambah kontribusi," sebutnya.
Penulis: Zulkipli | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kondisi Keuangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jambi PT Jambi Indonesia Internasional (JII) berangsur-angsur mulai membaik.
Meski sebelumnya dinilai selalu merugi dan belum pernah memberikan keuntungan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi. Hal ini pun sesuai dengan target awal pembangkitan kembali BUMD tersebut.
Plt Direktur utama PT JII Akhmad Bastari menyampaikan sejak tahun 2011 hingga 2019, modal dalam PT ini habis digerus oleh operasional, sehingganya pemasukan lebih sedikit dibandingkan pengeluaran. Oleh karena itu, dirinya ditugaskan untuk menyehatkan kembali kondisi keuangan PT itu.
• Sindiran Sherina Soal Kalung Anti Virus Corona dari Eucalyptus: Covid-19 Itu Virus Bukan Nyamuk
• Dua Orang Terduga Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan Diamankan Polres Tebo
• Prakiraan Cuaca 7 Juli 2020, Beberapa Kota Besar Alami Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, Waspada
"Kalau sekarang Alhamdulillah, sudah mulai sehat. Modal tidak tergerus lagi tapi sudah ada untung," tuturnya, Senin (6/7/2020).
Pria yang juga menjabat sebagai staf ahli Gubernur ini mengatakan, Kondisi yang membaik tersebut setelah dilakukannya pengurangan karyawan sampai dengan pengeluaran biaya operational.
"Supaya lebih efisien. Bahkan JII sekarang sudah mulai melakukan kerjasama-kerjasama untuk menambah kontribusi," sebutnya.
Kerjasama yang tengah berjalan, lanjut Akhmad, seperti kerjasama dengan PT Lemang di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). Dikatakannya bahwa nanti keuntungannya bisa memberikan kontribusi 10 persen.
"Tapi ini masih menunggu penandatanganan (MoU) di Jakarta," ujarnya.
Bentuk kerjasama lainnya berupa sambungan jaringan gas ke rumah-rumah warga di sepanjang jalan yang kini sedang berjalan di kawasan Muaro Jambi dan Kota Jambi.
"Itu juga akan di kelola PT.JII, dan kontribusinya nanti di hitung oleh pusat berapa persen untuk masuk ke JII, " sampai Akhmad.
Sayangnya, setelah kondisi keuangan yang mulai membaik itu namun gaji untuk Direktur dengan Komisaris tidak ada.
"Gaji nya tidak ada, gaji Lilahi Ta'ala, saja," bebernya yang telah menjabat Plt hampir setengah tahun ini.
Diberitakan sebelumnya, PT JII selalu merugi dari toral Rp 13 miliar dana yang dikucurkan teehitung sejak awal pembentukannya pada 2001 silam.
Alhasil PT tersebut dianggap tidak bisa memberikan kemajuan terhadap BUMD Provinsi Jambi. Bahkan sempat dinonaktifkan sementara kepengurusannya hingga dilantiknya Agus Sunaryo sebagai Plt Direkrur Utama.
Selama menjabat Plt Direktur Utama tersebut, Agus Sunaryo melakukan pengurangan sejumlah karyawan dan kondisi keuangan pun lambat laun terlihat mulai membaik, dimana keuntungan masuk sekitar Rp 30 jutaan perbulan.