Pasien Corona Sembuh Bertambah
Walikota Jambi Minta Semua Lurah untuk Patroli Malam dan Tegur Masyarakat yang Nekat Berkumpul
Walikota Jambi, Sy Fasha menyimpulkan hasil rapat tersebut, bahwa penanganan Covid-19 tetap berjalan sampai saat ini di tingkat kelurahan dan kecamata
Penulis: Miftahul Jannah | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemkot Jambi menggelar rapat koordinasi membahas terkait penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan dan kecamatan secara virtual, Rabu (1/7/2020).
Rakor tersebut juga membahas terkait persiapan Juli 2020 mendatang dengan merencanakan perluasan relaksasi di bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
Walikota Jambi, Sy Fasha menyimpulkan hasil rapat tersebut, bahwa penanganan Covid-19 tetap berjalan sampai saat ini di tingkat kelurahan dan kecamatan.
• Payo Kepasar Resmikan Kemitraan Jangka Panjang dengan Pasar Angso Duo Baru
• Tahun 1986 Terkena Bencana Nuklir, Kondisi Terkini di Chernobyl, Tak Boleh Ditinggali Manusia
• Daftar Orang Terkaya di Indonesia per Juni 2020, Ada 15 Orang Konglomerat Masuk Catatan Forbes
Dari beberapa pertanyaan lurah dan usulan LPM dan RT, Fasha mengatakan, pihaknya akan mengakomodir dan segera ditindak lanjuti kegiatan tersebut.
Ia juga mengatakan kepada lurah untuk tidak menunggu perintah, di antaranya terkait dengan banjir, kebakaran dan Demam Berdarah (DBD).
"Karena tidak harus fokus ke Covid-19, tapi juga fokus ke demam berdarah juga, karena sudah terlalu banyak mengancam jiwa,"tegasnya.
Terkait dengan Civid-19 yang saat ini, ia meminta kepada lurah yang melaksanakan patroli malam.
"Jika masih terdapat masyarakat berkumpul dan tidak mengindahkan protokol kesehatan, agar lurah yang berada di wilayah tersebut memberikan teguran kepada masyarakat yang berkumpul," katanya.
Selain itu Fasha juga menyampaikan terkait dengan perefocusing anggaran, bahwa BAPPEDA tidak pernah memerintahkan untuk merekofusing anggaran bangkit berdaya.
"Tetapi yang di refocusing yakni kegiatan-kegiatan seperti perjalanan dinas, kegiatan sosialisasi dan hal-hal lain yang sifatnya dalam perjalanan, para camat atau lurah sudah menggunakan dana sosialisasi seperti pelatihan, perjalanan dinas yang tidak ada lagi di refocusing," katanya.
Menurutnya juga yang paling mudah refocusing dana yang ada di depan mata yaitu dana bangkit berdaya.
"Mungkin seperti itu yang ditangkap oleh Kepala Bappeda dan itu semua tidak ada masalah, karena kegiatannya untuk Covid-19," pungkasnya.