Berita Nasional

IPW Beberkan 2 Hal Rawan yang Bisa Muncul Bila Polisi Tidak Tuntaskan Kasus Pembakaran Bendera PDIP

IPW Beberkan 2 Hal Rawan yang Bisa Muncul Bila Polisi Tidak Tuntaskan Kasus Pembakaran Bendera PDIP

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Twitter @ulinyusron
Tangkap layar video pembakaran bendera PDIP dan PKI 

TRIBUNJAMBI.COM - Aksi pembakaran bendera PDIP terjadi dalam demonstrasi penolakan RUU HIP di depan Gedung DPR, beberapa waktu lalu.

Melihat aksi tersebut, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak Polri bekerja cepat mengungkap dan menuntaskan kasus pembakaran bendera PDIP.

Sebab, kata Neta S Pane, akibat pembakaran bendera PDIP, potensi konflik horizontal di akar rumput semakin nyata dan memprihatinkan.

CEK Promo Baru Telkomsel, Bonus Kuota Internet 3,5 GB & Extra Kuota 30 GB, Berikut Cara Aktivasinya

Cinta yang Kebablasan, 5 Tahun Pacaran sampai Hamil, Pasangan Ini Tak Tahu Mereka Kakak Beradik

Tiga Pasien Positif Corona Asal Sungai Penuh Sembuh, Total 69 Orang di Jambi Sembuh dari Covid-19

"Sayangnya, kami melihat jajaran kepolisian masih bekerja lamban dalam menangani kasus ini."

"Padahal cukup banyak saksi di TKP, video dan foto aksi pembakaran bendera PDIP itu sudah viral."

"Dan di TKP juga sangat banyak aparat intelijen yang bisa diminta data maupun informasinya untuk mempercepat penuntasan kasus ini," kata Neta S Pane kepada Wartakotalive, Sabtu (27/6/2020).

Kabar Baik! Pemprov DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Administrasi hingga Manajer Proyek

Jago Masakan India, Kajol Resto Tawarkan Tiga Varian Kari, Seperti Apa Rasanya?

Menurutnya, jika Polri masih bekerja lamban, IPW khawatir kasus pembakaran bendera PDIP ini akan memunculkan konflik dan kekacauan, yang berbuntut pada stabilitas kekuasaan Presiden Jokowi.

"Apalagi dalam aksi demo menolak RUU HIP itu ada sebagian massa yang menuntut pelengseran Jokowi sebagai presiden."

"Untuk itu Polri perlu bekerja keras segera menuntaskan kasus tersebut," katanya.

CEK Update Promo Alfamart & Indomaret Hari ini, Beri Harga Diskon Spesial, Berikut Katalog Harganya

Kaya Rasa Rempah, Yuk Cicipi Nasi Biryani Andalan Kajol Resto, yang Punya Keturunan India

Selain itu, menurut Neta S Pane, Polri perlu segera mengerahkan Babinkamtibmas di berbagai daerah untuk melakukan pendekatan kepada tokoh tokoh, agar tidak terjadi benturan di masyarakat pasca-pembakaran bendera PDIP.

"Adalah hal wajar jika PDIP melapor ke polisi karena benderanya dibakar dalam aksi demo menolak RUU HIP."

"Artinya, PDIP bisa melaporkan para pembakar bendera maupun korlap aksi tersebut."

BREAKING NEWS Anak 6 Tahun di Batanghari Postif Corona, Kasus Positif Covid-19 Bertambah 3 Orang

"Sebab sebagai partai besar, PDIP jelas tidak mau dilecehkan," tuturnya.

Bagaimanapun, kata Neta S Pane, aksi pembakaran bendera parpol ini tidak bisa dibiarkan.

Jika dibiarkan, katanya, akan ada dua hal yang muncul.

Hilangkan Kesan Seram, Kuburan Ini Dicat Warna-warni untuk Lomba Kebersihan, Kini Jadi Tempat Selfie

"Pertama, kasus pembakaran bendera parpol ini akan menjadi yurisprudensi atau preseden yang akan diikuti masyarakat lain."

"Yang jika kecewa dengan parpol atau ormas massa tertentu, massa akan dengan gampang membakar bendera parpol atau ormas tersebut," jelasnya.

Kedua, kata Neta S Pane, jika kasus ini dibiarkan akan muncul aksi balas dendam dari massa dan pendukung parpol tersebut (PDIP) ,terhadap massa aksi yang membakar bendera mereka.

Salmafina Sunan Dilarikan ke Rumah Sakit, Sunan Kalijaga Lakukan Ini Selama Anaknya Tergolek Lemah

"Mengingat massa PDIP cukup banyak dan menyebar di seluruh Indonesia."

"Bukan mustahil mereka akan melakukan aksi massa memprotes pembakaran bendera parpolnya."

"Sementara ormas yang melakukan aksi penolakan RUU HIP itu juga cukup banyak massanya dan menyebar di seluruh Indonesia," beber Neta S Pane.

Baru Beli 20 Menit, Lamborghini Seharga Rp 3,8 Miliar Hancur Ditabrak Mobil Van saat Sedang Mogok

Jika hal itu terjadi, menurut Neta S Pane, maka bentrokan massa tentu tak terhindarkan.

"Sebab itu, sebelum bentrokan massa di berbagai daerah terjadi, Polri harus segera memproses dan menuntaskan laporan pembakaran bendera PDIP tersebut," pintanya.

"Polri perlu bertindak ekstra cepat mengusut dan menyelesaikan kasus ini agar tidak terjadi konflik dan bentrokan massa di akar rumput."

"Yang pada akhirnya bisa mengganggu stabilitas kekuasaan Presiden Jokowi," tambah Neta S Pane.

Kronologi Versi Korlap

Edy Mulyadi, koordinator lapangan (korlap) aksi massa di DPR yang menolak RUU HIP, mengaku tak ada rencana membakar bendera PKI dan PDIP.

Edy pun mengungkap kronologi peristiwa pembakaran bendera PKI dan PDIP tersebut.

Pernyataannya dibuat dalam video berdurasi 16 menit 17 detik dan telah diunggah oleh channel YouTube QIEM INSPIRASI.

Edy sendiri sudah mengonfirmasi benar itu video yang dibuat oleh dirinya, meski bukan dia yang mengunggah ke YouTube.

Dia mengatakan awalnya tengah beristirahat di bawah atap dari para orang yang sedang berorasi di depan Gedung DPR, Rabu (24/6/2020) lalu.

Saat itu, tepatnya setelah menunaikan Salat Asar di bawah guyuran hujan, Edy didatangi seseorang yang kemudian berbisik kepadanya.

Malam Ini! Live Streaming RCTI, Norwich City vs Man United di Perempatfinal Piala FA, Modal Apik MU

"Habis ini bakar bendera PKI. Spontan saya jawab, 'emang ada benderanya?' Dijawab 'ada'."

"Kemudian saya bilang 'ya sudah kalau gitu'," ujar Edy dalam video yang dilihat Tribunnews, Jumat (26/6/2020).

Setelah itu, Edy bergabung dengan para orator lainnya di atas mobil.

Tersedia Gula Pasir 400 Ton di Gudang Bulog, Harga Gula di Jambi Mulai Stabil

Dengan mikrofon kemudian dia memandu massa dan mengatakan bakal ada pembakaran bendera PKI.

"Enggak lama saya ke atas, ada beberapa kali orasi yang lain, lalu mikrofon saya pandu, saya katakan hari ini kita bakar bendera PKI."

"Wah, massa aksi itu semangat. Bakar, bakar, bakar, saya kebawa suasana juga," akunya.

HEBOH Guru SMA Nyambi Pemain Film Dewasa, Begini Respon Mengejutkan pihak Sekolah!

Kepada pihak kepolisian yang sempat meminta klarifikasi dirinya di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6/020), Edy mengaku tak tahu menahu ada dua bendera yang akan dibakar, dan salah satunya bendera PDIP.

Dia juga menjelaskan alasan dirinya mengarahkan massa ketika ditanya kepolisian.

Niat Edy hanya mengarahkan agar massa berhati-hati saat membakar bendera.

BREAKING NEWS, Penambahan 3 Kasus Pasien Positif Covid-19 dan 3 Pasien Sembuh di Jambi, Sabtu (27/6)

Dia mengaku khawatir apabila bendera yang dibakar akan mengenai tangan atau badan massa.

"Maksud saya itu kan plastik ya barangnya, khawatir kalau kena tangan, kena badan, makanya saya bilang hati-hati."

"Bahkan kalau disimak videonya, saya bilang laskar-laskar beri tempat yang luas. Hati-hati kena badan."

Perselingkuhan Dokter di Pasuruan Dibongkar Suami, Curiga Chat Mesra hingga Laporkan Istri

"Nah, ditanya (juga oleh kepolisian) kenapa bendera PDIP bisa dibakar? Ya saya enggak tahu," ungkapnya.

Edy menjelaskan, dia melihat massa yang membawa bendera untuk dibakar, kemudian ternyata ketika dipisahkan terdapat dua bendera.

Saat dibentangkan, ternyata ada bendera PDIP. Edy pun mengaku sempat kaget melihat bendera partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Isu Konflik Hana Saraswati dengan Ranty Maria dan Natasha Wilona Membesar, Benarkah Settingan

"Waktu bendera dibawa ke situ, dipisah ada dua bendera. Nah, waktu dibentang ada bendera PDIP."

"Saya juga kaget dalam hati saya. 'Waduh', tapi enggak apa-apa," kata dia sambil memegang dadanya.

"Lalu polisi tanya kenapa Pak Ustaz enggak hentikan? Gila dalam situasi seperti itu kalau saya bilang 'eh yang PDIP jangan dibakar'."

Foto Spion Tengah Mobil, Postingan Luna Maya Malah Dinyinyir Netizen, Bicara Soal Polusi Udara

"Enggak mungkin bos saya bilang gitu," ujarnya seraya terkekeh.

Edy pun menegaskan, pembakaran bendera bukan rencana dari pihaknya.

Bahkan, dia menilai ada penyusup dalam massa yang membakar bendera tersebut.

Daftar Nama Kapolri Dari Masa ke Masa, sejak 1946 Pangkat Komjen hingga Kini Pangkat Jenderal

"Jadi pembakaran bendera bukan rencana kita. Rapat tidak ada rencana."

"Tapi karena suasana histeria seperti itu, saya sebagai korlap dan penanggung jawab aksi saya katakan 'oke kita bakar enggak apa-apa'," beber Edy.

"Bendera PDIP itu accident, benar-benar tidak ada rencana."

Meski Syahrini Belum Hamil, Reino Barack Sudah Rencanakan Hal Ini, Sebut Perlakuan ke Anaknya Kelak

"Dan seperti kata guru-guru kita yang sudah bicara di televisi ada Ustaz Slamet Maarif, ada Ustaz Haikal, itu diduga penyusup saudara."

"Penyusup yang membakar itu. Sekarang mungkin masih sedang diselidiki siapa penyusupnya," tuturnya.

Ditanya Polisi

Edy Mulyadi juga mengonfirmasi dirinya sempat diundang ke Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi.

Pernyataannya dibuat dalam video berdurasi 16 menit 17 detik dan telah diunggah oleh channel YouTube QIEM INSPIRASI.

Edy sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa benar itu video yang dibuat oleh dirinya, meski bukan dia yang mengunggah ke YouTube.

Daftar Nama Kapolri Dari Masa ke Masa, sejak 1946 Pangkat Komjen hingga Kini Pangkat Jenderal

"(Video) Yang bikin saya. Tapi yang mengunggah QIEM INSPIRASI," terang Edy.

Dalam video tersebut, Edy mengonfirmasi benar dirinya diperiksa oleh kepolisian terkait pembakaran bendera PDIP, Kamis (25/6/2020).

"Kabarnya saya diperiksa sama polisi."

Pipi Verrell Bramasta Memerah, Dampak Tamparan Ranty Maria? Imbas Adegan di Putri untuk Pangeran

"Pertama, betul kemarin saya di Polda, saya menyebutnya bukan diperiksa tapi diklarifikasi."

"Klarifikasi jadi kita ngobrol enak, bercanda-canda."

"Memang pertanyaannya seputar pembakaran bendera, seputar bubarkan PDIP, seputar turunkan Jokowi," imbuhnya.

Isu Konflik Hana Saraswati dengan Ranty Maria dan Natasha Wilona Membesar, Benarkah Settingan

Edy menegaskan, pembakaran bendera PDIP adalah accident.

Edy mengatakan para polisi yang turut serta dalam rapat pihaknya pasti sudah memberikan laporan memang tidak ada rencana pembakaran bendera.

"Jangankan rencana, dibahas aja enggak. Jangankan dibahas, disinggung aja enggak."

"Kepikiran juga enggak, karena enggak disinggung sama sekali dalam rapat-rapat. Tidak ada," paparnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Dua Hal yang Bisa Muncul Jika Polisi Tak Tuntaskan Kasus Pembakaran Bendera PDIP Menurut IPW,

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved