John Kei Ditangkap
Mengintip Kekayaan John Kei, Punya Beberapa Rumah dan Mobil Seharga Miliaran Rupiah
Polisi masih menangani kasus penyerangan yang melibatkan John Kei dan 24 anak buahnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Polisi masih menangani kasus penyerangan yang melibatkan John Kei dan 24 anak buahnya.
John Kei dan 24 anak sendiri sudah ditangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya.
penyerangan yang diduga dilakukan kelompok John Kei terjadi di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat dan Perumahan Green Lake Citu, Cipondoh, Kota Tangerang pada Minggu (21/6/2020).
Kejadian dipicu oleh uang hasil jual tanah. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan John Kei dengan Nus Kei masih memiliki keterikatan saudara.
• Sebelum John Kei Ditangkap, Ketua RT Sebut Ada Hal Yang Aneh, Donny: Lampu Dihidupi Semua
• Iktikad Baik Nus Kei untuk Silahturahmi Ditolak Mentah John Kei: Keponakan Saya Tak Ada Niat
• Katalog Promo Alfamart & Indomaret sampai 30 Juni 2020 - Snack, Kebutuhan Dapur, Susu Anak, Minuman
"Antara John Kei dan Nus Kei dilandasi permasalahan pribadi terkait adanya ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Permasalahan tersebut tidak menemui penyelesaian hingga akhirnya terjadi aksi saling ancam. "Dengan dilandasi tidak adanya penyelesaian, mereka saling mengancam melalui HP," ujar Nana.

John Kei sendiri diketahui tinggal di Perumahan Tytyan Indah Blok N1, nomor 2, RT 3/12. Di grasi rumahnya sejumlah mobil terparkir.
Melansir Warta Kota terdapat mobil mewah yang terparkir di rumahnya itu mulai dari BMW berwarna silver, Honda Jazz dan Jeep Rubicon.
Rumah pertama itu terletak blok paling ujung yang terparkir mobil BMW. Rumah kondisi lama dan cenderung kumuh, di teras rumahnya terdapat hewan peliharaan anjing, dan samsak tinju.
Untuk suasana di rumah sampingnya, tidak begitu jelas hanya terlihat terpakir mobil Honda Jazz warna merah dan Jeep Rubicon. Rumah yang ini memiliki dua lantai dan lebih besar dari rumah di sampingnya.
Berdasarkan informasi rumah ini yang merupakan tempat tinggal John Kei bersama keluarganya.
Sedangkan dua rumah lagi tempat tinggal anak buahnya. Di rumah ketiga itu juga terdapat spanduk bertuliskan 'Sekretariat Pemuda Kei AMKEI'.
Sementara berdasarkan penelusuran dari situs jual beli rumah, harga pasaran rumah di kawasan itu berkisar Rp 600 juta hingga Rp 1 miliar lebih.

Kisah Sukses John Kei
Melansir Warta Kota Terlepas dari kasus terbaru ini, nama John Kei memang begitu lekat dengan kekerasan di Jakarta.
Tapi bagaimana sebenarnya John Kei memulai bisnisnya di Jakarta, sampai akhirnya dia terlibat dalam berbagai kasus kekerasan di Jakarta.
Bahkan John Kei pernah mengaku bahwa kekuatan di Jakarta terbangun seusai ia terlibat kasus pembunuhan dan dipenjara.
John Kei pernah menceritakan kisah kehidupannya saat diwawancara Pendeta Gilbert Lumoindong, dan diposting dalam program #KAMUHEBAT Pendeta Gilbert di akun youtubenya dengan judul 'John Kei Menangis Ingat Keluarga.
John Kei memulai ceritanya dengan mengisahkan peristiwa ketika ia keluar dari kampungnya pada tahun 1986.
John Kei berbohong pada ibunya untuk bisa pergi ke Jawa. Dia mengaku hanya akan pergi ke Dobo sekitar 1 bulan lamanya. Dobo tidak jauh dari kampung halamannya di Kei, Maluku Tenggara.
• Tunjangan Kinerja PNS Terancam Ditunda, Senasib Gaji Ke-13 PNS? Menpan RB Tjahyo Kumolo Tegaskan Ini
• Dituntut 6 Bulan Penjara, Nikita Mirzani Tak Kecewa: Alhamdulillah Sekarang Bisa Bernapas Lega
• Akhirnya Ronaldo Cetak Gol, Tendang Bola ke Tengah Gawang, Kiper Lawan Malah Minggir!
Tapi nyatanya John Kei justru pergi ke Surabaya tanpa sepeser pun uang. Di Surabaya, John Kei tinggal bersama keluarganya.
Dia lalu sempat mencoba mendaftar menjadi prajurit TNI Angkatan Laut pada tahun 1987. Dia kemudian gagal mengikuti tes lantaran memukul peserta lain saat proses seleksi.
"Ada peserta yang panggil Ambon Itam..Ya saya hajar," ujar John Kei.
Akibat perkelahian itu, John Kei tidak sempat ikut tes, ia lekas dikeluarkan. "Setelah itu saya tato badan untuk melupakan masuk Angkatan Laut," ujar John Kei.
Tahun 1988, John Kei pergi ke Jakarta. Di Jakarta ia ditampung di rumah kerabatnya yang lain di kawasan Berlan.
Lucunya, saat itu John Kei tidak tahu rumah kerabatnya di Jakarta. Dia hanya diberitahu bahwa rumahnya ada di kawasan Berlan.
John Kei sempat bingung mencari rumah kerabatnya sampai melihat sebuah celana jins tergantung depan sebuah rumah.
John Kei ingat bahwa itu celana jins milik kerabatnya ketika datang ke Surabaya. John Kei pun memilih masuk ke dalam rumah, dan ternyata benar.
Pendeta Gilbert Lumoindong tertawa lebar mendengar cerita bagaimana John Kei tiba di Jakarta pertama kali.
Dari sanalah John Kei mulai mengenal kehidupan malam. Ia bekerja dari satu pub ke pub lain. Pekerjaan di diskotek ini ia mulai kerjakan tahun 1988.
Sampai akhirnya bekerja menjadi Satpam di salah satu diskotek di Jalan Jaksa. Ia memperoleh gaji Rp 200.000 per bulan. "Tapi tiap bulan terima kertas aja karena banyak utang," ujar John Kei.

Tapi ia tak lama menjadi Satpam karena berkelahi dengan bosnya.
Dia menghancurkan semua barang-barang bosnya, lalu kembali ke kampung halamannya di Pulau Kei.
John Kei menceritakan bahwa ketika ia pulang ke kampung halamannya, kondisi keuangannya sudah jauh lebih baik.
Bahkan ibunya sampai terharu dengan apa yang bisa didapatkan John Kei. Dia kemudian kembali bekerja di Jalan Jaksa, lalu terlibat kasus pembunuhan di jalan jaksa di tahun 1992.
Dia divonis 5 tahun penjara, dan bebas pada tahun 1995. Menurut John Kei, setelah ia keluar penjara untuk pertama kalinya, saat itulah kekuatannya mulai terbangun.
Dia jadi memiliki anak buah, dan banyak orang mulai memilih bergabung dengannya. Hal itu membuatnya jadi seperti pimpinan geng.
Saat itu, John Kei mengklaim bahwa dirinya sudah memiliki pasukan di mana-mana. Di awal bisnisnya, John Kei paling anti dengan pekerjaan menjaga tempat hiburan.
"Jadi kalau saya ketemu pengusaha, you kasih kerjaan saya kerja. Tapi kalau kerja jadi security saya tidak," kata John Kei.

"Tapi kalau ada kerjaan jadi debt collector, itu pasti saya mau," ujar John Kei.
Makanya kemudian John Kei menggerakan anak buahnya untuk menjadi debt collector.
Ketika bisnisnya makin membesar, John Kei mengatakan punya 500 - 600 orang yang sangat setia kepadanya.
"Saya punya 500 - 600 orang yang kalau saya suruh pergi ke neraka, mereka pergi ke neraka," ujar John Kei.
Tapi di luar itu, John Kei masih memiliki banyak anak buah lain. Bahkan, kekuatan anak buah John Kei tak terbatas. Segalanya sesuai kebutuhan John Kei. "Kalau saya butuh berapa, maka mereka kumpul," ujar John Kei.
2 Jenis Bisnis yang Dihindari John Kei
John Kei juga menceritakan bahwa ada 2 jenis bisnis yang paling dia hindari. Seingat John Kei, dia hanya pernah terlibat dengan bisnis menyangkut tanah satu kali saja.
Selain itu, selama menjadi bos preman, John Kei ternyata tidak mau menjalankan bisnis narkoba. "Dari dulu saya tidak mau transaksi narkoba," ujar John Kei.
Jadi ada 2 jenis bisnis yang paling ia hindari. Pertama, menyangkut tanah. Kedua, menyangkut narkoba. (cc)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Nus Kei Jadi Target Serang Gara-gara soal Tanah, Intip Kekayaan John Kei: Rumah-Mobil Harga Miliaran