Dugaan Pungli Terminal Sarolangun
BREAKING NEWS Dugaan Pungli di Terminal Sarolangun, Kepala BPTD Minta Usir Semua Calo
Pihak BPTD bersama pihak terminal dan Pemkab Sarolangun melakukan pembahasan terkait dugaan pungli tersebut. Senin (22/6/2020) mereka langsung dan tur
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Menindak lanjuti adanya aduan terkait adanya laporan dugaan pungli di Terminal Sarolangun, pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah V Jambi merespon cepat aduan masyarakat.
Pihak BPTD bersama pihak terminal dan Pemkab Sarolangun melakukan pembahasan terkait dugaan pungli tersebut. Senin (22/6/2020) mereka langsung dan turun mengecek ke lapangan.
Berdasarkan hasil rapat pembahasan tersebut, bahwa didapat serta langkah yang akan diambil. Dan untuk sementara, tetap pada asas praduga tak bersalah.
• Ada Kejanggalan di Rumah John Kei, Terjadi Sebelum Aksi Penggerebekan hingga John Kei Ditangkap
• Alasan tak Cocok Lagi, Enam ASN Tanjabtim Ajukan Gugatan Cerai
• Nus Kei Ada di Mana saat Kelompok John Kei Datangi Rumahnya, Letusan Keras Terdengar Warga
Namun demikian, dalam keputusan itu memang pihak siber pungli tetap bergerak. Dan langkah tersebut tetap dalam pengawasan dan pembenahan.
"Intinya jajaran kementrian perhubungan siap menindak," ujar Kepala BPTD Wilayah V Jambi baru, Syaifuddin Ajie.
Katanya, terkait dugaan pungli di Terminal Sarolangun ini memang pihaknya belum pernah menerima laporan terkait pungli, hanya surat-surat yang sudah beredar.
Surat yang beredar itu menyampaikan bahwa pungutan tersebut bervariasi dari Rp 200 ribu-Rp 500 ribu.
"Pertanyaanya mana orangnya, ini membuat laporan (surat) tapi ketika dipanggil tidak ada yang hadir, artinya laporan ini kabur," katanya.
Ia menjelaskan bahwa kementerian perhubungan tidak ada yang namanya pungutan baik di jembatan timbal, dan terminal.
"Pungutan tersebut tidak ada pungutan," ujarnya.
Berdasarkan hasil rapat juga ada beberapa hal yang kemungkinan bahwa dugaan pungli itu tidak konfirmasi dengan pihak terminal.
Dan dalam dugaan pungli itu bisa saja ada permainan calo yang melakukan pungutan pada penumpang.
"Di sini saya sudah perintahkan untuk usir semua calo, dan PO (Perusahaan Otobus) yang tidak terdaftar usir, mudah-mudahan ini bisa jadi perbaikan bagi kita," katanya.