Ternyata Uang Koin Bergambar Soekarno Lebih Banyak Dicari Kolektor daripada Uang Koin Kelapa Sawit

Postingan harga uang koin pecahan seribu rupiah bergambar kelapa sawit yang mencapai puluhan juta rupiah baru-baru ini menghebohkan warganet.

Editor: rida
ist
Uang koin kelapa sawit 

Jika terdapat cacat, harganya bisa saja turun, bahkan tidak laku dijual.

Selain itu, meski banyak dicari, ada juga kolektor yang enggan membeli jika harganya dirasa terlalu tinggi.

VIDEO Tak Cuma Dituduh Nyabu, Akun Medsos Bintang Emon juga Hampir Diretas

Hal tersebut senada dengan komentar seorang kolektor sekaligus penjual uang kuno asal Bantul, Yogyakarta, baru-baru ini.

Menanggapi viralnya uang seribu rupiah bergambar kelapa sawit yang dibanderol pada harga pulihan juta, pria bernama Sutomo tersebut memberikan peringatan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan penawaran tersebut.

Menurutnya, kehati-hatian diperlukan agar terhindar dari aksi penipuan penjual yang tidak bertanggungjawab.

Terkait harga uang kuno untuk koleksi, menurut Sutomo harga puluhan juta untuk koin Rp 1.000 bergambar kelapa sawit tidak masuk akal.

Hal itu bukan tanpa alasan. Menurut Sutomo justru uang koin tersebut belum masuk kategori uang kuno.

Sementara uang lainnya yang sudah dianggap sebagai uang kuno pun biasanya tidak dibanderol setinggi itu atau kenaikannya tidak signifikan.

"Adapun harga bertebaran di internet banyak yang asal posting saja," tutur pria yang sudah berkecimpung di dunia jual beli uang kono selama 8 tahun ini kepada Tribunnews.com.

Lockdown Wuhan Selesai, Berat Badan Pria Ini Naik 280 Kg, Bagaimana Nasibnya?

Biasanya, untuk uang koin seribu bergambar kelapa sawit itu, ia menjualnya seharga Rp 1.500 saja per kepingnya, karena memang masih mudah ditemukan.

"Itu (uang koin Rp1.000 Kelapa Sawit) masih banyak jumlahnya," katanya.

"Mustahil jika harganya jutaan. Sementara uang yang sudah puluhan tahun aja, kenaikannya tidak terlalu signifikan," imbuhnya.

Selain menegaskan jika uang koin seriubu bergambar kelapa sawit belum termasuk uang kuno atau uang langka, ia pun membeberkan kriteria uang dapat dinilai kuno.

Pertama, menurutnya uang tersebut sudah tidak diterbitkan lagi oleh Bank Indonesia (BI) dan juga sudah ditarik peredarannya. Ia mencontohkan uang tahun 70-an ke bawah.

Kedua, dilihat dari jumlah yang diterbitkan, yaitu makin sedikit beredar maka semakin bertambah nilainya. Ia mencontohkan uang dari tahun 1952 bernama uang seri budaya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved