Murah, Harga Dexamethasone Obat yang Terbukti Efektif Selamatkan Pasien Covid-19

Ini berarti, dexamethasone merupakan obat pertama yang terbukti secara efektif bekerja melawan virus corona.

Editor: Duanto AS
SHUTTERSTOCK/MAXIM ERMOLENKO
Dexamethasone (deksametason) merupakan obat pertama yang terbukti efektif mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Obat Dexamethason alias Dexamethasone menjadi pembicaraan di berbagai negara

Dexamethasone ( deksametason) merupakan terobosan besar dalam perang melawan virus corona menurut ilmuwan Inggris.

Pada Selasa (16/6/2020) para ahli yang dipimpin tim Universitas Oxford mengungkap temuan awal yang menunjukkan dexamethasone berhasil mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah. ( obat corona )

UPDATE 17 Juni 2020: Bertambah Lagi 1.031 Orang, Total Kini 41.431 Positif Kasus Covid-19

Cara Bedakan Sakit Tenggorokan Karena Radang Tenggorokan dengan Gejala Virus Corona

Bak Pedang Bermata Dua, Obat Dexamethason Punya Efek Samping Cukup Bahaya, Begini Kata Ahli Virologi

Kata WHO Soal Penggunaan Dexamethasone untuk Obat Covid-19, Harga Jual di Indonesia, Tempat Membeli

Ini berarti, dexamethasone merupakan obat pertama yang terbukti secara efektif bekerja melawan virus corona.

Dexamethasone adalah obat steroid berdosis rendah yang biasanya digunakan untuk mengobati berbagai reaksi alergi serta rheumatoid arthritis dan asma, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu, dan kanker tertentu.

Dilansir AFP, Selasa (16/6/2020), dexamethasone merupakan obat anti-inflamasi, yakni kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam.

Tim meresepkan dexamethasone ke sekitar 2.000 pasien Covid-19 dengan kasus parah.

Hasilnya, obat ini mampu mengurangi risiko kematian dengan rasio satu banding tiga untuk pasien yang menggunakan ventilator dan satu banding lima untuk pasien yang menggunakan tabung oksigen.

Dosis harian dexamethasone dapat mencegah satu dari delapan kematian pasien yang menggunakan ventilator dan menyelamatkan satu dari setiap 25 pasien yang membutuhkan tabung oksigen.

Selain meresepkan dexamethasone kepada 2.000 pasien Covid-19 dengan kasus parah, tim juga melibatkan 4.000 pasien sebagai kelompok kontrol.

Kelompok kontrol ini tidak diberi dexamethasone.

Warna Urine (Air Kencing) Bisa Deteksi Gejala Awal Virus Corona, Berbau hingga Volumenya Sedikit

"Dexamethasone adalah obat pertama yang terbukti meningkatkan harapan hidup pasien Covid-19. Hasil ini sangat disambut baik," ucap Peter Horby, profesor Emerging Infectious Diseases di Departemen Kedokteran Nuffield, Universitas Oxford.

"Dexamethasone tidak mahal, tersedia di seluruh dunia, dan dapat digunakan untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 di seluruh dunia," imbuh dia.

Dari hasil uji yang membahagiakan ini, Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa pasien di Inggris akan segera diberi dexamethasone.

Seandainya obat ini digunakan untuk mengobati pasien di Inggris sejak awal pandemi, peneliti memperkirakan 5.000 nyawa bisa diselamatkan.

Potensi luar biasa

Hasil uji coba ini sangat menjanjikan. Pasalnya, sekitar 40 persen pasien Covid-19 yang menggunakan ventilator berakhir meninggal karena seringkali respons inflamasi tubuh yang tidak terkendali terhadap virus.

Sementara itu, angka kematian pasien dengan ventilator yang diberi dexamethasone turun menjadi kurang dari 30 persen.

"Ini adalah terobosan besar. Dexamethasone adalah obat pertama dan satu-satunya yang menunjukkan perbedaan signifikan terhadap kematian pasien Covid-19," kata Nick Cammack, pemimpin pemercepat terapeutik Covid-19 di badan amal kesehatan Wellcome Trust.

"Obat ini berpotensi mencegah satu kematian pada delapan pasien yang bernapas dibantu ventilator," imbuh dia.

Kendati demikian, percobaan menunjukkan bahwa dexamethasone tidak efektif dalam merawat pasien Covid-19 dengan kasus ringan.

Obat yang pernah diuji untuk Covid-19

Sejumlah obat telah diuji coba sebagai pengobatan terhadap Covid-19. Uji coba obat anti-arthritis hydroxychloroquine dihentikan setelah sebuah studi yang terbit di jurnal medis The Lancet menyatakan bahwa obat ini tidak memberi manfaat untuk pasien Covid-19 dan justru meningkatkan risiko kematian.

Studi itu memang ditarik lagi karena inkonsistensi data. Namun studi lain terkait hydroxychloroquin menyimpulkan hal yang sama.

Selain itu ada remdesivir. Temuan pada bulan April menunjukkan obat ini tidak memberi manfaat klinis yang signifikan untuk pasien Covid-19.

Menurut Stephen Griffin, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Leeds mengatakan, fakta bahwa ada obat dengan harga terjangkau yang memberi manfaat untuk pengobatan Covid-19 dengan kasus parah adalah hal yang sangat penting.

"Ada (sekarang) ruang lingkup realistis untuk lebih meningkatkan manajemen klinis penyakit yang menghancurkan ini," kata Griffin, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Cammack mengatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian, dexamethasien harus diresepkan kepada ribuan pasien Covid-19 yang sakit kritis di seluruh dunia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan Awal, Dexamethasone Terbukti Efektif Selamatkan Pasien Covid-19"

Punya Potensi Luar Biasa, Dexamethasone Disebut Efektif Selamatkan Pasien Virus Corona dari Kematian

VIDEO Obat Virus Corona Sudah Ditemukan, Agustus Mulai Dijual

Bak Pedang Bermata Dua, Obat Dexamethason Punya Efek Samping Cukup Bahaya, Begini Kata Ahli Virologi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved