Kata WHO Soal Penggunaan Dexamethasone untuk Obat Covid-19, Harga Jual di Indonesia, Tempat Membeli

Penggunaan obat Dexamethasone kepada pasien Covid-19 ternyata sudah dilakukan Inggris sejak awal pandemi virus corona.

Editor: Suci Rahayu PK
Canva/TribunKaltim.com
Ilustrasi obat Dexamethasone 

TRIBUNJAMBI.COM - Pengunaan obat Dexamethasone untuk pasien Covid-19 di Inggris membawa kabar baik.

Sebanyak 5.000 pasien positif virus corona di Inggris berhasil sembuh setelah mengkonsumsi obat Dexamethasone.

Penggunaan obat Dexamethasone kepada pasien Covid-19 ternyata sudah dilakukan Inggris sejak awal pandemi virus corona.

Kini kabar baik tentang berhasilnya obat Dexamethasone membuat pihak WHO angkat bicara

Dexamethasone (deksametason) merupakan obat pertama yang terbukti efektif mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah.
Dexamethasone (deksametason) merupakan obat pertama yang terbukti efektif mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah. (SHUTTERSTOCK/MAXIM ERMOLENKO)

Dilansir dari Kompas.com, Dexamethasone adalah obat untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan penyakit autoimun.

Dexamethasone termasuk dalam golongan obat kortikosteroid.

Terlebih lagi, Dexamethasone terbukti menyembuhkan pasien yang kritis atau dalam kondisi parah.

Di Inggris, Dexamethasone digunakan sejak awal pandemi Covid-19 dan telah menyelamatkan sekitar 5.000 nyawa.

Alami Iskemia Daniella Alvarez Miss Universe Kolombia yang Harus Amputasi Kaki Kiri

Punya Potensi Luar Biasa, Dexamethasone Disebut Efektif Selamatkan Pasien Virus Corona dari Kematian

WHO menyambut baik

World Health Organization (WHO) menyambut baik temuan awal penggunaan Dexamethasone untuk mengobati pasien Covid-19 yang berada dalam kondisi kritis.

Mengutip situs resmi WHO, Rabu (17/6/2020), pasien yang menggunakan ventilator pengobatan ini terbukti mengurangi tingkat mortalitas sebanyak sepertiganya.

Sementara itu, pada pasien yang membutuhkan bantuan oksigen, tingkat mortalitas berkurang seperlimanya.

Namun, WHO menegaskan, temuan awal ini baru efektif pada pasien Covid-19 dalam kondisi kritis.

Temuan ini belum terbukti efektif pada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan.

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ini adalah pengobatan pertama yang terbukti mengurangi angka mortalitas pada pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen atau ventilator.

“Ini berita yang sangat baik.

Saya memberi selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan kepada banyak rumah sakit di Inggris yang berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa,” tuturnya.

Kalmethasone
Kalmethasone (Capture)

Situs WHO menyebutkan, Dexamethasone adalah steroid yang telah digunakan sejak tahun 1960-an untuk mengurangi peradangan dan beberapa kondisi lainnya, termasuk kanker.

Dexamethasone telah masuk daftar WHO Model List of Essential Medicines sejak 1977 dalam berbagai formulasi.

Obat ini bisa didapatkan hampir di semua negara.

Para peneliti telah memberikan informasi mengenai temuan awal ini, dan WHO kami menunggu analisis penuh di kemudian hari.

“WHO akan mengoordinasi meta-analisis untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap penemuan ini.

Panduan klinis WHO juga akan diperbarui sebagai informasi kapan obat ini harus digunakan pada pasien Covid-19,” sebut situs WHO.

Alami Iskemia Daniella Alvarez Miss Universe Kolombia yang Harus Amputasi Kaki Kiri

Marion Jola Tampil Seksi dan Rela Blepotan Cat dengan Celana Pendek Demi Wujudkan Istana Barunya

Obat Berbasis Dexamethasone yang Dijual di Indonesia

Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, di Indonesia cukup banyak obat berbasis Dexamethasone yang beredar di masyarakat.

Berikut daftarnya:

Ilustrasi Dexamethasone injeksi
Ilustrasi Dexamethasone injeksi (Capture)

Kalbe Farma: nama produk Kalmethasone (tablet dan injeksi)

Hexpharm Jaya: nama produk Danasone (tablet dan injeksi)

Kimia Farma: nama produk Dexamethason (tablet)

PT Harsen: nama produk Dexaharsen (tablet)

PT Phapros Tbk: nama produk Corsona (tablet) dan Dextamine Syrup

Bernofarm; nama produk Benodex (kaplet dan injeksi)

Novapharin; nama produk Novadex (kaplet dan tablet)

Itrasal; Dexamethasone (kaplet)

Erlimpek: nama produk Dexteem (tablet)

Graha Farma; nama produk Grathazon (kaplet)

Tempo Scan: nama produk Scandexon (kaplet dan tablet)

Tropica Mas: nama produk Trodex (kaplet)

Promedrahardjo; nama produk Dexamethasone Promed (kaplet)

Molex Ayus; nama produk Molacort (kaplet)

Rama Emerald: nama produk Dexclosan (kaplet)

Sanbe Farma; nama produk Cortidex (tablet)

Erela; Dexamethasone (tablet)

Holi Pharma; Dexamethasone (tablet)

Harga Obat Berbasis Dexamethasone

Dalam uji coba yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford, sekitar 2.000 pasien rumah sakit diberikan deksametason dan lebih dari 4.000 pasien lainnya tidak diberikan obat itu.

Untuk pasien yang menggunakan ventilator, deksametason mengurangi risiko kematian dari 40% menjadi 28%.

Untuk pasien yang membutuhkan oksigen, itu mengurangi risiko kematian dari 25% menjadi 20%.

Kepala penyelidik Prof Peter Horby mengatakan: "Ini adalah satu-satunya obat sejauh ini yang telah terbukti mengurangi angka kematian. Dan itu berhasil mengurangi secara signifikan.

"Ini adalah terobosan besar," kata Horby seperti dikutip BBC, Selasa (16/6).

Peneliti utama, Prof Martin Landray mengatakan, temuan ini bisa menggambarkan satu nyawa bisa diselamatkan dari:
- setiap delapan pasien dengan ventilator
- setiap 20-25 pasien yang dirawat dengan oksigen

Biaya pengobatan hingga 10 hari dengan deksametason hanya sekitar £ 5 per pasien atau berkisar Rp 89.000 per pasien.

Jadi pada dasarnya harganya £ 35 atau Rp 625.000 untuk menyelamatkan hidup.

"Dan ini adalah obat yang tersedia secara global," kata Landray.

Dari penelusuran di laman Google, Dexamethasone dijual di situs jual beli online maupun apotek.

Namun untuk penggunaannya lebih baik jika dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

(Kontan, Tribunnewsmaker, Sumber Lain)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved