Aksi Gila Korea Utara Ledakan Kantor Penghubung Antar Korea, 3 Hari Usai Kim Yo Jung Ancam Korsel

Diketahui, aksi korut ini terjadi tiga hari setelah adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, memberikan ancaman pada Korea Selatan.

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Kim Jong Un 

"Langkah selanjutnya adalah mengakhiri perjanjian militer," imbuh dia.

Lebih lanjut, Shin menyebutkan Pyongyang punya sejumlah opsi untuk meningkatkan ketegangan militer.

Seperti latihan militer di Laut Barat dan peningkatan manuver dalam Zona Demiliterisasi sebagai kemungkinan jangka pendek.

"Ini berarti kebijakan Korea Utara kita perlu diubah sekarang. (Korea Utara) akan terus menekan, tindakan semacam ini akan terus berlanjut," tutur dia.

Hal serupa juga disampaikan mantan kepala Institut Unifikasi Nasional Korea, Kim Tae Woo.

Ia mengatakan tindakan penghancuran kantor penghubung antar-Korea adalah kelanjutan strategi Korea Utara.

"Pesan mereka (Korea Utara ke Korea Selatan) sudah jelas, agar tidak mendengarkan Amerika Serikat dan mengabaikan sanksi internasional," ujarnya.

Kepulan asap dari ledakan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong (kiri) dan <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/kim-yo-jong' title='Kim Yo Jong'>Kim Yo Jong</a> (kanan) - Adik <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/kim-jong-un' title='Kim Jong Un'>Kim Jong Un</a>, <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/kim-yo-jong' title='Kim Yo Jong'>Kim Yo Jong</a>, mengancam <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/korea-selatan' title='Korea Selatan'>Korea Selatan</a>. Pada Selasa (16/6/2020), <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/korea-utara' title='Korea Utara'>Korea Utara</a> meledakkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong.

Kim Tae Woo menambahkan, dihancurkannya kantor penghubung antar-Korea adalah balasan atas ketidakpatuhan Seoul.

Ia pun mengatakan pemerintahan Moon Jae In harus mengambil sikap tegas.

"(Korea Selatan) harus bertindak tegas, provokasi akan dihukum, sambil membiarkan pintu terbuka untuk dialog."

"Tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan," ungkap dia.

Diketahui, kantor penghubung antar-Korea didirikan pada September 2018 berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak selama pertemuan puncak pertama antara Moon Jae In dan Kim Jong Un, 27 April.

Dilansir AFP, sejak awal Juni Korea Utara telah mengeluarkan serangkaian kecaman pedas dan ancaman untuk Korea Selatan atas para aktivis yang mengirim selebaran anti-Pyongyang ke perbatasan.

Mengirim selebaran ke perbatasan merupakan hal yang dilakukan pembelot secara rutin.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved