Berita Tanjab Timur
Sudah 10 Bulan Stok Vaksin Polio Jenis IPV di Tanjabtim Kosong
Kepala Dinas Kesehatan Tanjabtim, Ernawati melalui Kabid P2P, Jumiati mengatakan, kelangkaan vaksin tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan terakh
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Ketersediaan vaksin Polio jenis IPV untuk imunisasi bayi di sejumlah Puskesmas dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), mengalami kelangkaan. Selasa (17/6/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Tanjabtim, Ernawati melalui Kabid P2P, Jumiati mengatakan, kelangkaan vaksin tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
"Kelangkaan ini sudah terjadi di pusat. Terakhir IPV ini stoknya masuk ke Kabupaten Tanjabtim sekitar bulan September tahun 2019 lalu," katanya.
• Ketua DPRD Sarolangun Terkejut, Biaya Tiga Pasien Positif Covid-19 Capai Rp 700 Juta
• Aksi Pencurian Sepeda Motor Milik Petugas PMI Provinsi Jambi Terekam CCTV
• Anggota PPS Sungai Penuh Ini Kenakan Gaun Pernikahan Saat Pelantikan
Jumiati menjelaskan, vaksin IPV ini sendiri merupakan salah satu tahapan dalam imunisasi bayi yang akan dilaksanakan sesuai dengan tingkatan proses imunisasi.
"Dahulu yang sering dipakai Polio jenis tetes, akan tetapi IPV ini dilakukan dengan cara disuntik dan dianggap lebih bagus," jelasnya.
"Kekosongan ini memang terjadi di pusat, untuk IPV ini merupakan program 2019," tambahnya.
Sementara itu Riza, salah satu petugas bagian imunisasi Puskesmas Muara Sabak Barat saat diwawancarai menuturkan, kekosongan vaksin IPV ini sudah terjadi sejak Mei 2020 ini.
"Dalam tahun 2020 ini vaksin tersebut pernah tersedia di Puskesmas, tapi sejak tiga bulan terakhir ini kosong," terangnya.
Ditambahkannya, sebelumnya ada juga masyarakat yang melakukan suntikan IPV di rumah sakit swasta dengan cara membayar, dengan kisaran harga Rp 500-Rp 800 ribu.
"Namun kalau di pihak Puskesmas atau posyandu vaksin ini stoknya biasanya ada, masyarakat bisa mendapatkannya secara gratis," tukasnya.