Daftar Jenis Pesawat Tempur TNI AU Sejak 1946 hingga Kini, Ada Hayabusha Su-27 hingga F-16

Pada perjalanan sejarahnya, keberadaan TNI AU belum memiliki banyak pesawat tempur seperti sekarang ini.

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Duanto AS
www.indomiliter.com
Pesawat tempu TNI AU A-4 Skyhwak TNI AU pada era 1990-an. 

TRIBUNJAMBI.COM - Aba berbagai pesawat tempur TNI AU yang mengawal wilayah udara Indonesia sejak setelah kemerdekaan.

Pada perjalanan sejarahnya, keberadaan TNI AU belum memiliki banyak pesawat tempur seperti sekarang ini.

Dahulu, pesawat milik pemerintah Indonesia hanya terbataas.

Jejak sejarah Indonesia memiliki pasukan tempur udara sangat panjang, dimulai pada 1946.

Berikut ini perjalanan sejarah pesawat tempur di TNI AU.

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU merupakan satu di antara angkatan perang bagian dari TNI yang yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di udara.

Pesawat-pesawat AURI di Museum Dirgantara Indonesia
Pesawat-pesawat AURI di Museum Dirgantara Indonesia (A Winardi)

Sejarah terbentuknya TNI AU sangat panjang, berawal dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kemudian dibentu TKR Jawatan Penerbangan.

TNI Angkatan Udara dibentuk dan mulai berdiri sendiri pada 9 April 1946 bersamaan dengan dibentuknya Tentara Republik Indonesia (TRI Angkatan Udara) sesuai dengan Penetapan Pemerintah Nomor 6/SD Tahun 1946.

BREAKING NEWS - Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Riau Senin (15/6) Pagi

 Daftar Nama 23 KSAU Sejak 1946 s/d Sekarang, Jendral Terlibat Misi-misi Rahasia Pesawat Tempur

 Pilot Tempur TNI AU Diberondong Peluru Kitty Hawk, Pesawat Terbakar Jatuh hingga 9 Orang Gugur

TNI Angkatan Udara dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang menjadi pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Udara (Mabes AU)

Kekuatan TNI AU saat ini memiliki tiga komando operasi. Pertama, Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) yang bermarkas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kedua, Komando Operasi Angkatan Udara II (Koops AU II) yang bermarkas di Makassar. Ketiga Komando Operasi Angkatan Udara III (Koops AU III) yang bermarkas di Biak.

TNI AU juga memiliki satuan pasukan darat, yang disebut dengan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhas TNI AU yang biasa disebut Korps Baret Jingga).

Saat ini, TNI Angkatan Udara saat ini memiliki 37.850 personel dan dilengkapi dengan 110 pesawat tempur.

Informasi di wikipedia, kini Indonesia memiliki 110 pesawat tempur.

Berikut ini daftar pesawat-pesawat tempur yang pernah memperkuat pasukan udara TNI AU.

TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 22 Agustus 1945.

Peristiwa 1999, Sniper Incar Kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas, Hujan Peluru di Saparua

A-4 Skyhawk, pesawat tempur pertama TNI AU yang punya kemampuan air refueling.
A-4 Skyhawk, pesawat tempur pertama TNI AU yang punya kemampuan air refueling. (www.indomiliter.com)

Guna memperkuat armada udara yang saat itu berkekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lain, pada 5 Oktober 1945 berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Jawatan Penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.

Pada 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara.

Pada 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia, yang kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU.

Pada 29 Juli 1947, tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Muljono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Modal awal TNI AU adalah pesawat-pesawat hasil rampasan dari tentara Jepang seperti jenis Cureng, Nishikoren, serta Hayabusha.

Pesawat-pesawat inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya TNI AU.

Setelah keputusan Konferensi Meja Bundar tahun 1949, TNI AU menerima beberapa aset Angkatan Udara Belanda meliputi pesawat terbang, hanggar, depo pemeliharaan, serta depot logistik lainnya.

Beberapa jenis pesawat Belanda yang diambil alih antara lain: C-47 Dakota, B-25 Mitchell, P-51 Mustang, AT-6 Harvard, PBY-5 Catalina, dan Lockheed L-12.

Pasukan udara berkumpul di bandara Djambi
Pasukan udara berkumpul di bandara Djambi (gahetna)

Pada 1950, TNI AU mengirimkan 60 orang calon penerbang ke California Amerika Serikat, mengikuti pendidikan terbang pada Trans Ocean Airlines Oakland Airport (TALOA).

TNI AU mengalami popularitas nasional tinggi saat dipimpin KSAU kedua Marsekal Madya TNI Omar Dhani pada awal 1960-an.

Saat Kondom Jadi Penyelamat Senjata Kopaska TNI AL Pada Misi Penting Negara Melawan Pasukan Belanda

Beberapa pesawat buatan Soviet mulai berdatangan pada awal 1960-an, termasuk MiG-15UTI dari Cekoslowakia, MiG-17F / PF, MiG-19S dan MiG-21F-13.

Selain itu ditambah dengan datangnya Ilyushin Il-28, Mil Mi-4, Mil Mi-6, Antonov An-12 dan Avia 14 juga dari Cekoslowakia.

Indonesia juga mendatangkan Lavochkin La-11.

Jet Tempur F-16 TNI AU Generasi Pertama Diupgrade hingga Terbang 20 Tahun Lagi, Ini Kecanggihannya. Pesawat F-16A/B menjalani uji coba di Lanud Iswahyudi Madiun
Jet Tempur F-16 TNI AU Generasi Pertama Diupgrade hingga Terbang 20 Tahun Lagi, Ini Kecanggihannya. Pesawat F-16A/B menjalani uji coba di Lanud Iswahyudi Madiun (tni au)

Beberapa Tupolev Tu-2 dari Tiongkok juga didatangkan dengan maksud untuk menggantikan B-25, namun pesawat ini tidak pernah mencapai status operasional.

Nasib Preman Terminal yang Daftar Kopassus, Tak Ada yang Duga Berakhir Begini

Pesawat-pesawat ini dioperasikan secara bersamaan dengan sisa pesawat Amerika seperti North American B-25 Mitchell, Douglas A-26 Invader, Douglas C-47 Dakota, dan North American P-51 Mustang.

Selama periode ini, Angkatan Udara Indonesia menjadi Angkatan Udara pertama di Asia Tenggara yang memperoleh kemampuan pengeboman strategis dengan membeli Tupolev Tu-16 baru pada 1961, sebelum akuisisi Ilyushin Il-28 oleh Angkatan Udara Rakyat Vietnam.

Pesawat TNI AU
Pesawat TNI AU (www.indomiliter.com)

Sekitar 25 Tu-16KS dikirim lengkap dengan peluru kendali udara ke permukaan AS-1.

TNI AU memperbarui armadanya pada awal 1980-an dengan kedatangan pesawat OV-10 Bronco, A-4 Sky Hawk, F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Hawk 100/200.

Kini, kekuatan pesawat tempur Indonesia ada 110 buah, termasuk lima Su-27 dan sebelas Su-30 sebagai pesawat tempur utama (dari Rusia), 33 F-16 Fighting Falcons (dari Amerika Serikat), Hawk 200, KAI T-50 dan Embraer EMB314.

"Swa Bhuwana Paksa, Sayap Pelindung Tanah Airku". ( Tribunjambi.com )

 Kisah Pasukan Elite Australia yang Sok Jago Mendadak Takut Usai Tahu Kualifikasi dari Paskhas TNI AU

Hutan Angker Tempat Latihan Paskhas TNI AL Benar Ada, Prajurit Ini Hilang 7 Hari & Lihat Tempat Ini

Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung Tapi Sintong Tak Mau Kirim Helikopter, Setelah Tahu Jadi Hormat

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved