unik
Hutan Ini Penuh Karya Seni dan Menolong, Bagaimana Ceritanya?
Seorang seniman dari Austria, Susanne Wenger, datang dan menghentikan kegiatan itu.
TRIBUNJAMBI.COM - Pernah dengar hutan yang penuh karya seni? Kalau belum, mungkin hutan Nigeria ini bisa jadi salah satu destinasi baru.
Tidak seperti hutan-hutan lain, hutan di Nigeria ini dipenuhi dengan karya seni. Penduduk juga tidak boleh sembarangan berkegiatan di hutan ini. Mengapa begitu, ya?
• Tetap Nekat Pakai Merek Geprek Bensu Tanpa Izin, Ruben Onsu Bisa Dipidanakan
Hutan Suci untuk Menghormati Dewi
Hutan Osun-Osogbo terletak di Nigeria.
Hutan ini diperkirakan sudah ada sejak 400 tahun lalu. Orang-orang Yoruba, salah satu suku bangsa di Afrika, percaya bahwa Hutan Osun-Osogbo merupakan hutan suci.
Ratusan tahun lalu, hutan suci seperti Osun-Osogbo ada banyak di daerah tempat tinggal orang-orang Yoruba.
Sayangnya, hampir seluruh hutan itu berubah menjadi lahan tempat tinggal dan pertanian. Kini, hanya tersisa satu hutan suci, yakni Osun-Osogbo.
O iya, sebenarnya Hutan Osun-Osogbo juga hampir tercemar.
Sekitar tahun 1950-an para penduduk di sekitar hutan mulai melakukan kegiatan yang dilarang di dalam hutan, seperti memancing, berburu, juga menebang pohon.
• Harta Nazi Ini Disembunyikan Karena Nilainya Triliunan Rupiah, Tempat Persembunyiannya Banyak
• Ngeri! Buaya Peliharaan Hitler Ini Selamat dari Pemboman, Usianya Di Atas Biasanya, Namanya Saturnus
Namun, seorang seniman dari Austria, Susanne Wenger, datang dan menghentikan kegiatan itu.
Tidak hanya menghentikan kegiatan yang salah di Hutan Osun-Osogbo, Susanne Wenger dibantu seniman-seniman lokal dari Nigeria juga membangun kuil serta berbagai karya seni untuk menghormati Dewi Osun.
Orang-orang Yoruba percaya bahwa Dewi Osun adalah dewi kesuburan yang hidup di sungai hutan itu. Hingga saat ini, seluruh karya seni itu masih ada di hutan ini.
Festival di Hutan
Hutan Osun-Osogbo tidak hanya terkenal sebagai hutan yang penuh dengan karya seni.
Festival ini dilaksanakan dalam waktu dua minggu dan dihadiri oleh para penduduk lokal serta wisatawan yang datang ke Osun.