Virus Corona
Penggunaan Kontrasepsi Menurun, Kehamilan tak Direncanakan Justru Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai hal dalam bidang kesehatan, termasuk jumlah wanita yang melaksanakan program Keluarga Berencana ( KB) dengan
TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai hal dalam bidang kesehatan, termasuk jumlah wanita yang melaksanakan program Keluarga Berencana ( KB) dengan metode kontrasepsi.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo SpOG(K) mengatakan, pemerintah sebetulnya sudah berkomitmen menggencarkan kembali Program KB untuk menurunkan angka kelahiran, sehingga penduduk Indonesia bisa tumbuh seimbang.
"Namun, selama masa pandemi kita melihat penurunan partisipasi KB yang cukup besar," kata Hasto dalam diskusi daring bertajuk DKT Indonesia: Urgensi Pelayanan KB pada Masa New Normal, Selasa (9/6/2020).
• FAKTA Dibalik Foto Bayi Lahir dengan Memegang Alat Kontrasepsi di Tangan, IUD Cegah Hamil 99 Persen
• Dukung Anggota di Tengah Dampak Pandemi, GenPro Jambi Berusaha Cari Solusi
• 7 Ekskavator Disembunyikan Pelaku di Hutan, Polres Bungo Tahan Satu Alat Berat Diduga untuk PETI
Berdasarkan data dari BKKBN, terjadi penurunan drastis penggunaan kontrasepsi pada Maret 2020 dibandingkan Februari 2020.
Hasto mengungkapkan bahwa penggunaan berbagai alat kontrasepsi di seluruh Indonesia pada periode Februari-Maret 2020 mengalami penurunan antara 35 hingga 47 persen.
Penurunan ini, kata dia, dapat berimbas pada meningkatnya jumlah kehamilan tidak direncanakan sebanyak 15 persen pada tahun 2021 mendatang.
• Kala TNI AU Dapat Jet Tempur Seken Israel yang Rewel, Sampai Gunakan Kepala Kerbau Sebagai Syarat
• Perang Bisa Pecah! China Kecam Kelakuan Amerika yang Seenaknya Kirim Pesawat Militer ke Taiwan
"Peningkatan angka kehamilan apalagi yang tidak direncanakan akan menimbulkan masalah bagi keluarga di tengah situasi ekonomi yang sedang lesu dan tantangan bagi pemerintah dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk," kata dia.
Oleh sebab itu, Hasto menegaskan bahwa masa transisi dan diterapkannya new normal atau kenormalan baru seharusnya menjadi momentum yang tepat bagi BKKBN dan para pemangku kebijakan lainnya untuk kembali menggencarkan pelaksanaan program KB.
Hal utama yang menjadi poin penting dalam penerapan pelaksanaan program KB ini, menurut dia, adalah mendorong dan mempersiapkan kembali kekuatan dari sisi layanan oleh bidan dan dokter spesialis kandungan.
Penguatan dan persiapan yang baik oleh bidan dan dokter kandungan dalam layanan KB ini akan turut membantu masyarakat untuk tidak ragu melaksanakan kembali program KB dan terus memakai alat kontrasepsi, meski Covid-19 belum benar-benar hilang dari Bumi.
Sumber : Kompas.com