Berita Nasional

Mencuat Nama-nama Pengganti Idham Azis dari Geng Tito, Geng Solo dan Geng BG, Siapa Calon Kapolri?

Mencuat Nama-nama Pengganti Idham Azis dari Geng Tito, Geng Solo dan Geng BG, Siapa Calon Kapolri?

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mendagri Tito Karnavian (kanan) menyalami Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kiri) usai penyematan tanda pangkat dalam rangkaian upacara pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019). Idham Azis dilantik menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Mendagri. 

Siapa saja Geng Solo dimaksud? Cek selengkapnya:

1. Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya)

Irjen Nana Sudjana sempat jadi perbincangan Desember 2019 lalu.

Irjen Nana Sudjana
Irjen Nana Sudjana (Kompas.com)

Indonesian Police Watch (IPW) saat itu menyebut Irjen Nana Sudjana tidak punya prestasi mencolok hingga tidak layak jadi Kapolda Metro Jaya.

Kelebihan Irjen Nana Sudjana saat itu hanya karena pernah jadi Kapolresta di Solo, kampung Presiden Jokowi.

Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi NasDem Ahamad Sahroni tidak sependapat dengan pendapat Indonesia Police Watch (IPW) yang menyebut penunjukkan Irjen Pol Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya untuk menonjolkan adanya ‘geng Solo di Polri’.

Sebutan ‘geng Solo’ itu yakni mereka yang pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo saat presiden Jokowi menjabat Wali Kota Solo.

Untuk diketahui Nana pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo pada 2010 saat Jokowi menjabat Walikota.

Sahroni mengatakan bahwa pendapat IPW tersebut mengada-ngada.

 Menurutnya, penunjukkan Irjen Pol Nana Sundjana sebagai Kapolda Metro Jaya berdasarkan penilaian objektif.

“Pasti ada kriteria profesionalnya lah, nggak mungkin ujug-ujug diangkat jadi Kapolda Metro Jaya dengan alasan yang sembarangan. Menurut saya, anggapan bahwa Pak Nana ditunjuk sebagai Kapolda Metro karena dirinya pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo itu tidak berdasar,” ujar Sahroni kepada wartawan Selasa (24/12/2019).

Menurutnya jabatan Kapolda Metro jaya sangatlah strategis.

Orang yang menempati posisi tersebut harus benar-benar layak.

Karena itu, ia yakin Kapolri Jenderal Idham Azis mengangkat Kapolda Metro Jaya bukan karena faktor kedekatan saja.

“Ini jabatan yang sangat strategis, nggak bisa main-main. Jadi pasti Pak Kapolri juga sudah mempertimbangkan berbagai hal secara matang dan objektif. Selain itu, para polisi ini juga berjenjang kariernya. Jadi walaupun benar bahwa mereka pernah dinas di Solo, saya rasa semua Akpol juga kayaknya pernah dinas di sana.” Katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved