Berita Viral
Viral Gorengan Cah Ayu Jogja karena Penjualnya Cantik, Ternyata Begini Rasa Barangnya
Saat kuliah, Yossy sudah mampu mencukupi kebutuhan pribadinya. Ia berjualan nasi goreng yang ditawarkan ke teman-teman dan dosen di kampusnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa hari terakhir, 'gorengan Cah Ayu' di jalan Kaliurang KM 6,5, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi perbincangan di media sosial karena penjualnya memiliki paras yang cantik.
Gorengan Cah Ayu Jogja, demikian yang lain menyebutnya.
Penjual gorengan yang memiliki nama asli Riandhika Yossy Kartika Sari mengatakan, videonya yang viral di platform media sosial karena keisengan temannya.
• Perbedaan Indomie di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, Ini Bedanya Bila Jeli Memperhatikan
• Drama Korea Queen Cheorin Tayang Akhir Tahun, Kim Jung Hyun dan Shin Hye Sun Menjadi Pemeran Utama
• Bagikan Video Sedang Aniaya Bayinya ke Status Whatsapp, Ibu Muda di Samarinda Diamankan Polisi
Yossy mengatakan, usaha gorengan tersebut dimiliki oleh kedua orangtuanya.

Dia hanya membantu untuk meringankan pekerjaan.
"Dulu saya pernah bekerja di suatu perusahaan, tetapi terpaksa diberhentikan akibat pandemi Corona. Nah, karena waktu luang akhirnya saya memilih untuk membantu Ibu dan Bapak berjualan gorengan," tutur alumnus Universitas Sanata Dharma itu.
Setelah, ikut membantu kedua orangtuanya, ternyata gorengannya cukup laris.
Kemudian, ia pun memutuskan untuk terus berjualan gorengan selama bulan Ramadhan.
"Awal viralnya kan pada saat Ramadhan kemarin. Nah, karena banyak yang sudah tahu, akhirnya diberilah nama " Cah Ayu"," ungkap Yossy.
Yossy mengatakan, nama "Cah Ayu" berasal dari temannya yang artinya anak cantik, di mana harapannya agar rezeki nya pun juga cantik (apik).

Namun, usaha gorengan kedua orangtua Yossy tak semulus video viralnya, kendala banyak yang dihadapi untuk berjualan.
Sudah hampir tiga minggu setelah lebaran, kedua orangtuanya tak berjualan lagi.
"Saat ini, berhenti sementara dulu, karena tidak ada tempat. Jadi, tempat jualan gorengan yang lama sudah dipakai lagi oleh pemilik aslinya. Karena kemarin sewanya hanya saat Ramadhan saja," ujar Yossy.
Tak hanya itu, ternyata selama berjualan gorengan kedua orangtua Yossy sudah pindah ke beberapa tempat karena sulitnya mendapatkan perpanjangan sewa.
"Orangtua sudah berjualan gorengan sejak lama, tapi belum dapat tempat mangkal yang tetap. Dulu, berjualannya di arah utara dekat tempat jualan sekarang. Cukup laris juga berjualan di sana, namun pemiliknya tak mengizinkan untuk perpanjangan sewa," papar Yossy.