New Normal
New Normal! Ini Syarat yang Harus Dilengkapi Penumpang Maskapai Garuda, Lion Air, Citilink
Satu di antara kebijakan yang diambil pemerintah di new normal dengan membuka kembali penerbangan.
Catatan:
a. Setiap penumpang wajib mencetak dan mengisi formulir Surat Pernyataan Perjalanan dalam Rangka Pengendalian COVID-19 di Indonesia.
b. Jika penumpang tidak dapat menunjukkan dokumen-dokumen tersebut pada saat check-in dan menunjukkan copy beserta aslinya, maka calon penumpang tidak diperkenankan untuk check-in/boarding.
c. Penumpang yang melakukan web check-in diharuskan tetap melapor di boarding gate dan menunjukkan kelengkapan dokumen penyerta.
d. Bagi penumpang yang tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan kriteria di atas, terdapat konsekuensi tindak lanjut sesuai dengan otoritas bandara setempat
Maskapai tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kekurangan dokumen persyaratan dan berhak untuk membatalkan perjalanan bagi penumpang yang tidak memenuhi persyaratan di atas
3. Pengamanan kesehatan diri
a. Selalu mengenakan masker selama perjalanan
b. Selalu menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain
Bos Garuda Usul Penumpang Pesawat Hanya Diwajibkan Rapid Test
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengusulkan agar syarat bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa transportasi udara di era new normal cukup mencantumkan surat keterangan bebas Covid-19 berdasarkan hasil rapid test saja.
Sebab, jika dituntut penumpang harus mempunyai surat keterangan negatif corona dengan metode uji swab berbasis Polymerase Chain Reaction ( PCR) dikhawatirkan akan memberatkan masyarakat.
“Ke depan kita pastikan orang yang naik pesawat ini (harus) sehat. Sehat ini definisinya menurut kami rapid test cukup ya. Tapi memang ini banyak yang mengharapkan bahwa (penumpang) ini (melakukan) PCR test,” ujar Irfan dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/6/2020).
Menurut Irfan, tak semua wilayah mempunyai alat PCR. Dengan keterbatasan tersebut, nantinya masyarakat yang membutuhkan jasa transportasi penerbangan akan kesulitan memenuhi syarat-syarat yang diperlukan.
“PCR enggak ada di semua tempat, rapid test saja enggak di semua tempat,” kata Irfan.
Tak hanya itu, lanjut Irfan, biaya pengetesan Covid-19 dengan metode uji swab berbasis PCR tak murah. Bahkan kata dia, harganya bisa lebih mahal daripada tiket penerbangannya.
“Sebenarnya enggak mengeluh, berharap harga PCR turun, jangan sampai harga (keterangan) Anda sehat lebih mahal dibanding (harga) terbangnya. Sehingga tidak memberatkan teman-teman yang mau terbang,” ucap dia.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan meninjau persiapan Bali yang rencananya akan dibuka kembali di masa new normal atau tatanan kenormalan baru.
Dalam tinjauan tersebut, Kemenhub ingin memastikan operasional penerbangan dari dan ke Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, berjalan sesuai dengan PM 25 Tahun 2020 Tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H.
Direktur Jendral Perhubungan Udara, Novie Riyanto mengatakan, Bali telah melakukan persiapan untuk masuk pada masa kenormalan baru dengan mengikuti ketentuan dan protokol kesehatan yang berlaku.
Nantinya pada era new normal, penumpang pesawat yang hendak masuk ke Bali melalui Bandara International I Gusti Ngurah Rai Bali harus mempersiapkan diri dengan surat keterangan negatif uji swab berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR).