Virus Corona

Risma Dapat Sanjungan Doni Monardo dan Menkes saat Surabaya Jadi Zona Hitam Covid-19, Ini Alasannya

Risma Dapat Sanjungan Doni Monardo dan Menkes saat Surabaya Jadi Zona Hitam Covid-19, Ini Alasannya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Warta Kota/henry lopulalan
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto 

Saat itu, Selasa (2/6/2020), Terawan mendengarkan pemaparan langkah penanganan kasus Covid-19 di Surabaya.

“Luar biasa, semangatnya dengan keterbatasan (peralatan) itu luar biasa.

Kalau mungkin orang lain boleh menilai lain, (tapi) kalau saya lihat luar biasa,” aku Terawan.

Meski demikian, Terawan tetap mengingatkan jajaran Pemkot Surabaya untuk tidak kendor.

Sebab, penanganan masih harus terus dilakukan.

Selain itu, kasus Covid-19 di Surabaya sejauh ini memang masih membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto sanjung kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam upayanya menangani kasus Covid-19 di Surabaya.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto sanjung kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam upayanya menangani kasus Covid-19 di Surabaya.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Dalam kesempatan tersebut, Risma mengatakan bahwa peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di Surabaya terjadi karena saat ini pihaknya terus gencar melakukan penanganan.

Risma membeberkan bahwa ia beserta jajarannya terus melakukan rapid test serta swab test massal di beberapa lokasi yang dinilai berpotensi.

Saat Covid-19 pertama kali muncul di awal maret 2020 lalu, Risma mengaku kesulitan melakukan rapid test maupun swab test karena keterbatasan alat.

Keterlambatan dalam penanganan di awal pandemi tersebut, menurut Risma, menjadi penyebab kasus Covid-19 di Surabaya menjadi tinggi.

Namun, kini Risma telah mendapatkan banyak bantuan peralatan dari Kemenkes, BIN, serta BNPB untuk melakukan tes pada masyarakat dalam wilayah yang berpotensi ada penyebaran Covid-19.

Tes massal ini dilakukan di sejumlah tempat, baik di jalan raya, di perkampungan, maupun tempat ibadah.

“Jadi kami lakukan rapid test massal di beberapa tempat.

Kadang lokasinya di sepanjang jalan, kadang pula di masjid dan sebagainya.

Sampai hari ini rapid test kurang lebih sebanyak 27 ribu orang,” tutur Risma.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved