Buntut Kematian George Floyd Demo Berujung Bentrok di Gedung Putih, Donald Trump Sembunyi di Bunker?
Polisi menembakkan gas air mata di luar Gedung Putih pada Minggu (31/5/2020) malam waktu setempat ketika para demonstran kembali turun ke jalan
TRIBUNJAMBI.COM, WASHINGTON - Polisi menembakkan gas air mata di luar Gedung Putih pada Minggu (31/5/2020) malam waktu setempat ketika para demonstran kembali turun ke jalan untuk menyuarakan amarah atas kebrutalan polisi terhadap George Floyd.
Dengan Pemerintahan Donald Trump menyebut para penghasut kerusuhan yang sudah berlangsung selama enam malam sebagai teroris domestik, ada lebih banyak konfrontasi antara pemrotes dan polisi plus aksi penjarahan baru.

Mengutip Channelnewsasia.com, bentrokan meletus berulang kali di sebuah taman kecil di sebelah Gedung Putih, dengan pihak berwenang menggunakan gas air mata, semprotan merica, dan granat kilat untuk membubarkan kerumunan yang menyalakan beberapa kebakaran besar dan merusak properti.
Para pemimpin lokal AS mengimbau warga untuk memberikan jalan keluar yang konstruktif terhadap kemarahan mereka atas kematian seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata di Minneapolis, sementara jam malam berlaku di kota-kota termasuk Washington, Los Angeles, dan Houston.
• VIRAL Curhatan Facebook Tukang Sayur Tak Tahan Lihat Janda Wangi Ingin Duakan istri, Akhirnya Gini
• Daftar Harga Biaya untuk Tes Swab Mandiri di Rumah Sakit, Cek Rinciannya, dari Rp 1,5 Jutaan
Wali Kota Washington memerintahkan jam malam, mulai pukul 11 malam sampai 6 pagi, ketika New York Times melaporkan, Trump telah dilarikan oleh Secret Service, pengawal Presiden, ke dalam bunker di Gedung Putih pada Jumat (29/5) malam saat protes terjadi.
Kerahkan 5.000 tentara
Penjarahan terjadi pada Minggu (31/6) malam di Philadelphia dan Santa Monica, pinggiran Los Angeles (LA).
Tayangan di Fox TV menunjukkan, penjarahan di gerai Rolex dan Gucci di New York City.
Para pejabat di LA, kota yang mengalami kerusuhan pada 1992 karena polisi memukuli Rodney King, pria Afrika-Amerika, memberlakukan jam malam pada Minggu (31/6) dari pukul 4 sore hingga subuh.
"Tolong, gunakan kebijaksanaan Anda dan pulang lebih awal, pulang, tinggal di rumah dan bantu kami memastikan mereka yang ingin mengubah protes ini, dari tentang keadilan rasial menjadi membakar properti dan menjarah barang-barang," kata Wali Kota LA Eric Garcetti di CNN.
Departemen Pertahanan AS menyatakan, sebanyak 5.000 tentara Garda Nasional telah dikerahkan ke 15 negara bagian serta Ibu Kota Washington, dengan 2.000 lainnya dalam keadaan siaga.
Trump menyalahkan ekstrem kiri atas kekerasan yang terjadi di AS. Presiden mengatakan, dia berencana menetapkan kelompok yang dikenal sebagai Antifa sebagai organisasi teroris.

Presiden Amerika sembunyi
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bersembunyi di ruang perlindungan bawah tanah alias bunker, ketika demo kasus George Floyd pecah di Gedung Putih pada Jumat (29/5/2020) malam waktu setempat.
Demo yang dilakukan ratusan oran tersebut berujung kerusuhan, pelemparan batu dan menarik barikade polisi.
Hal ini membuat agen layanan rahasia mengungsikan Donald Trump ke bunker.
Dikutip Tribunnews dari New York Post, Donald Trump diketahui bersembunyi di bunker selama sekitar satu jam, menurut seorang Republikan di Gedung Putih.
Keputusan membawa Trump ke bunker diambil secara tiba-tiba, ketika para pengunjuk rasa meneriakkan protes mereka di Taman Lafayette, sementara petugas berjuang menahan kerumunan.
• Perawat Dapat Ancaman dari Pasien Positif Covid-19, Ganjar Pranowo: Saya Pengen Telepon Dia
• Spoiler One Piece Chapter 981, Apoo Selamat dari Serangan Kid? Pasukan Kinemon Ketemu Big Mom
Diketahui, aksi unjuk rasa ini dipicu kematian pria berkulit hitam George Floyd.
Floyd tewas pada Kamis (25/5/2020), setelah seorang polisi Minneapolis mengunci lehernya hingga meninggal akibat tak bisa bernapas.
Polisi yang menewaskan Floyd, Derek Chauvin, kini didakwa pembunuhan.
Terkait Trump bersembunyi di bunker ketika demo pecah, pihak Gedung Putih tak memberikan komentar.
"Gedung Putih tidak mengomentari protokol dan keputusan keamanan," kata Juru Bicara Gedung Putih, Judd Deere.
Sementara itu, agen layanan rahasia mengatakan mereka tidak membahas cara dan metode operasi perlindungan.
Dibawanya Donald Trump menuju bunker pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.
Menurut Republikan, Donald Trump cukup panik atas demo yang terjadi di Gedung Putih.
Namun, tidak jelas apakah Donald Trump membawa serta ibu negara, Melania Trump, dan putranya, Barron, untuk bergabung di bunker.
Kepada penasihatnya, Donald Trump mengatakan ia khawatir pada keselamatannya sendiri.
Ia kembali ke Gedung Putih, disambut demo kasus George Floyd yang masih berlangsung.
Kemudian pada Minggu (31/5/2020) sore waktu setempat, pengunjuk rasa kembali berdemo di Gedung Putih.
Mereka berhadapan dengan polisi di Taman Lafayette hingga petang.
Dalam beberapa hari terakhir, keamanan di Gedung Putih diperkuat oleh Pengawal Nasional dan personel tambahan dari Dinas Rahasia dan petugas kepolisian US Park.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: https://internasional.kontan.co.id/news/bentrokan-pecah-di-luar-gedung-putih-polisi-tembakkan-gas-air-mata?page=all