Pengacara Keluarga George Floyd Sebut Pembunuhan Berencana, Pelaku dan Korban Saling Mengenal

polisi yang menindih lehernya, Derek Chauvin, ditangkap pada Jumat (29/5/2020) dan dikenakan dengan dakwaan pembunuhan tingka tiga.

Editor: Suci Rahayu PK
AFP via BBC)
Pengunjuk rasa setelah kematian George Floyd. Di sejumlah negara bagian di Amerika, demonstrasi berubah jadi kerusuhan 

Di Los Angeles, Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan keadaan darurat, dengan pasukan Garda Nasional dikerahkan.

Keputusan itu diambil setelah sejumlah toko dijarah, termasuk di kawasan terkenal Melrose and Fairfax, dengan ada tempat yang dibakar.

Di Salt Lake City, Reuters melaporkan seorang pria yang mengarahkan busur serta anak panah ke arah pendemo berakhir dengan dia dihajar.

Penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien, kepada CNN meyakini bahwa polisi rasis sudah mengakar dalam sistem penegakan hukum mereka.

"Jelas ada polisi rasis. Namun, saya pikir mereka sifatnya minoritas. Mereka inilah yang memberikan contoh buruk dan kami harus membasminya.

Tak hanya di AS, unjuk rasa menyikapi tewasnya Floyd di tangan Chauvin juga terjadi di Inggris, di mana mereka mengabaikan lockdown virus corona.

Ribuan orang mengabaikan aturan pembatasan sosial dengan berkumpul di Lapangan Trafalgar, sebelum berpindah ke Kedutaan Besar AS.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/01/074239970/kematian-george-floyd-disebut-pembunuhan-berencana?page=all#page3

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved