Mengaku Lahir dari Jawa, Orang Bertato Ini Hancurkan Properti Saat Demo Kasus George Floyd di AS

Dalam foto yang dimuat The Inquirer, pria berkaus krem dan bercelana hitam tersebut dari belakang terlihat akan melempar sesuatu ke ke bangunan Wells

Editor: Tommy Kurniawan
instagram
Rainey A Backues saat hendak memecahkan kaca sebuah bangunan, ketika ikut demonstrasi kematian George Floyd yang berlangsung ricuh di Philadelphia, Amerika Serikat, Senin (1/6/2020).(Instagram @rainsfordthegreat) 

TRIBUNJAMBI.COM - Aksi demo soal kematian George Floyd di Pennsylvania, Amerika Serikat ternyata menghebohkan hingga belahan dunia.

Media sosial pun ikut menyoroti soal kematian George Floyd di Pennsylvania, Amerika Serikat hingga bikin heboh.

Dalam foto yang dimuat The Inquirer, pria berkaus krem dan bercelana hitam tersebut dari belakang terlihat akan melempar sesuatu ke ke bangunan Wells Fargo Bank di depannya.

Sementara itu pengguna Facebook Tom Kelly IV turut memposting foto pria ini dari sudut depan tubuhnya.

"Seorang pria mengambil benda dan melemparkannya ke kaca Wells Fergo Bank, tapi benda itu tidak menembus kaca," tulis Tom Kelly.

Fotografer jurnalistik dari CBS Philadelphia, Pennsylvania ini mengabadikan aksi pria tersebut membawa benda kotak yang tampak akan dilemparkan ke bangunan depannya.

Meski postingan Facebook ini banjir hujatan karena pria tersebut dianggap merusak properti, namun perhatian netizen Indonesia berpusat pada lengan pria ini.

Pada lengan kanannya tampak jelas tato kepulauan Indonesia.

Minta Ampun ke Syahrini Usai Dilaporkan, Pemilik Akun Gosip sampai Ingin Bunuh Diri: Tolong Saya

Kapsul Herbal China Disebut Bisa Obati Corona, Ilmuwan Top China Dapat Peringatan dari Dokter Kanada

Beredar Video Dwi Sasono Tunjukkan Ganja Miliknya, Disimpan dalam Guci di Ruangan Bernuansa Etnik

Presiden Donal Trump Diungsikan Secret Service ke Bunker Saat Demo Kematian George Floyd

Usut punya usut pria ini bernama Rainey Arthur Backues.

Setelah posenya mengundang hujatan, Arthur merilis klarifikasi tentang foto tersebut di Facebook dan Instagramnya.

"Anda mungkin mengenali saya dari beberapa foto yang beredar di media sosial dalam beberapa jam terakhir."

"Jika Anda mengenal saya secara pribadi, Anda akan tahu bahwa apa yang tergambar di sana sangat berbeda dengan saya (pribadi)," tulis Arthur.

Arthur mengaku tidak menutup identitasnya karena dia hanya ingin ikut mengabadikan protes atas kematian George Floyd di kotanya.

"Saya awalnya memulai hari saya dengan pergi naik sepeda setiap hari dan saya pergi melalui Center City, berakhir di protes."

"Ini membantu menjelaskan mengapa saya tidak menutupi identitas saya di foto."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved