2,5 Bulan Tutup, Masjidil Aqsa di Palestina Kembali Dibuka, 700 Umat Muslim Sholat Subuh Berjamaah
Setelah 2,5 bulan ditutup karena wabah virus corona, Masjid Al Aqsa atau Masjidil Aqsa di Kota Yerusalem akhirnya kembali dibuka untuk umum
TRIBUNJAMBI.COM, YERUSALEM - Setelah 2,5 bulan ditutup karena wabah virus corona, Masjid Al Aqsa atau Masjidil Aqsa di Kota Yerusalem akhirnya kembali dibuka untuk umum pada Minggu (31/5/2020) kemarin.
Umat muslim setempat diperbolehkan kembali beribadah di masjid tersebut.
Tak ayal, dibukanya Masjidil Aqsa ini disambut gembira oleh umat Muslim sekitar.
Mereka berbondong-bondong menuju masjid suci itu jelang pelaksanaan salat subuh.

Tercatat pada hari pertama pembukaan kembali Masjidil Aqsa, ada sekitar 700 jamaah yang melakukan ibadah salat subuh berjamaah di masjid tersebut.
Sebagian besar jamaah yang datang memakai masker dan membawa sajadah sendiri.
Ratusan orang itu datang sambil meneriakkan kalimat ‘Allahu Akbar’ ketika pada Minggu subuh mereka memasuki kawasan kota tua, tempat Masjidil Aqsa berada.
Beberapa orang bahkan terlihat melakukan sujud syukur dan ada yang mencium tanda syukur saat mau memasuki area Masjidil Aqsa.
• Kepada Luna Maya, Nikita Willy Ungap Keinginan Punya Anak Tapi Kalau Bisa Tanpa Menikah
• Katalog Promo Indomaret sampai 15 Juni 2020 - Beli 2 Gratis 1, Minyak Goreng, Personal Care
Para jamaah yang datang itu disambut langsung oleh Direktur Masjid, Omar al-Kiswani. Ia berterima kasih kepada para jamaah atas kesabaran mereka selama ini.
Kendati sudah dibuka kembali, otoritas setempat masih memberlakukan sejumlah langkah pencegahan penularan virus corona kepada masyarakat lokal.
Menurut laporan jurnalis AFP yang berada di kompleks masjid, jemaah hanya diizinkan masuk bila memakai masker.
Dewan Pengurus Masjidil Aqsa tidak menyinggung soal pembatasan jumlah orang yang boleh berada di dalam masjid dalam waktu bersamaan.
Namun, para jamaah diminta membawa sajadah masing-masing, baik bagi mereka yang ingin salat di dalam masjid mau pun di area luar masjid.
Sementara dari laporan Reuters, Dewan Wakaf Islam mengatakan penyebaran Covid-19 antar masyarakat lokal sudah melambat sehingga sejumlah aturan pembatasan sudah dicabut dan tempat-tempat ibadah lainnya yang ditutup sejak 15 Maret 2020, juga sudah dibuka kembali.
Bagi umat Islam, Masjidil Aqsa adalah tempat suci ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi.
Umat Islam meyakini Masjid Al Aqsa adalah tempat Nabi Muhammad naik ke surga atau yang dikenal dengan peristiwa Isra-Miraj.
Tak hanya umat Islam yang menganggap Masjid Al Aqsa sebagai tempat suci, tapi juga umat Yahudi.
Bagi umat Yahudi, Masjidil Aqsa dianggap sebagai tempat suci karena mereka percaya tempat masjid itu berada merupakan lokasi dua kuil suci, yang kedua dihancurkan pada tahun 70 Masehi.
Masjid Nabawi
Selain Masjid Al Aqsa yang kembali dibuka bagi masyarakat setempat, Masjid Nabawi di Arab Saudi juga kembali dibuka untuk umum pada Minggu (31/5/2020).
Sejumlah jemaah terlihat mulai ramai memasuki masjid suci itu untuk melakukan salat subuh.
Sebelum masuk ke area masjid, jemaah terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas kesehatan. Mereka juga memakai masker.
Selain itu, barisan saf jemaah juga diatur sesuai dengan protokol physical distancing.
"Sheikh Ali al Hudhaify mengimami Salat Subuh di Masjid Nabawi setelah masjid dibuka untuk masyarakat umum untuk tahap satu," tulis akun Twitter Haramain Sharifain, Minggu (31/5/2020).
• Dibocorkan dari Orang Dalam,Ternyata China Ingin Menguasai Laut China Selatan Sejak 2010
• Kerap Diterpa Gosip, Kenapa Syahrini Baru Laporkan Sekarang? Benarkah Reino Barack Tak Paham Gosip?
Di antara barisan jemaah, terlihat sejumlah petugas keamanan berkeliling di masjid tersebut.
Hal itu dilakukan untuk memastikan keselamatan jemaah.
Dari video yang diunggah oleh akun Haramain Sharifain, jemaah terlihat kushuk melakukan ibadah salat subuh.
Setelah selesai, mereka juga terlihat langsung meninggalkan masjid.
Sebelumnya, pengelola Masjid Nabawi dan Masjidil Haram mengatakan, gerbang Masjid Nabawi akan dibuka kembali untuk jemaah pada 31 Mei 2020 bertepatan pada 8 Syawal 1441 H.

Seluruh jemaah dari berbagai kota di Saudi sudah boleh mengunjungi Masjid Nabawi karena larangan bepergian juga sudah dicabut.
Hanya saja, pembukaan masjid ini tidak berlaku untuk Masjidil Haram di Makkah.
Selain membuka kembali Masjid Nabawi, Pemerintah Arab Saudi rencananya juga akan mengakhiri aturan jam malam semasa pandemi virus corona ( Covid-19) mulai 21 Juni mendatang.
Kebijakan yang sudah berlangsung sekitar dua bulan ini akan berlaku di seluruh wilayah negara, kecuali Mekah.
• Kerap Diterpa Gosip, Kenapa Syahrini Baru Laporkan Sekarang? Benarkah Reino Barack Tak Paham Gosip?
• 10 Foto Tata Cahyani, Mantan Istri Tommy Soeharto yang Tetap Tampil Segar Meski Berusia 45 Tahun
Aturan ini merupakan lanjutan dari pelonggaran penguncian wilayah alias lockdown.
"Kerajaan akan memasuki fase baru dan secara bertahap akan kembali normal berdasarkan aturan jarak sosial," ungkap Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah dikutip dari AFP.
Tak hanya itu, jam malam juga akan dilonggarkan secara bertahap mulai pukul 15.00 sampai 06.00 dan pukul 20.00 sampai 06.00 waktu setempat.
Pada sisi lain pemerintah setempat belum bisa memastikan kapan ibadah haji dan umrah bisa dilangsungkan lagi.
Pemerintah Arab Saudi tetap meminta umat Islam menunda sementara persiapan ibadah haji dan ziarah tahunan ke Mekah.
Pemerintah Arab Saudi juga tetap meminta masyarakat menaati pedoman jarak sosial. Misalnya untuk pertemuan skala besar yang melibatkan lebih dari 50 orang tetap tidak bisa dilakukan.
Pihak berwenang juga mengizinkan kunjungan ke kantor kementerian, lembaga pemerintah, perusahaan sektor swasta, dan aktivitas kantor di sektor-sektor tersebut.
Beberapa kegiatan ekonomi dan komersial juga akan diizinkan beroperasi termasuk toko grosir, toko eceran, mal, dan kafe.
Sementara sektor bisnis yang sulit menjaga jarak sosial seperti salon kecantikan, tukang cukur, klub olahraga dan klub kesehatan, pusat rekreasi, dan bioskop akan tetap ditutup.
Saat ini Pemerintah Arab Saudi telah mengembangkan rencana untuk fase selanjutnya yang bergantung pada dua faktor utama.
Pertama, kapasitas sistem perawatan kesehatan untuk mengatasi kasus-kasus kritis dan kedua, perluasan pengujian untuk mengidentifikasi infeksi baru sesegera mungkin.
"Kondisi buruk akan berlalu, Insya Allah, dan kami menuju yang baik, Insya Allah," kata Putra Mahkota Mohammed bin Salman memberi harapan bagi masyarakat Arab Saudi.(tribun network/cnn/mal/dod)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hari Pertama Pembukaan Kembali Masjidil Aqsa di Palestina, 700 Umat Muslim Salat Subuh Berjamaah,
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina