Virus Corona
Dilarang Berpergian Saat Darurat Corona, Suami Istri di Korea Utara yang Kabur Ditembak Mati
Sanksi berat menanti warga Korea Utara yang nekat melanggar masa darurat corona
TRIBUNJAMBI.COM - Sanksi berat menanti warga Korea Utara yang nekat melanggar masa darurat Covid-19
Bila melanggar ditembak mati adalah hukumannya.
Inilah yang terjadi pada sepasang suami istri seperti diberitakan nypost.com pada Minggu (31/5/2020), sepasang suami istri telah dieksekusi oleh regu tembak di Korea Utara.
• Inilah Rekaman Video Terbaru George Floyd Saat Ditangkap Polisi & Daftar Kota yang Terjadi Aksi Demo
Pasangan suami istri yang berasal dari provinsi Ryanggang di dekat China ini berusaha melarikan diri awal bulan ini.
Padahal sudah diumumkan bahwa semua warga harus menjalani karantina terkait virus corona (covid-19).
Dipercayai bahwa pasangan itu, yang diperkirakan berusia 50-an, berusaha membawa keponakan remaja mereka kembali ke orangtuanya di Korea Selatan, menurut laporan itu.
• Blak-blakan Sri Mulyani, Jawab Tudingan Soal Pemerintah Lebih Peduli Soal Ekonomi Daripada Kesehatan
"Ayah bocah itu, yang melarikan diri ke Korea Selatan, telah meminta saudara perempuannya untuk membawa putranya kepadanya," seorang warga Ryanggang, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Tetapi mereka sulit melakukannya karena keamanan perbatasan diperketat karena kebijakan karantina di negara ini.
Oleh karenanya, upaya pelarian itu menjadi "tindakan yang sangat berbahaya dan berisiko."
Sementara keponakan mereka selamat karena usianya, menurut laporan itu.
“Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan agar mereka yang berusaha melarikan diri dari negara ini selama masa darurat harus dihukum berat."
• Viral Makan Ikan Gurame 3 Porsi Disuruh Bayar Rp 1,3 Juta, Netizen Ramai-ramai Serang Akun Pedagang
"Tidak mungkin mereka bisa menghindari regu tembak."
"Apalagi mereka berusaha untuk membelot ke Korea Selatan," kata sumber itu.
Warga lain Ryanggang membenarkan bahwa kisah itu telah menyebar dari mulut ke mulut di sekitar wilayah itu.
"Ketika orang-orang mendengar berita mengejutkan ini, mereka mengekspresikan kemarahan mereka kepada pihak berwenang."