Usai Dipecat Pak Bupati, Masa Depan Seratusan Tenaga Kesehatan Ini Tak Jelas

Ditengah pandemi covid-19, masa depan seratusan tenaga kesehatan yang dipecat dari RSUD Ogan Ilir masih tak jelas. Salah seorang tenaga kesehata

Editor: rida
ist
Dokter dan Perawat di Italia 

TRIBUNJAMBI.COM- Ditengah pandemi covid-19, masa depan seratusan tenaga kesehatan yang dipecat dari RSUD Ogan Ilir masih tak jelas.

Salah seorang tenaga kesehatan honorer RSUD Ogan Ilir yang dipecat mengaku, dirinya tak tahu harus menggantungkan nasib ke mana setelah pemecatan tersebut.

Sebab, ia telah mengabdi kepada RSUD, sejak pertama beroperasi.

VIDEO Terungkap! Perempuan ini yang Pasang Patung Mirip Nyi Roro Kidul di Karang Waterblow

Banyak Info Hoax, Ini Kata Menteri Nadiem Makarim Soal Jadwal Pasti Masuk Sekolah

Glenn Fredly Datangi Mutia Ayu Usai Sebulan Meninggal, bunda Gewa Ucap Terima Kasih Sudah Menengok

"Karena masih suasana Lebaran, saya dan teman-teman yang lain memilih istirahat dulu untuk berkumpul dengan keluarga. Namun, masa depan kami belum jelas," ujar pria dari Ogan Ilir yang enggan disebutkan namanya ini, Rabu (27/5/2020).

Sebanyak 109 tenaga kesehatan honorer di RSUD Kabupaten Ogan Ilir dipecat oleh Bupati Ogan Ilir, Rabu (20/5/2020) lalu.

Keputusan itu dianggap kontroversial, mengingat alasan dan keadaan pemecatan tersebut di tengah Pandemi Covid-19 saat ini.

Sempat Diamuk Massa, Pelaku Penipuan Bermodus Jual Rokok Berisi Sampah Ini Diamankan Polisi

Masih dalam Suasana Lebaran, Memaafkan Memiliki Beragam Manfaat Kesehatan Loh

Download Lagu MP3 Spesial Sholawat Nabi Nissa Sabyan, Ada Lagu Terbaru 2020 Aisyah Istri Rasulullah

Dirinya juga mendengar jika para tenaga kesehatan honorer yang dipecat tersebut, bisa saja kembali lagi bekerja di RSUD Ogan Ilir, dibantu oleh DPRD Ogan Ilir.

Dengan catatan, mereka bersedia mengakui kesalahan dan menghadap Direktur RSUD Ogan Ilir secara kekeluargaan.

"Namun kami masih menunggu hasil mediasi PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Sumsel.

Sebenarnya, kami masih ingin kembali. Walaupun ini bukan berarti saya mewakili 108 tenaga honorer kesehatan yang lain," ucapnya.

Diduga Mengantuk, Politikus Eggi Sudjana Alami Kecelakaan Tunggal

Sinopsis Fida Tayang Jam 11.30 WIB di Mega Bollywood ANTV Siang Ini

Lagi-Lagi Kelakuan Inul Daratista dan Adam Suseno Memicu Gelak Tawa, Kali Ini Sampai Tercebur Kolam

Siap-siap 25 Daerah Ini Bakal Mulai Jalani New Normal, Cek Kota/Kabupatenmu!

Baginya, pengabdian lebih penting ketimbang urusan materi di RSUD Ogan Ilir.

Hal itu yang menyebabkan mereka tidak pernah menanyakan soal gaji mereka, sebesar Rp750 ribu sebulan selama ini.

"Tentu kita tetap berusaha, hasilnya nanti biarlah yang di atas yang mengatur," jelasnya

Saat dikonfirmasi sebelumnya, Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam mengatakan jika pemecatan tersebut sudah final dan mengikat.

Sebab mereka sebelumnya sudah pernah dipanggil, namun dianggap tidak menjawab panggilan itu.

"La ya lah (permanen). Apa gunanya coba? Orangnya ada tapi ga mau," ucapnya.

Namun jika ada yang hendak kembali, ia tidak menjawab secara gamblang apakah diperbolehkan atau tidak.

Hanya saja ia menjamin jika pelayanan terhadap masyarakat tidak akan terganggu dengan pemecatan tersebut.

"Itu urusan lain itu. Saya pastikan dengan 109 yang dipecat tidak mengganggu pelayanan di rumah sakit.

Jangan merasa kalau mogok ini pelayanan terganggu, enggak. Tenaga honor ada, ASN ada, dokter spesialis ada, dokter umum juga ada," ucapnya.

Terakhir, ia juga belum memberikan pernyataan apakah boleh honorer tersebur kembali melamar bekerja di RSUD Ogan Ilir, atau tidak.

Ia menegaskan, seorang tenaga kesehatan harus tahu protokoler dan standar bekerja sebagai seorang tenaga kesehatan.

"Saya ga mau jawab itu, urusan nanti itu. Yang penting dilihat dulu, kalau ga ada gunanya ya ngapain. Mereka tenaga kesehatan harusnya tau standar kesehatan seperti apa," jelasnya.

Sebelumnya, sebanyak 109 kerja honorer kesehatan di RSUD Ogan Ilir, dipecat.

Mereka dipecat karena melakukan mogok selama lima hari, sejak Jumat (15/5/2020) lalu.

Berdasarkan informasi, mereka mogok karena mempertanyakan beberapa hal.

Seperti SK Gugus Tugas, APD yang layak, intensif sampai ke rumah singgah untuk tenaga medis usai menangani pasien Covid-19.

Namun hal itu dibantah oleh Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam.

Selain karena tuntutan itu telah tersedia sebelumnya, mereka dituding mangkir karena takut menghadapi pasien Covid-19 di RSUD Ogan Ilir.

Artikel ini telah terbit di sripoku.com dengan judul Curahan Hati Honorer RSUD Ogan Ilir Usai Dipecat, Bingung Masa Depan Belum Jelas https://palembang.tribunnews.com/2020/05/27/curahan-hati-honorer-rsud-ogan-ilir-usai-dipecat-bingung-masa-depan-belum-jelas?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved