Burasa Makanan Khas Sulawesi yang Jadi Budaya di Tanjab Timur Menyambut Lebaran

Jelang lebaran Idul Fitri masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jambung Timur disibukkan memasak.

Penulis: Miftahul Jannah | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi.com/Miftahul Jannah
23052020_Ibu-ibu di Mendahara Ilir membuat makanan Burasa, makanan khas Sulawesi Selatan, yang jadi ciri khas saat lebaran 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Jelang lebaran Idul Fitri masyarakat Kelurahan Mendahara Ilir, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jambung Timur terutama ibu-ibu disibukkan membuat masakan,  Sabtu, (23/5/2020).

Pantauan tribunjambi.com mayoritas ibu-ibu di Kelurahan Mendahara Ilir membuat burasa sebagai pilihan santapan di pagi hari raya, besok Minggu (24/5/2020).

Burasa yang diketahui sebagai makanan khas Sulawesi Selatan ini, memang sudah menjadi pilihan warga Mendahara Ilir untuk menemani hidangan di pagi lebaran Idul Fitri. 

Sembuh dari Corona, Begini Pesan MA pada Masyarakat Jambi Hadapi Covid-19

Ngotot Gelar Shalat Id di Alun-alun, Bupati Karanganyar Di-WA Ganjar Pranowo: Siap Tanggung Jawab

Jika dilihat sepintas bentuk burasa hampir sama dengan lemper, bedanya bentuk burasa yang pipih dan bahan dasarnya yang terbuat dari beras dan santan.

Widia, warga mendahara Ilir, mengatakan cara membuat burasa sangat mudah, beras yang sudah dicuci bersih dimasak terlebih dahulu dengan santan dengan ditambah sedikit garam, setelah itu dibungkus dengan daun pisang dan direbus hingga enam jam.

"Burasa memang sudah menjadi pilihan setiap tahun dan memang sudah menjadi kebiasaan untuk membuatnya," kata Widia.

Dirinya juga mengatakan burasa sama dengan ketupat bisa disantap dengan berbagai lauk pauk di pagi lebaran seperti makanan berkuah, rendang, ikan sarden, ayam dan menu lainnya.

"Kalau tidak ada burasa di rumah serasa tidak lebaran, karena burasa ini sudah menjadi makanan khas kami,"ujarnya.

"Lagi pula cara membuatnya juga tidak susah, tetangga di sini semua buat jadi kalau tidak buat rasanya tidak enak sama tetangga,"sambungnya.

Dikatakan Widia meski lebaran tahun ini terasa berbeda karena adanya pandemi Covid-19, ia dan keluarganya di rumah tetap merayakan lebaran dengan makanan khas lebaran yaitu burasa.

Presiden Jokowi Tak Mudik ke Solo, Lebaran Tanpa Open House di Istana Bogor

Waspada Terlalu Sering Menguap Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung Hingga Tumor Otak

"Kami tetap merayakan lebaran walaupun hanya sama keluarga di rumah, meski tidak silaturrahmi minimal ada burasa kami sudah senang," sebutnya.

Selain disantap di momen lebaran Idul Fitri dan Idul Adha, burasa juga sering dibuat saat momen hajatan sebagian warga. (Miftahul Jannah)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved