unik
17 Tahun Tak Tampak, Tiba-Tiba 1,5 Juta Jangkrik Menyerbu Pertanian Amerika, Ada Apa?
Sempat menghilang selama 17 tahun, makhluk ini kembali ke permukaan dalam jumlah yang mampu porak-porandakan pertanian Amerika Serikat.
TRIBUNJAMBI.COM - Hewan-hewan yang merusak hasil pertanian memang sering menyebalkan.
Mereka bisa memakan batang tanaman, daun, maupun berbagai bagian tanaman pertanian.
Keberadaan mereka di lingkungan pertanian dapat menghambat, bahkan merugikan usaha para petani.
Oleh karena itu, pembasmian hama menjadi hal penting yang sering kali dilakukan oleh para petani.
• Lubang Kecil Biskuit Ternyata Ada Fungsinya, Pembuatan Lubangnya Juga Harus Tepat
Hewan yang satu ini merupakan salah satu hama yang cukup mengganggu.
Termasuk bagi pertanian-pertanian di Amerika Serikat.
Ia biasanya memakan batang atau daun, khususnya yang muda, membuat tanaman para petani rusak dan tidak maksimal bahkan tidak bisa dipanen.
Sempat menghilang selama 17 tahun, makhluk ini kembali ke permukaan dalam jumlah yang mampu porak-porandakan pertanian Amerika Serikat, bagaimana bisa?
• Diet Tak Makan Nasi, Benarkah Bisa Bikin Langsing? Ini Penjelasannya Secara Sains
Melansir Foxnews (20/5/2020), Pasukan besar hewan ini muncul dari bawah tanah di Virginia, Virginia Barat, dan Carolina Utara, setelah sekitar 17 tahun mereka terakhir terlihat di sana.
Hewan itu adalah jangkrik. Disebut jika hewan ini berasal dari apa yang dikenal sebagai induk IX.

Kemunculan kembali jangkrik di daerah tersebut membuat ahli tercengang, terlebih dengan jumlah mereka yang sangat banyak.
"Skala peristiwa kemunculan ini sangat mencengangkan, dengan sebanyak 1,5 juta jangkrik muncul per hektar," jelas Virginia Tech dalam sebuah pernyataan .
• Daftar Harga Apple iPhone Terbaru - Promo iPhone 7 Plus Rp 5 Jutaan, iPhone 11 Pro, iPhone Xs Max
"Setiap induk jangkrik periodik mencakup wilayah geografis tertentu, dengan beberapa daerah tumpang tindih." sambung Virginia Tech.
Diperkirakan fenomena alam ini akan merentang Virginia barat daya, bagian dari North Carolina, dan Virginia Barat, menurut universitas.
Para ahli pun memperingatkan bahwa kebiasaan bertelur jangkrik dapat menimbulkan risiko bagi kebun, kebun anggur, dan pohon hias.