Virus Corona

Kesulitan Bicara dan Halusinasi, Bisa Jadi Gejala Virus Corona Baru, Begini Peringatan dari WHO

Kini muncul gejala baru virus corona yakni kesulitan berbicara dan halusinasi. Hal ini diperingatkan oleh para pakar Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO)

Editor: Deni Satria Budi
Shutterstock
Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona. WHO kembali mengingatkan dua gejala baru virus corona yaitu kesulitan bicara dan halusinasi 

Dikutip dari The Conversation Jumat (24/4/2020), beberapa penelitian melaporkan bahwa lebih dari sepertiga pasien menunjukkan gejala neurologis.

Dalam sebagian besar kasus, Covid-19 adalah infeksi pernapasan yang menyebabkan demam, sakit, kelelahan, sakit tenggorokan, batuk dan, dalam kasus yang lebih parah, sesak napas dan gangguan pernapasan.

Namun, kini tampaknya adanya gejala neurologis akan masuk dalam daftar baru gejala virus corona lainnya. Beberapa penelitian terbaru telah mengidentifikasi adanya gejala neurologis pada kasus Covid-19.

Mereka membahas mengenai gejala diamati pada individu. Beberapa laporan menggambarkan pasien Covid-19 yang menderita sindrom Guillain-Barré.

Sindrom Guillain-Barré adalah gangguan neurologis di mana sistem kekebalan tubuh merespons infeksi dan akhirnya menyerang sel-sel saraf yang salah, mengakibatkan kelemahan otot dan akhirnya lumpuh.

Studi kasus lain telah menggambarkan ensefalitis Covid-19 yang parah (peradangan dan pembengkakan otak) dan stroke pada orang muda yang sehat dengan gejala Covid-19 yang ringan.

Misteri Abu Kematian Freddie Mercury Tak Terungkap Hingga Kini, Hanya Mary Austin

Kini Total Pasien Positif Corona di Batanghari Menjadi 6 Orang

Sementara itu, China dan Perancis juga telah menyelidiki prevalensi gangguan neurologis pada pasien Covid-19.

Penelitian ini menunjukkan, sebanyak 36 persen pasien memiliki gejala neurologis.

Banyak dari gejala ini ringan dan termasuk hal-hal seperti sakit kepala atau pusing yang dapat disebabkan oleh respons imun yang kuat.

Gejala lain yang lebih spesifik dan parah juga terlihat dan termasuk hilangnya bau atau rasa, kelemahan otot, stroke, kejang dan halusinasi.

Gejala-gejala ini terlihat lebih sering pada kasus virus corona yang parah, dengan perkiraan mulai dari 46 persen hingga 84 persen dari kasus yang parah menunjukkan gejala neurologis.

3 Pilihan Masker ini Bisa Digunakan Saat Lebaran, Ada Masker untuk Makan Ketupat

Putra Almarhum Ustaz Jefri Al Buchori, Abidzar Al-Ghifari Akan Berdakwah Lewat Musik

Replikasi virus

Perubahan dalam kesadaran, seperti disorientasi, kurang perhatian dan gangguan pergerakan, juga terlihat pada kasus yang parah dan ditemukan bertahan setelah pemulihan.

Dalam studi terkait virus corona SARS-CoV-2, virus ini dapat berada di otak.

Apabila kondisi seperti ini telah dianggap sebagai kasus yang serius.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved