China Klaim Kedaulatan Taiwan 'Satu negara, Satu Sistem', Amerika Dukung Taiwan untuk Menolak

Dalam pidatonya setelah dilantik untuk masa jabatan keduanya yang kedua dan terakhir, Tsai mengatakan hubungan antara Taiwan dan Cina telah mencapai t

Editor: Suci Rahayu PK
Reuter
President Taiwan Tsai Ing-wen 

TRIBUNJAMBI.COM, TAIPEI - Taiwan tidak dapat menerima menjadi bagian dari China di bawah tawaran "satu negara, dua sistem".

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan tegas menolak klaim kedaulatan China atas Taiwan.

China menjawab bahwa "reunifikasi" tidak bisa dihindari dan tidak akan pernah menolerir kemerdekaan Taiwan.

Dalam pidatonya setelah dilantik untuk masa jabatan keduanya yang kedua dan terakhir, Tsai mengatakan hubungan antara Taiwan dan Cina telah mencapai titik balik historis.

"Kedua belah pihak memiliki kewajiban untuk menemukan cara hidup berdampingan dalam jangka panjang dan mencegah intensifikasi antagonisme dan perbedaan," katanya.

Anggap Demi Kebaikan Nikita Mirzani, Dipo Latief Minta Mantan Istri Tak Dipanggil Nyai Lagi

Selain Langgar Aturan Asimilasi, Habib Bahar Juga Langgar Satu Hal Lagi, Benarkah Karena Ceramah?

Tsai dan partai politiknya, Partai Progresif Demokratik memenangkan pemilihan presiden dan parlemen pada Januari 2020 lalu.

"Di sini, saya ingin mengulangi kata-kata 'perdamaian, paritas, demokrasi, dan dialog'. Kami tidak akan menerima penawaran Beijing dengan 'satu negara, dua sistem'. Kami berdiri teguh dengan prinsip ini,” kata Tsai.

China menggunakan kebijakan "satu negara, dua sistem", yang menjamin otonomi tingkat tinggi, untuk menjalankan bekas koloni Inggris Hong Kong, yang kembali ke pemerintahan Cina pada tahun 1997.

China telah menawarkan hal serupa ke Taiwan, meskipun semua partai-partai besar Taiwan telah menolaknya.

Kantor Urusan Taiwan China, menanggapi Tsai mengatakan China akan tetap berpegang pada satu negara, dua sistem - dan tidak meninggalkan ruang untuk kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan.

"Reunifikasi adalah suatu keniscayaan sejarah peremajaan besar bangsa China,. Kami memiliki kemauan kuat, keyakinan penuh, dan kemampuan yang memadai untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah," ujarnya.

Roger Danuarta Ulang Tahun, Cut Meyriska Ungkapkan Doa Berharap Roger Jadi Suami Terbaik

Tata Cara Salat Ied di Rumah, Ketentuan Bila Berjamaah atau Sendiri yang Perlu Diketahui

Cina memandang Tsai sebagai separatis yang bertekad pada kemerdekaan formal untuk Taiwan.

Tsai mengatakan Taiwan adalah negara merdeka dan tidak ingin menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok yang diperintah oleh Beijing.

China telah meningkatkan latihan militernya di dekat Taiwan sejak pemilihan ulang Tsai, menerbangkan jet-jet tempur ke ruang udara pulau dan berlayar di kapal perang di sekitar Taiwan.

Tsai mengatakan, Taiwan telah melakukan upaya terbesar untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan yang memisahkan Taiwan dengan China.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved