unik

Mau Budidaya Selada di Mars? Ini Kendala yang Ditemukan Para Ilmuwan, Lebih Cepat Tua

Setelah sejumlah benih selada yang dikirim ke luar angkasa, ilmuwan melihat sayuran ini bisa ditanam di Mars.

Editor: Jaka Hendra Baittri
Kompas.com
Astronot NASA Matt Romeyn di Veggie Lab of the Space Station Processing Facility di Kennedy Space Center di Florida. Ini bagian misi NASA untuk menumbuhkan tanaman di luar angkasa 

TRIBUNJAMBI.COM - Percobaan-demi percobaan terus dilakukan para ilmuwan terhadap planet Mars. Kali ini mereka mencoba menanam selada di Mars.

Setelah sejumlah benih selada yang dikirim ke luar angkasa, ilmuwan melihat sayuran ini bisa ditanam di Mars.

Misi penelitian pada 2015 ini didukung oleh astronot Inggris Tim Peake, melansir The Independent, Senin (18/5/2020).

Sejuta benih dikirim dengan roket menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Ketika benih kembali ke Bumi enam bulan kemudian, 600.000 anak di seluruh Inggris ambil bagian dalam percobaan yang diselenggarakan oleh Royal Horticultural Society untuk menumbuhkan dan memantau benih-benih ini.

Kendati penerbangan luar angkasa tidak menganggu kelayakan benih dan pengembangan benih, namun para peneliti mengatakan daya perkecambahan dari benih berkurang.

Temuan ini telah diterbitkan baru-baru ini di jurnal Life.

Melalui penelitian ini, ilmuwan yakin selangkah lebih dekat untuk dapat mengetahui apakah tanaman pangan dapat dibudidayakan pada misi ruang angkasa yang panjang.

Permukaan Planet Mars. Biasa pula disebut planet merah karena dalam kamera yang ditangkap oleh teleskop terlihat merah.
Permukaan Planet Mars. Biasa pula disebut planet merah karena dalam kamera yang ditangkap oleh teleskop terlihat merah. ((MIRROR.CO.UK VIA NASA))

Kucing Filipina Aja Tahu Social Distancing dan Antre, Eh Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya

Dugaan Pelecehan Marga, Prilly Latuconsina Sebut Andre Taulany dan Sule Sudah Minta Maaf

Luar angkasa mempercepat penuaan Dr Jake Chandler, dari departemen ilmu biologi Royal Holloway di London mengatakan mengirim benih berkualitas ke luar angkasa akan sangat penting.

Dengan menumbuhkan benih-benih ini, menjadi upaya penting dalam mendukung eksplorasi manusia terhadap luar angkasa, Mars dan dunia lainnya.

"Studi kami menemukan perjalanan enam bulan ke luar angkasa kekuatan benih yang dibawa roket menurun dibandingkan saat di Bumi. Ini menunjukkan luar angkasa mempercepat proses penuaan," jelas Dr Chandler.

Para peneliti mengatakan untuk menjaga kualitas benih yang tidak aktif selama penerbangan luar angkasa, benih perlu dilindungi dari efek berbahaya dari radiasi kosmik dan getaran mekanis pesawat ruang angkasa.

Saat berada di ISS, dosis radiasi yang diserap benih ditemukan 100 kali lebih besar dibandingkan dengan di permukaan bumi.

Para peneliti meyakini paparan radiasi selama misi Mars, setidaknya akan dapat terjadi lima kali lebih besar dari di ISS. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, para ahli mengatakan menanam tanaman dengan misi ruang angkasa yang panjang dapat dicapai, jika benih dapat dilindungi secara memadai.

"Jadi sementara kita harus mempertimbangkan dengan hati-hati melindungi benih dari faktor-faktor yang berpotensi berbahaya termasuk radiasi ruang dan getaran mekanis," kata Dr. Chandler. Penelitian ini, lanjut dia, akan menjadi prospek makanan salah buatan sendiri di Mars.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved