Ramadan 2020

Jadi Sajian Khas Lebaran, Mana Lebih Sehat antara Nasi, Ketupat atau Lontong?

Meskipun sama-sama berbahan dasar beras, tetapi citarasa dan tekstur ketupat, lontong, ataupun nasi berbeda.

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram/@instantpotmomlife
Rendang daging khas Minangkabau 

TRIBUNJAMBI.COM - Nasi, ketupat, dan lontong, manakah sajian yang lebih sehat untuk dihidangkan dalam momen Idulfitri?

Saat Lebaran tiba, makanan seperti ketupat dan lontong kerap menjadi sajian pilihan selain nasi.

Dua makanan ini umumnya disantap dengan menu makanan khas Idul Fitri lainnya.

Yakni opor ayam, rendang, semur, atau sambel ati kentang.

Garang Asem Ayam & Opor Bumbu Jinten
Garang Asem Ayam & Opor Bumbu Jinten (Kolase Sajian Sedap)

Meskipun sama-sama berbahan dasar beras, tetapi citarasa dan tekstur ketupat, lontong, ataupun nasi berbeda.

Hal tersebut kemudian membuat orang-orang memiliki kegemaran masing-masing akan ketiga makanan sumber karbohidrat dan kalori ini.

Namun, dari segi kesehatan, sebenarnya lebih sehat mana antara nasi, ketupat, atau lontong?

Begini Penampilan Lucinta Luna Setelah 3 Bulan di Penjara, Jelang Sidang Perdana 27 Mei 2020

Mengenal Kepribadian Introvert dan Ekstrovert, Kalian Termasuk yang Mana?

Untuk mengetahui jawabannya, berikut penjelasannya, dikutip dari Kompas.com.

Cara membuat nasi, ketupat, dan lontong

Ketupat dan lontong dimasak atau dikukus setelah beras dimasukkan ke wadah daun.

Ketupat dibungkus menggunakan wadah daun yang dibuat dari janur, sedangkan lontong dibungkus dengan daun pisang.

Ketupat
Ketupat (nu.or.id)

Wadah daun yang sudah diisi dengan beras tersebut biasanya tidak diisi penuh sehingga memberi ruang bagi beras untuk mengembang.

Melansir buku Resep Andalan Resto Indonesia: Lontong & Ketupat (2016) karya Wahyuni Mulyati & Ilse Harahap, dalam membuat ketupat, wadah daun dianjurkan hanya diisi dengan beras yang telah dicuci dan ditiriskan sebanyak sepertiga dari bagian wadahnya.

Begitu juga dengan cara membuat lontong, wadah daun disarankan hanya diisi dengan beras setengah atau sepertiga dari bagian gulungan daun pisang.

Hal inilah yang membuat kandungan air di dalam ketupat maupun lontong menjadi cukup banyak sehingga kandungan total kalori dari kedua makanan tersebut relatif lebih sedikit dibanding nasi.

Lontong
Lontong (Tribun Solo/Imam Saputro)

Mengenal Kepribadian Introvert dan Ekstrovert, Kalian Termasuk yang Mana?

Melansir Buku Ajar Gizi dan Diet (2018) oleh Pipit Festi W, kandungan kalori pada ketupat dan lontong cukup jauh berbeda dengan kandungan kalori pada nasi putih.

Berikut perbedaannya:

1. Kandungan gizi ketupat

Pada ketupat dengan berat 160 gram, tercatat hanya mengandung kalori sebanyak 32 kkal.

Pada 160 gram ketupat juga mengandung protein 2,24 gram, lemak 0,112 gram, dan karbohidrat 43,2 gram.

2. Kandungan gizi lontong

Tidak jauh berbeda dengan ketupat, pada lontong dengan berat 200 gram, terhitung hanya mengandung kalori sebanyak 38 kkal.

Pada 200 gram lontong, juga mengandung protein 5,44 gram, lemak 1,64 gram, dan karbohidrat 62,12 gram.

Rendang daging khas Minangkabau
Rendang daging khas Minangkabau (Instagram/@instantpotmomlife)

3. Kandungan gizi nasi

Sementara itu, pada nasi putih seberat 100 gram, kandungan kalorinya tercacat mencapai 175 kkal.

Pada 100 gram nasi, juga mengandung protein 3 gram, lemak 0,3 gram, dan karbohidrat 39,8 gram.

Jadi, mana yang lebih sehat?

Nasi, ketupat, maupun lontong sebenarnya sama-sama bermanfaat untuk pasokan energi tubuh dan boleh-boleh saja dikonsumsi sebagai makanan pokok saat menyambut Lebaran.

Meski demikian, jika dilihat dari kandungan kalorinya, konsumsi ketupat dan lontong cenderung lebih sehat dibandingkan nasi putih, terlebih bagi mereka yang tengah berupaya menjaga berat badan.

Hanya saja, konsumsi ketupat dan lontong ini juga tak boleh dilakukan sembarangan.

Mengonsumsi ketupat dan lontong secara berlebihan sama juga membuat tubuh memperoleh asupan kalori dalam jumlah banyak.

Padahal, seperti diketahui, mengonsumsi makanan berkalori secara berlebihan dapat membuat seseorang berisiko terkena penyakit obesitas hingga memicu datangnya stroke, penyakit jantung, dan kanker.

Meski demikian, ada hal yang lebih patut diwaspadai dalam pola makan saat tiba Lebaran, yakni terkait konsumsi lauk atau makanan penyertanya.

Pasalnya, menu makanan khas Lebaran, seperti opor, rendang, maupun sambal goreng hati ayam cenderung mengandung tinggi lemak dan kolesterol.

Melansir buku Aroma Rasa Kuliner Indonesia: Menu Komplet Hidangan Ketupat & Lontong (2011) oleh Lilly T Erwin, dalam menu opor yang dibuat dengan 200 gram daging ayam dan 200 ml santan saja, tercatat mengandung lebih kurang kolesterol 132,0 mg dan lemak 9 gram.

Sementara itu, rendang yang dibuat dengan 500 gram daging sapi dan 600 ml santan kental, mengandung kolesterol 315,0 mg dan lemak 54,7 gram.

Adapun sambal goreng hati ayam yang dibuat dengan 750 gram hati ayam, 500 gram udang kupas sedang, dan 750 ml santan, tercatat mengandung kolesterol 4.801,6 mg dan lemak 151,3 gram.

Bagi seseorang yang punya kolesterol tinggi, asupan lemak dan kolesterol dari makanan tersebut tentu patut diwaspadai karena berisiko memicu sejumlah gangguan kesehatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nasi, Ketupat, atau Lontong, Mana yang Lebih Sehat?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved