Ingat Kasus Siswi SMP di Gresik Disogok Rp 500 Juta-Rp 1 Miliar untuk anggota DPRD, Ini Rekamannya

Kuasa Hukum MD, Abdullah Syafii resmi, melaporkan Nur Hudi kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Gresik. Jawa Tiimur (Jatim).

Editor: Duanto AS
Kolase ISTIMEWA
Anggota DPRD Gresik, Nur Hudi (kiri) dan kolase foto ilustrasi siswi SMP hamil. Setelah melobi akan memberikan uang Rp 500 juta tapi ditolak keluarga korban, sogokan ke siswi SMP Gresik dinaikkan menjadi Rp 1 miliar. 

TRIBUNJABI.COM, GRESIK - Hari ini, pengacara korban persetubuhan di bawah umur dengan korban siswi SMP di Gresik, melaporkan perbuatan anggota DPRD atas nama Nur Hudi Didin Ariyanto.

Ada dua bukti yang dilampirkan dalam laporan tersebut.

Pertama rekaman berdurasi 30 menit dan tangkapan layar chat berisi lobi-lobi sogokan. 

Kuasa Hukum MD, Abdullah Syafii resmi, melaporkan Nur Hudi kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Gresik. Jawa Tiimur (Jatim).

Adapun syarat menerima uang sebesar itu, korban dan keluarga korban mencabut laporan persetubuhan di bawah umur yang dilakukan Sugianto (SG) di Polres Gresik tiga pekan lalu.

Kini, Sugianto (SG) telah ditahan di Mapolres Gresik sejak Jumat (15/5/2020).

Lampirkan bukti screenshot dan rekaman tawaran sogokan

Orang tua korban, IS (49) dan kakak korban, C bersama kuasa hukum Abdullah Syafi mendatangi Mapolres Gresik. Update Kasus Perzinaan dengan Korban Siswi SMP di Gresik yang Tolak Uang Rp 1 Miliar
Orang tua korban, IS (49) dan kakak korban, C bersama kuasa hukum Abdullah Syafi mendatangi Mapolres Gresik. Update Kasus Perzinaan dengan Korban Siswi SMP di Gresik yang Tolak Uang Rp 1 Miliar (Surabaya.Tribunnews.com/Willy Abraham)

Abdullah Syafii, mengaku memiliki bukti kuat kedatangan Nur Hudi saat mempengaruhi korban dengan iming-iming uang.

Nah bukti itu akan dilampirkan dan diserahkan ke BK DPRD Gresik.

"Besok (hari ini) yang kita lampirkan adalah rekaman pembicaraan Nur Hudi dengan keluarga korban dan bukti chatting si Nur Hudi berusaha menemui paman korban untuk menyelesaikan masalah ini dengan kekeluargaan," ucap Syafii kepada Surya, Minggu (17/5/2020).

Di dalam bukti rekaman maupun screenshoot chat di Whatsapp, terdapat bukti Nur Hudi berusaha menawarkan iming-iming uang senilai Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar agar masalah yang menimpa siswi SMP itu diselesaikam secara kekeluargaan.

"Sekitar dua screenshoot WA dan rekaman 30 menit, dari awal Nur Hudi datang dan pulang direkam oleh korban," terangnya.

Syafii mengatakan agar BK menghukum Nur Hudi dengan sanksi yang berat.

Karena apa yang dilakukannya itu dinilai terbukti melakukan indikasi suap.

"Sanksi berat pemberhentian. Intinya dia tidak memberikan pendidikan yang baik di masyarakat," pungkas Syafii.

Diketahui tersangka Sugianto (SG) telah ditetapkan sebagai tersangka.

Keluarga korban mengaku berterimakasih setelah kasus ini viral dan keadilan benar-benar ditegakkan.

Saat ini mereka sedang memulihkan mental MD yang sedang hamil dengan usia kandungan tujuh bulan agar mau kembali ke sekolah usai melahirkan.

Selama ini korban dikenal sebagai anak yang cerdas dan aktif di sekolah.

Fraksi NasDem siap beri keterangan

Anggota DPRD Gresik, Nur Hudi gagal menyogok keluarga siswi SMP Gresik sebesar Rp 500 Juta agar mencabut laporan persetubuhan di Polres Gresik.
Anggota DPRD Gresik, Nur Hudi gagal menyogok keluarga siswi SMP Gresik sebesar Rp 500 Juta agar mencabut laporan persetubuhan di Polres Gresik. (Kolse SURYA.co.id)

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai Nasdem M. Irfan Choirie pun mengaku siap atas upaya pelaporan kader partainya ke BK.

"Kami siap mengikuti seluruh proses hukum yang berlaku, kami juga siap memberikan keterangan," kata dia.

Sebelumnya, Nur Hudi memberikan klarifikasi di kantor DPD partai NasDem.

Dia mengatakan ajakan damai kepada korban semata-mata ingin memperjuangkan hak korban dan bayinya untuk masa depannya dan hukum secara otomatis tetap bisa diproses.

Memberikan status yang jelas kepada bayi yang dikandung korban.

Merukunkan kembali antara keluarga korban dan tersangka karena sebenarnya mereka masih saudara.

"Saya selaku mantan kades di desa mereka secara moral juga ikut prihatin dan memberikan solusi kepada kedua bela pihak dan pendekatan kekeluargaan dalam kaidah hukum juga disarankan atau diperbolehkan untuk memperoleh keadilan bersama.

Inisiatif memintakan atau memperjuangkan hak korban dan anaknya itu berupa
sawah senilai 500 juta 1miliar itu inisiatif saya sendiri," paparnya.

Lanjut Nur Hudi, hal itu sebagai bentuk keprihatinannya terhadap masa depan korban dan bayinya tanpa sepengetahuan tersangka.

"Rencana saya sampaikan tersangka jika korban setuju, berhubung korban tidak setuju ya tidak jadi saya sampaikan kekeluarga tersangka dan rencana seandainya korban setuju dengan pemikiran saya tak ajak keduanya ke notaris untuk memberikan hak sawahnya supaya berkekuatan hukum," papar pria yang kerap disebut Mbah Hudi ini.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Babak Baru Kasus Siswi SMP Gresik, Isi Rekaman 30 Menit Anggota DPRD Sogok Rp 1 Miliar Bukti Laporan

Rumah Mewah Shah Rukh Khan Seharga Rp 694 Miliar yang Bernuansa Eropa

Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Kota Bangko Kebanjiran

20 Pria Bersamurai Obrak-abrik Rumah Orang Terkaya jelang Sahur, Ini Penjelasan Keluarga dan Polisi

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved