Dua Tempat Wisata di Kota Jambi Tutup Selama Libur Lebaran
Kepala UPTD Kebun Binatang Taman Rimba Jambi Endang, mengatakan penutupan dilakukan hingga 29 Mei 2020, sesuai dengan peraturan dari pemerintah.
Penulis: Miftahul Jannah | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Libur lebaran Idul Fitri 2020 tinggal menghitung hari. Namun, kondisi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
pasalnya beberapa wisata di Kota Jambi ditutup untuk sementara waktu, dikarenakan dampak penyebaran virus corona di Kota Jambi yang terus bertambah setiap harinya.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kerumunan serta untuk memutus rantai penyebaran virus corona di kota Jambi.
Satu diantara tempat wisata yang biasa ramai di kunjungi wisatawan saat lebaran, yaitu Kebun Binatang Taman Rimba Jambi.
• Berita Popular di Malang, Cewek 17 Tahun Tewas Dibunuh Pacar Hingga Pasutri Terjebak PSBB Malang
• Dinas PUPR Merangin Turunkan Alat Berat untuk Bersihkan Material Longsor dan Banjir
• Dampak Pandemi Virus Corona, Ekonomi Jepang Terpukul
Kepala UPTD Kebun Binatang Taman Rimba Jambi Endang, mengatakan penutupan dilakukan hingga 29 Mei 2020, sesuai dengan peraturan dari pemerintah.
"Namun nanti jika pemerintah membuat peraturan baru izin buka akan kita buka, karna Taman Rimba ini milik pemerintah," kata Endang, Senin, (18/5/2020).
Endang juga mengatakan semenjak ditutupnya wisata Taman Rimba, pendapatan menurun hingga lebih dari 50 persen.
"Lebih separuh kerugian yang dialami, karena lebaran tutup. Kan kita kan lebaran, bisa menutupi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu, tapi karna lebaran tutup jadi lebih dari separuh," ujarnya.
Dikatakan Endang bahwa Taman Rimba ini biasa ramai di kunjungi wisatawan 10 hari jelang lebaran, namun karna Taman rimba ini merupakan UPTD milik pemda maka pihaknya harus mengikuti peraturan pemerintah untuk tetap menutup wisata hingga 29 Mei 2020.
"Di Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) kawan-kawan lain juga tutup saat ini," ujarnya.
Sementara itu, para karyawan Taman Rimba tetap aktif bekerja karena pemeliharaan satwa dan harus dirawat.
"Untuk karyawan yang berada di posisi perawat satwa, masuk setiap hari, dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa," kata dia.
Selain itu, wisata Kampoeng Radja juga melakukan penutupan sejak Maret lalu.
"Penutupan di lakukan dari bulan Maret sampai 2 Juni 2020," kata Marketing wisata kampong Rajo, Fella.
Saat ini pihaknya sedang menunggu keputusan Walikota Jambi, kapan wisata Kampoeng Radja bisa kembali dibuka.
"Sementara sampai 2 Juni 2020, kita belum buka," ujarnya.
Sementara kerugian Fella menghitung untuk omset selama satu tahun kerugian yang ditaksir sekitar 40-50 persen.
"Karna kita sudah tutup mulai dari Maret hingga sekarang dan bahkan sampai 2 Juni artinya hampir 4 bulan omzet kita hilang," tutupnya. (Miftahul Jannah)