Seorang Penagih Utang Jarinya Putus Usai Ditebas Tukang Sayur yang Ngamuk Lantaran Uang Rp 100 Ribu

Leonardus dianiaya saat menagih utang ke rumah Agus Surono di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi

Editor: Tommy Kurniawan
Kompas
Ilustrasi 

Saat mengantar pelaku ke Polsek Bantargebang, Adventus sempat menanyakan langsung duduk perkara penganiayaan terhadap Leonardus.

"Waktu saya tanya di mobil itu kurang lebih total utangnya Rp 1 juta atau Rp1,5 juta gitu," terang Adventus.

"Kejadian itu adalah pembayaran dia terakhir, itupun sisa Rp100 ribu atau Rp150 ribu," ungkap dia.

Adventus sempat menanyakan mengapa pelaku tega membacok orang hingga luka cukup parah.

Rupanya, Agus mengaku khilaf dan terbawa emosi.

"Dia mengakui perbuatannya, karena dia khilaf, karena kebawa emosi padahal itu utang tinggal terakhir," ungkapnya.

Ia menduga Agus tengah mengalami kesulitan keuangan, terlebih di masa pandemi Covid-19 banyak yang secara ekonomi terdampak.

"Ya mungkin karena lagi bawah Covid-19, jangankan tukang sayur semua sektor usaha pasti menurun," katanya.

Ada Faktor Cekcok

Pelaku ketika ditanya memang tidak mengaku secara gamblang kondisi ekonominya.

Tapi, jika dilihat dari nilai tagihan yang hanya Rp100 ribu tentu sangat disayangkan harus berujung pada kekerasan.

"Dia enggak bicara sejauh itu (usahanya menurun), tapi logikanya cuma gara-gara ditagih segitu aja bisa sampai tersulut emosi."

"Berartikan ada faktor ekonomi yang enggak bisa diutarakan pelaku," ujar Adventus.

Menurut dia, ada faktor cekcok di balik kasus ini.

"Di awal enggak bisa ketemu solusinya, jadi sampai kejadian seperti itu," tambah dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved