Berita Viral

Viral Dua Bocah di Semarang Duel, Baru Posting WhatsApp 10 Menit Langsung Tersebar

"Namun tiba-tiba DP (17) yang merupakan kakak sepupu dari BA memvideokan perkelahian tersebut dan memostingnya sebagai status di Whatsapp," paparnya.

Editor: Duanto AS
Facebook.com
Ilustrasi: Adegan perkelahian dua gadis berseragam SMA yang diduga terjadi di Wajo, Sulawesi Selatan. 

Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono, menambahkan saat ini kasus sudah ditangani Polres Semarang.

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang melakukan pelaporan kepada ayah VT yang diketahui ada saat perkelahian terjadi namun tidak berusaha untuk melerai.

"Dari pihak keluarga memang merasa tak ada yang dirugikan."

"Tapi secara manusiawi, perundungan dan hal-hal seperti itu bisa menimbulkan efek untuk dicontoh orang lain karena menyebar di sosial media."

"Maka Dinsos melakukan pelaporan," jelasnya.

Disinggung terkait akun-akun media sosial yang mengubah narasi hingga viral, Kapolres mengatakan pihaknya belum akan fokus ke hal tersebut.

Saat ini baik kedua anak maupun ayah yang berada di video tersebut dilakukan pemeriksaan.

"Kami fokus apakah itu anak-anak tersebut diadu, atau seperti apa," jelasnya.

Polisi Masih Selidiki Video Viral

Polres Semarang menyelidiki video perkelahian dua anak yang viral di media sosial.

Perkelahian yang terjadi di Dusun Petet, Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang itu dilakukan dua anak dan direkam oleh kakak sepupu kedua anak, kemudian dijadikan status di WhatsApp dan viral.

Kapolres Semarang, AKBP Gatot Hendro Hartono mengungkapkan, penyelidikan dilakukan karena ada laporan atas kejadian tersebut.

"Tadi ada laporan atas video viral tersebut. Laporan yang dilakukan oleh Dinas Sosial tersebut diterima langsung Kasat Reskrim AKP Rifeld Constantine Baba," kata Gatot di ruang kerjanya, Rabu (13/5/2020).

Gatot mengaku kepolisian berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Semarang dalam menangani kasus ini.

"Yang dilaporkan adalah orangtua dari salah satu anak yang berkelahi tersebut. Ini karena dianggap melakukan pembiaran padahal ada kekerasan terhadap anak yang sedang terjadi," ungkapnya.

"Jika ini dibiarkan, kan ada perundungan, bullying. Dikhawatirkan ada trauma terhadap anak di masa mendatang," tegas Gatot.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved