Sektor Perikanan Jambi Ikut Terdampak Pandemi Covid-19, Petani Budidaya Tunda Masa Panen

Wabah Covid-19 berdampak pada sektor perikanan di Provinsi Jambi. Baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.

Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi.com/Zulkifli
Kepala Dinas DKP Provinsi Jambi, Tema Wisman. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wabah Covid-19 berdampak pada sektor perikanan di Provinsi Jambi. Baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.

Kepala Dinas Kelautan Provinsi Jambi Tema Wisman mengatakan, untuk produksi perikanan budidaya di Provinsi Jambi melebihi target, namun permintaan pembeli justru menurun. Hal itu dikarenakan menurunya daya beli masyarakat.

"Contohnya di Pasar Angso Duo itu biasanya permintaan ikan nila sekitar 8 ton per hari. Sekarang permintaan 3-4 ton. Jadi sangat jauh berkurang semua jenis ikan, apalagi ikan lele. Permintaan ikan lele sangat berkurang sekali karena permintaan pecel lele berkurang, karena dikurangi jam penjualanya," kata Tema.

Dampaknya kata Tema, para petani budidaya ikan terpaksa menunda masa panen mereka, dan mengatur pola pakan ikan.

Pasien Positif Covid-19 Melahirkan di RSUD Raden Mattaher Jambi, Begini Kondisi Bayinya

5 Orang Terinfeksi Virus Corona, Begini Kondisi Pasien 01 di Batanghari

Kerja Polres Batanghari Terhambat Akibat Pandemi Covid-19, Personel Harus Kerja Ekstra

"Kalau sudah ditanam di kolam, mereka atur tidak penen sekarang, dan itupun mereka rugi kalau tidak diatur pakanya," sebut Tema.

Untuk produksi ikan budidaya di Provinsi Jambi sendiri diungkapkan Tema, biasaya kurang lebih 52 ribu ton per tahun.

"Sekarang rekapan yang saya terima dari Kabupaten kota alangkah banyaknya, mungkin sudah lebih," sebutnya.

Sementara itu, untuk produksi perikanan tangkap di tengah wabah Covid-19 menurut Tema justru mengalami penurunan. Hal ini disebabkan nelayan enggan melaut, karena hasil tangkapan mereka kurang terserap di pasaran.

Dinas Kelautan dan Prikanan sendiri sudah melakukan komunikasi dan konsultasi dengan para penampung terutama yang memiliki gudang pendingin ikan di Jambi. Mereka juga tidak mampu menampung, termasuk ikan laut.

"Jadi saya pikir semua seperti itu, produksi tidak ada masalah, yang jadi persoalan pemasaran," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved