Ini Perbedaan Film Miracle In Cell No 7 Versi Indonesia, Turki dan Korea Selatan, Menguras Air Mata

Dalam telekonfrensi, Hanung Bramantyo membeberkan apa saja perbedaan dan penyesuaian film yang ia buat dengan versi aslinya..

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
net
Remake film Miracle in Cell No.7 versi Indonesia garapan Hanung Bramantyo 

Film ini adalah sebuah komedi mengharukan dan melodrama keluarga tentang seorang pria cacat mental yang secara tidak sah dipenjara karena pembunuhan yang membangun persahabatan dengan penjahat kasar di selnya, dan mereka membantu dia melihat putrinya lagi dengan melanggar aturan

Bagaimana dengan ceritanya?

Lee Yong Go adalah seorang laki-laki berusia 40 tahunan yang mengalami cacat mental karena kecerdasannya sangat rendah.

Walaupun begitu, Lee Yong Go mempunyai anak perempuan berusia 6 tahun yang cantik dan cerdas bernama Ye Sung. Lee Yong Go yang bekerja sebagai tukang parkir ini sangat sayang pada anak satu-satunya itu.

Suatu ketika terjadi peristiwa tragis yang membuat Lee Yong Go dipenjara.

Peristiwa tragis itu diawali ketika Ye Sung sangat tertarik dengan tas kuning bergambar Sailor Moon di sebuah toko. Karena belum gajian, Lee Yong Go dan Ye Sung hanya bisa melihat tas itu dari balik kaca etalase toko, Lee Yong Go berjanji akan membelikan tas itu setelah gajian.

Wikipedia

Tapi betapa kecewanya Lee Yong Go dan Ye Sung karena tas Sailor Moon itu dibeli seorang anak perempuan bersama orang tuanya. Karena sangat sayang kepada anaknya, Lee Yong Go nekad masuk ke dalam toko dan meminta agar tas Sailor Moon itu tidak jadi dibeli.

Tapi malang sekali, ayah dari anak pembeli tas itu adalah seorang Komisaris Jenderal Kepolisian yang sombong dan langsung memukuli Lee Yong Go.

Walaupun Lee Yong Go dan Ye Sung gagal mendapatkan tas Sailor Moon itu tapi Lee Yong Go tetap berjanji akan membelikan tas Sailor Moon itu setelah gajian nanti.

Anak Komisaris Jendral polisi yang bernama Ji Yeong ternyata baik hati.

Setelah Lee Yong Go gajian, Ji Yeong menemui Lee Yong Go dan menunjukkan toko lain yang juga menjual tas Sailor Moon. Tapi disinilah awalnya petaka karena di perjalanan, Ji Yeong terpeleset dan meninggal dunia.

Karena kecerdasannya sangat rendah, Lee Yong Go tidak bisa membuat pernyataan yang bisa membela dirinya.

Lebih celaka lagi, ayah Ji Yeong ternyata bukan hanya seorang Komisaris Jendral Polisi yang sombong tapi juga jahat dan kejam.

Dengan kekerasan, ayah Ji Yeong memaksa Lee Yong Go untuk mengaku bahwa ia memang telah membunuh dan memperkosa Ji Yeong untuk balas dendam karena pernah dipukuli di toko.

Komisaris jendral itu mengancam akan membunuh Ye Sung jika Lee Yong Go tidak menuruti perintahnya. Karena sangat sayang pada Ye Sung, Lee Yong Go terpaksa menuruti perintah ayah Ji Yeong walaupun akibatnya di pengadilan ia divonis hukuman mati.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved