Danau Toba
Ikan Jenis Baru Muncul dI Danau Toba, Bikin Nelayan Resah Karena Sering Jadi Predator Ikan Mujahir.
Munculnya jenis ikan baru di Danau Toba dan membuat nelayan resah. Menurut seorang nelayan, Posan ikan ini bermotif hitam kekuning-kuningan dan hitam.
Diberitakan sebelumnya, hasil tangkapan ikan nelayan tradisional yang selama ini menjadi andalan para nelayan di Danau Toba, terus mengalami penurunan.
Pemerintah Kabupaten Samosir telah mengetahui dan menerima keluhan nelayan tentang adanya jenis ikan yang menjadi predator bagi ikan asli Danau Toba.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Samosir Viktor Sitinjak mengatakan, persoalan tersebut kini sedang dibahas bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara.
"Betul, memang ada keluhan nelayan kita, ada jenis ikan yang tidak baik bagi ekosistem Danau Toba dan menjadi ancaman ke ikan lainnya.
Sejauh ini, kita sedang berkoordinasi mengatasi persoalan ini," ujar Viktor di Samosir, Minggu (12/1/2020).

Viktor menyampaikan akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten lain di sekitar Danau Toba untuk menyelesaikan persoalan ini.
Alasannya, Danau Toba dikelilingi kabupaten lain selain Samosir sehingga untuk menyesaikan persoalan ini perlu bersama-sama.
Terkait adanya ikan jenis predator itu, hingga kini masih ditelusuri pelaku yang tidak bertanggung jawab menabur benih ikan tersebut.
Meski begitu, disebutnya Dinas Pertanian Samosir tetap melakukan penaburan benih ikan nila dan mujahir ke perairan Danau Toba.
"Memang sampai kita tidak tahu ulah siapa yang menabur ikan tersebut. Kita akan mencari tahu. Dan, sejauh ini kita hanya bisa melakukan rutinitas penaburan benih ikan seperti di Kecamatan Palipi dan Onan Runggu," sebutnya.

Sebelumnya, Palti Sidauruk nelayan asal Kecamatan Simanindo mengeluh ikan-ikan yang terperangkap di dalam jaring "doton" miliknya, jauh dari yang diharapkan.
"Ikan-ikan hasil tangkapan semakin sedikit dan nyaris punah," ujar Palti Sidauruk berbincang dengan Tribun.
Adapun ikan yang punah adalah jenis ikan pora-pora dan mujahir juga semakin punah. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir penurunan tangkapan terasa drastis.
Biasanya, setiap paginya Sidauruk mampu mengumpulkan rata-rata 5-6 kg ikan mujahir dari 4 jaring yang dipasangnya sore sebelumnya.
Namun, setahun belakangan jaring-jaring yang dia pasang sudah jarang memperoleh tangkapan dengan jumlah yang diharapkan.