Berstatus Ibu Rumah Tangga, 7 Wanita Ini Jalankan Bisnis Sambilan Prostitusi Online
Namun mirisnya, ketujuh pelaku yang terlibat dalam bisnis haram di Bulan Ramadhan ini berstatus ibu rumah tangga (IRT) yang mengaku membutuhkan uang.
TRIBUNJAMBI.COM, LANGSA - Aparat Reskrim Polres Langsa berhasil membongkar bisnis prostitusi online, dengan meringkus tujuh wanita sebagai tersangka.
Dua di antaranya sebagai mucikari.
Namun mirisnya, ketujuh pelaku yang terlibat dalam bisnis haram di Bulan Ramadhan ini berstatus ibu rumah tangga (IRT) yang mengaku membutuhkan uang.
Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief S Wibowo SIK, menjelaskan, dua tersangka selaku mucikari Yus dan Hen, melakukan praktek prostitusi ini dengan menjadi penghubung.

Dijelaskan Iptu Arief, tersangka Yus dan Hen awalnya menerima pesanan atau permintaan dari lelaki yang menginginkan wanita.
Biasanya, seorang lelaki menelepon keduanya dengan maksud meminta perempuan.
Namun, mereka berdua kemudian tidak langsung mengiyakannya.
• Berminat Jadi PNS?Yuk Daftar di 25 Sekolah Kedinasan Dibuka Juni 2020
• Anggota DPRD Ini Rayu & Sogok Uang Rp 1 M ke Keluarga Siswi SMP yang Hamil Karena Pencabulan
Akan tetapi ,Yua dan Hen menanyai terlebih dulu kepada wanita yang sudah biasa melayani laki-laki 'hidung belang' itu.
Namun juga terkadang dari pihak wanita yang meminta job atau pekerjaan kepada kedua mucikari ini.
Dengan alasan mereka membutuhkan uang.
Lalu, barulah tersangka Yus dan Hen mencarikan laki-laki.
Semuanya dilakukan lewat telepon.
Wanita yang meminta pekerjaan untuk melayani laki-laki atau prostitusi itu yakni, lima orang, masing-masing berinisial CL, CJ, De, Feb, dan In.
Ketujuh wanita yang telah ditetapkan tersangka ini, kini telah diamankan di sel tahanan Mapolres Langsa.
Mereka terancam Tindak Pidana Prostitusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296 jo 506 KUHP dan Pasal 25 Ayat 2 Qanun Nomor 6 Tahun 2015 tentang Hukum Jinayat.