Liburan Anak Kami Hanya 15 Hari, Orangtua Santri PP Gontor Tolak Anaknya Dikarantina
Pasca Kepulangan 23 santri dari Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur ke Kabupaten Tanjab Timur Kamis (7/5) lalu,
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Pasca Kepulangan 23 santri dari Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur ke Kabupaten Tanjab Timur Kamis (7/5) lalu, beberapa orang tua santri merasa keberatan anaknya dikarantina.
Keberatan tersebut mereka sampaikan dikarenakan para orang tua menganggap anaknya tidak terpapar dan tidak membawa Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Seperti yang dikatakan salah satu orang tua santri, Muchtar.
Menurutnya, seharusnya para santri tidak perlu menjalani karantina, karena ke 23 santri tersebut sebelum pulang ke Tanjab Timur sudah menjalani beberapa tes kesehatan termasuk Rapid Test.
"Sebelum berangkat meninggalkan pondok, anak kami juga sudah pemeriksaan rapid test, kemudian menjalani rapid test susulan di Pelabuhan Merak. Di Terminal Alam Barajo Kota Jambi pun anak kami juga di-rapid test, dan hasil semuanya negatif," jelasnya.
Orangtua santri lainnya, Sukamto juga mengatakan hal yang sama. Dia berharap sebaiknya anak-anak mereka dipulangkan ke rumah masing-masing untuk menjalani isolasi mandiri, tanpa harus menjalani karantina.
"Masa libur anak kami terbatas, cuma 15 hari, sedangkan karantina 14 hari. Kalau mereka dikarantina selama itu, jadi anak kami di rumah hanya 1 hari," tutupnya.
Diberitakan sebelumnnya, sebanyak 23 santri PP Gontor tiba di Jambi pada Kamis (7/5) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, dan langsung menjalani proses karantina yang telah disiapkan oleh Pemkab Tanjab Timur.
Sebelum tiba di Tanjabtim, seluruh santri tersebut langsung dijemput oleh Pemkab di Terminal Simpang Rimbo Jambi, seluruh santri langsung diperiksa kesehatan.
Dari hasil pemeriksaan suhu badan tersebut hasilnya suhu tubuh santri tersebut rata rata di angka 35 - 36 derajat Celcius (batas Normal). Kemudian santri juga langsung di-rapid test, dan hasilnya semua negatif.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Tanjab Timur, Sapril mengatakan, setelah menjalani tes kesehatan, 23 santri yang terdiri dari 20 santri laki-laki dan 3 orang santri perempuan tersebut, langsung dibawa ke Tanjabtim menggunakan mobil bus.
"Para santri sudah sampai di Tanjab Timur dan dikarantina di Gedung Mess PKK Tanjabtim hingga beberapa hari kedepan," katanya.
Lanjut Sapril, untuk rapid test tahap kedua direncanakan paling lama 7-10 hari ke depan.